Daftar Isi
Rukun Jual Beli
Jual beli dinyatakan sah apabila menyanggupi rukun dan syarat jual beli. Rukun perdagangan memiliki arti sesuatu yang mesti ada dalam jual beli. Apabila salah satu rukun perdagangan tidak terpenuhi, maka jual beli tidak dapat dilaksanakan.
Menurut sebagian besar ulama, rukun jual beli ada empat macam, ialah:
- Penjual dan pembeli
- Benda yang dijual
- Alat tukar yang sah (duit)
- Ijab Qabul
Contoh Ijab Qabul Jual Beli
Ijab yakni perkataan pedagang dalam memperlihatkan barang barang jualan, contohnya: “Saya jual barang ini seharga Rp50.000,00”. Sedangkan Qabul adalah perkataan pembeli dalam menerima jual beli, misalnya: “Saya beli barang itu seharga Rp50.000,00”. Imam Nawawi berpendapat, bahwa ijab dan Qabul tidak harus diucapkan, namun berdasarkan budbahasa kebiasaan yang telah berlaku. Hal ini sangat sesuai dengan transaksi jual beli yang terjadi dikala ini di pasar supermarket. Pembeli cukup mengambil barang yang diharapkan kemudian dibawa ke kasir untuk dibayar.
Syarat Sah Jual Beli
Jual beli dibilang sah, apabila menyanggupi syarat-syarat yang ditentukan. Persyaratan itu untuk menyingkir dari timbulnya perselisihan antara penjual dan pembeli akhir adanya kecurangan dalam perdagangan. Bentuk kecurangan dalam perdagangan contohnya dengan meminimalkan timbangan, mencampur barang yang bermutu baik dengan barang yang bermutu lebih rendah lalu dijual dengan harga barang yang berkualitas baik. Rasulullah saw. melarang perdagangan yang mengandung bagian tipuan. Oleh karena itu seorang pedagang dituntut untuk berlaku jujur dalam menjual dagangannya.
Adapun syarat sah perdagangan adalah sebagai berikut:
1. Penjual dan pembeli
a. Jual beli dilakukan oleh orang yang terpelajar semoga tidak tertipu dalam jual beli. Allah Swt.berfirman dalam QS. An-Nisa’ (4):5:
Artinya: Dan janganlah kau serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kau yang dijadikan Allah selaku pokok kehidupanmu. (Q.S An-Nisa’[4]:5)
b. Jual beli dijalankan atas kemauan sendiri (tidak dipaksa). Dalam Surah An-Nisa’ ayat 29 Allah berfirman:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar) kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kau. (QS. An-Nisa [4]:29)
c. Penjual dan pembeli sudah baligh atau remaja, akan tetapi bawah umur yang belum baligh dibolehkan melakukan perdagangan untuk barang-barang yang bernilai kecil, contohnya perdagangan buku dan koran.
2. Syarat-syarat barang yang dijual
a. Keadaan barang suci atau mampu disucikan.
b. Barang yang dijual mempunyai manfaat.
c. Barang yang dijual yakni milik penjual atau milik orang lain yang dipercayakan kepadanya untuk dijual.
Rasulullah bersabda:
Artinya : Tidak Sah jual beli kecuali pada barang yang dimiliki. (HR. Abu Daud dari Amr bin Syu’malu)
d. Barang yang dijual mampu diserahterimakan sehingga tidak terjadi penipuan dalam jual beli.
e. Barang yang dijual dapat dimengerti dengan terang baik ukuran, bentuk, sifat dan bentuknya oleh pedagang dan pembeli.
3. Ijab Qabul
Ijab yakni pernyataan pedagang barang sedangkan Qabul yaitu perkataan pembeli barang. Dengan demikian, Ijab Qabul merupakan akad antara pedagang dan pembeli atas dasar suka sama suka. Ijab dan Qabul dibilang sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Qabul harus sesuai dengan ijab
b. Ada komitmen antara ijab dengan Qabul pada barang yang diputuskan perihal ukuran dan harganya
c. Akad tidak dikaitkan dengan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan akad, contohnya: “Buku ini akan aku jual kepadamu Rp 10.000,00 bila aku memperoleh duit”.
d. Akad tidak boleh berselang lama, alasannya hal itu masih berupa komitmen.
Baca juga: Dalil Ayat & Hadis perihal Jual Beli serta Hukumnya Lengkap😉
Jual Beli yang Diperbolehkan dan Jual Beli yang Dilarang dalam Islam
Jual beli yang diperbolehkan dalam islam
Berikut ini yakni ciri-ciri perdagangan yang diperbolehkan dalam Islam:
- Telah menyanggupi rukun dan syarat dalam perdagangan
- Jenis barang yang dijual halal
- Jenis barangnya suci
- Barang yang dijual mempunyai faedah
- Atas dasar suka sama suka bukan sebab paksaan
- Saling menguntungkan
Jual beli yang tidak boleh dalam islam
Adapun bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam agama Islam sebab merugikan penduduk di antaranya selaku berikut:
- Memperjualbelikan barang-barang yang haram
- Jual beli barang untuk mengacaukan pasar
- Jual beli barang curian
- Jual beli dengan syarat tertentu
- Jual beli yang mengandung bagian tipuan
- Jual beli barang yang belum terang misalnya menjual ikan dalam bak
- Jual beli barang untuk ditimbun