Rukun Nikah ada lima yaitu : 1 dan 2) orang pengakad, adalah suami dan wali, 3 dan 4) dua orang yang diakadi yaitu istri dan maskawin (baik maskawin itu jelas maupun misalnya dengan menyebutkan maskawin, maupun maskawin secara aturan, 5) sighat.
“maskawin, sighat dan suami-istri, lalu wali itulah sejumlah rukun (nikah)”

Al-‘Allamah Al-Muhaqqiq Abu Abdillah Sayid Muhamad bin Al-Faqih Al-‘Allamah Abu Qasim bin Saudsah rahimahumullah sudah menciptakan nazham berbentuk bahar rajaz yang menjelaskan usulan Syekh Al-Khathab rahimahumullah tersebut selaku berikut :
“Sesungguhnya nikah itu hukumnya sunah, manurut mazhab kita yang telah dinukil.
Kedua rukunnya yakni suami-istri, hanya wali dan sighat sajalah syaratnya, tak ada perkara yang menghasilkan.
Dua orang saksi merupakan syarat dalam dukhul.
Maskawin, menurut satu pendapat, juga temasuk syarat.
Syarat aborsi mahar berlaku pula atas kerusakan mahar, tak ada yang mencegahnya.
Inilah pertimbangan yang telah dibenarkan oleh ulama.
Setiap orang yang punya nalar menjadikannya selaku aliran”
Baca juga Hukum Nikah disini