Rifki Alfarizi (@V25-Alfarizi)

  

Kimia Dasar: Laju Reaksi

Oleh : Rifki Alfarizi (@V25-Alfarizi)
Abstraksi: 

Kehidupan insan pada zaman kini tidak dapat dipisah dari bahan-bahan kimia. nyaris seluruh bab dari kehidupan manusia berhubungan sungguh dekat dengan materi-materi kimia. dalam kehidupan rumah tangga, kesehatan, aksesori dan lain-lain nyaris semuanya menggunakan materi kimia. dalam suatu reaksi kimia, terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu dengan reaksi yang lain. misalnya, dikala kita aben kertas reaksi berjalan cepat. Sedangkan, reaksi pembakaran minyak bumi mengkonsumsi waktu yang sangat usang.

Proses berlangsungnya suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Suatu reaksi akan berjalan secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel dari zat-zat yang bereaksi sering terjadi titik sebaliknya, reaksi akan berlangsung secara lambat kalau cuma sedikit partikel zat zat yang mengalami tumbukan titik beberapa faktor yang mensugesti saat reaksi yakni fokus luas permukaan suhu dan katalis. berdasarkan tumbukan, reaksi berjalan sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi. akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menciptakan reaksi, melainkan cuma tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang sempurna. Laju reaksi sungguh penting untuk dipelajari alasannya karena dengan mengetahui laju reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya sehingga mampu menerapkannya dalam kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan mengetahui laju reaksi dapat menciptakan buatan lebih terdeteksi sehingga mampu jumlah produk dalam waktu yang bisa diperhitungkan.

Kehidupan manusia pada zaman sekarang tidak dapat dipisah dari bahan Rifki Alfarizi (@V25-Alfarizi)

Laju Reaksi

Laju reaksi merupakan kejadian perubahan fokus reaktan atau produk dalam satuan waktu. Laju reaksi juga dapat dinyatakan selaku sebuah laju terhadap berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi. Konstanta laju reaksi merupakan laju reaksi bila fokus dari masing-masing jenis ialah satu (Keenan, 1984).

Kecepatan laju reaksi yang berbanding lurus terhadap konsentrasi dengan satu atau dua pengikut berpangkat dua akan disebutkan sesuai jumlah pangkat. Reaksi disebut bertingkat tiga jika kecepatan reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi pangkat tiga. Biasanya laju reaksi tidak bergantung pada orde reaksi, sebuah reaksi yang merupakan proses satu tahap didefinisikan dengan menurut reaksinya ialah reaksi dasar (Petrucci, 1982).

  Tujuan Organisasi

Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 g pelarut murni. Sedangkan fraksi mol menyatakan perbandingan mol salah satu unsur dengan jumlah mol semua bagian (Syukri, 1999).

Berdasarkan teori tumbukan yang menyatakan bahwa sebelum terjadinya reaksi molekul pereaksi haruslah saling bertumbukan sehingga sebagian molekul pada tumbukan ini akan membentuk sebuah molekul. Molekul yang hendak bisa bersifat mengaktivasi diri secara pribadi. Molekul tersebut lalu berkembang menjadi hasil reaksi biar reaksi dapat
membentuk kompleks yang hendak aktif. Walaupun demikian, molekul-molekul ini cuma akan mempunyai energi minimum yang disebut energi aktivasi (Sukardjo, 2002).


Hukum laju reaksi merupakan sebuah bentuk persamaan yang menyatakan laju reaksi sebagai fungsi dari fokus semua spesi yang ada termasuk produk-produk yang dihasilkan dalam reaksi tersebut.Hukum laju reaksi mempunyai dua penerapan utama, yakni penerapan teoritis yang merupakan pemandu dalam mekanisme reaksi sedangkan penerapan praktiknya akan dilaksanakan sesudah mengetahui aturan laju reaksi dan konstanta lajunya. Untuk reaksi kimia sebagai berikut.

aA+bB→cC+dD

Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas yakni.

v=k[A]^m[B]^n

Dengan:
v = Laju reaksi
k = Konstanta laju reaksi
[A] = Konsentrasi zat A
[B] = Konsentrasi zat B
m = Orde kepada zat A
n = Orde kepada zat B

Persamaan laju reaksi untuk suatu zat a dapat ditulis sebagai berikut.

R_A=\fracnt

RA = Laju reaksi
n = Jumlah mol zat A yang terbentuk
t = Waktu

Ra memiliki harga aktual kalau zat tersebut terbentuk dan akan memiliki harga negatif bila zat tersebut digunakan untuk bereaksi (Atkins, 1996).

Kehidupan manusia pada zaman sekarang tidak dapat dipisah dari bahan Rifki Alfarizi (@V25-Alfarizi)


  Lembar Kerja Akseptor Ajar (Lkpd) Smp Kelas 7 Bagian 6

Adapun aspek-faktor yang mensugesti laju reaksi atau kecepatan reaksi.

  1. Konsentrasi. Jika kecepatan sebuah zat makin besar maka laju reaksinya kian besar pula dan sebaliknya jika fokus semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil pula. Untuk beberapa reaksi laju reaksi mampu dinyatakan dengan persamaan matematis yang dikenal dengan aturan laju reaksi atau persamaan laju reaksi. Pangkat-pangkat dalam persamaan laju reaksi dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dalam sebuah reaksi kimia pada prinsipnya memilih imbas seberapa besar perubahan konsentrasi laju reaksi terhadap fokus pereaksi (Charles, 2004).
  2. Luas permukaan. Reaksi yang berlangsung dalam tata cara homogen sangat berlawanan dengan reaksi yang berlangsung dalam metode heterogen. Pada reaksi homogen gabungan zatnya bercampur seluruhnya. Hal ini dapat mempercepat berlangsungnya reaksi kimia alasannya molekul-molekul ini mampu bersinggungan satu sama lain. Dalam sistem reaksi hanya berlangsung pada bidang-bidang yang bersentuhan dari kedua fase yang bereaksi. Reaksi kimia berlangsung pada kedua molekul-molekul, atom-atom, atau ion-ion dari zat-zat yang bereaksi terlebih dulu bertumbukan. Semakin luas permukaan suatu reaksi maka kian cepat reaksi itu berlangsung (Charles, 1882).
  3. Suhu/temperatur. Pada suhu yang tinggi, energi molekul-molekul bertambah. Laju reaksi meningkat dengan naiknya suhu. Biasanya peningkatan suhu sebesar 10°C akan menimbulkan peningkatan laju reaksi sebesar dua atau tiga kalinya. Kenaikan laju reaksi ini disebabkan dengan peningkatan suhu atau mengakibatkan semakin cepatnya molekul-molekul bergerak sehingga memperbesar kemungkinan terjadi goresan yang efektif. Energi tumbukan sebuah reaksi dapat berlangsung disebut energi aktivasi (Chang, 2001).
  4. Katalis. Berbagai reaksi berjalan lambat dapat dipercepat dengan menambahkan zat lain yang disebut dengan katalis. Konsep yang menerapkan dampak kepada laju reaksi diantaranya katalis menurunkan energi energi pengaktifan sebuah reaksi dengan jalan membentuk tahap-tahap reaksi yang gres. Ada dua jenis katalis yakni katalis homogen adalah katalis yang satu fase dengan zat yang jenis katalis ini umumnya ikut bereaksi tetapi pada akhirnya reaksi akan kembali ke bentuk semula. Katalis heterogen ialah katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat yang bereaksi jenis katalis ini biasanya logam-logam dan reaksi yang tercepat lazimnya pada gas (Supardi, 2008).
  Pemahaman Administrasi Menurut T.Hani Handoko

Orde sebuah reaksi adalah jumlah pangkat aspek konsentrasi dalam hukum laju berbentuk diferensial. Pada umumnya orde reaksi merupakan bilangan bulat dan kecil namun dalam beberapa masalah mampu berupa bilangan belahan atau nol. Orde reaksi terhadap suatu zat tertentu tidak sama dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri. Reaksi harga n memberikan orde reaksi kalau n = 0 maka laju reaksinya disebut orde nol kepada X. Hal ini berarti bahwa perubahan fokus tidak berpengaruh pada laju reaksi (Chang, 2001).


Teori tumbukan pada kinetika kimia menyatakan bahwa molekul gas sering bertumbukan satu dengan yang lainnya. Makara sungguh masuk logika bila kita menganggapnya benar bahwa reaksi kimia berjalan sebagai akibat dari tumbukan antar molekul-molekul yang bereaksi. Dari segi teori tumbukan dari kinetika kimia maka kita perkirakan laju reaksi akan berbanding lurus dengan banyaknya tumbukan molekul per detik atau berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan molekul.

Sifat fisika dan kimia dari HCl adalah memiliki massa molar 38,34 gram per mol, cairan tidak berwarna, tidak berbau, mempunyai massa jenis 1,18 gram per cm3, memiliki titik lebur -27,32°C, mempunyai titik didih 48°C dan terlarut sepenuhnya dalam air. Sifat fisika dan kimia dari Na2S2O3 yakni mempunyai massa molar 158,11 gram per mol (anhidrat) dan 248, 18 gram per mol (pentahidrat), berpenampilan mirip kristal putih, tidak berbau, memiliki massa jenis 1,667 gram per cm3, mempunyai titik lebur 48,3°C, mempunyai titik didih 100°C, memiliki kelarutan dalam air 70,1 gram per Ml pada suhu 20°C dan dalam suhu ruangan keduanya berwujud cair (Jolly, 1984).

Referensi : 

https://youtu.be/uTQuf-Wqguk

https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5907200/laju-reaksi-konsep-faktor-rumus-dan-teladan-soalnya

https://informasains.com/edu/post/2020/07/laporan-praktikum-kimia-dasar-laju-reaksi/