Berdasarkan hasil yang di peroleh selama proses Demokrasi, serta massa pendukung Pro Trump berdemontrasi di Gedung Capitol, dan selama sepanjangan sejarah di Amerika Serikat belum pernah terjadi saat ini, maka Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak bahwa Amerika Serikat untuk melaksanakan reformasi besar-besaran pada kebijakan imigrasinya, alasannya adalah ribuan migran diblokir masuk oleh polisi di negara tetangga Guatemala.
Lopez Obrador mengatakan, dia berharap Presiden terpilih Joe Biden akan baiklah untuk melakukan pekerjaan dengan Meksiko dan negara-negara lain dalam duduk perkara ini. Hal ini, berharap mampu melanjutkan perjalanan ke Meksiko dan jadinya meraih perbatasan AS.
Setiap tahun, puluhan ribu migran Amerika Tengah mencoba meraih AS, kerap kali dengan berjalan kaki, dalam kalangan yang dikenal selaku “karavan”. Berbagai masalah imigrasi di Amerika Serikat, tentunya mereka mengatakan bahwa melarikan diri dari penganiayaan, kekerasan dan kemiskinan di negara asal yakni tujuannya.
Kondisinya diperparah oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh dua angin ribut besar yang melanda Amerika Tengah November kemudian. Dalam sambutannya pada Senin kemarin, Lopez Obrador mendesak AS untuk mereformasi kebijakannya tentang imigrasi. Reformasi menjadi cita-cita dan komitmen dengan berbagai kebutuhan warga Negara di Amerika Serikat.
Berbagai janji kampanye Joe Biden, sudah menunjukkan untuk menyelesaikan reformasi imigrasi dan aku berharap ia mampu mencapai ini. Itulah yang saya harapkan.” Pemerintahnya akan menjajal mencegah migran yang menyeberang ke Meksiko tetapi menambahkan bahwa hak semua migran mesti dihormati.
Di Guatemala pada Senin kemarin, pasukan keselamatan membubarkan karavan yang terdiri dari sekitar 4.000 orang. Sebagian besar migran Honduras yang telah berkemah di bersahabat desa Vado Hondo. Saksi mata mengatakan petugas memukuli mereka, menjajal untuk memaksa golongan itu kembali ke arah perbatasan Honduras, sekitar 50 km (31 mil) jauhnya.
Bagi sebagian imigran, prosesnya akan lebih cepat untuk mereka yang disebut sebagai “Dreamer”, orang yang datang di AS secara ilegal sebab masih usia anak. Juga dapat lebih singkat prosesnya bagi pekerja pertanian dan orang-orang yang berada di bawah status pertolongan sementara dapat secepatnya menerima kartu hijau, kalau melakukan pekerjaan , bersekolah atau memenuhi persyaratan lain.
RUU itu tidak selengkap perombakan imigrasi besar terakhir yang direkomendasikan dikala Biden menjadi wakil presiden pada pemerintahan Obama. Misalnya, ini tidak menyertakan unsur keamanan perbatasan yang besar lengan berkuasa, melainkan undangan untuk menciptakan seni manajemen. Tidak juga menciptakan pekerja tamu baru atau acara visa yang lain.
Berbagai catatan yang diperoleh dengan kontrakselama kampanye, ialah hasil yang diperoleh untuk mendapatkan pergeseran khususnya reformasi pada bidang imigrasi.Hal ini, untuk mendapatkan banyak sekali kepastian aturan menurut RUU yang dibuat selama kepemimpinan yang diperoleh.