Revolusi Industri 4.0 Di Bidang Kimia

Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)


1. Abstrak

Perubahan dunia sekarang tengah memasuki kala revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi berita telah menjadi basis dalam kehidupan insan. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), sebab dipengaruhi oleh pertumbuhan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Keberadaannya memberikan banyak kesempatanfaedah, namun kurun revolusi industri 4.0 juga menunjukkan tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang.

Kata kunci : industri, revolusi, kimia, era, masyarakat, teknologi.

 

 

2. Abstract

            The changing world is now entering the abad of the industrial revolution 4.0 or the fourth world industrial revolution where information technology has become the basis of human life. Everything becomes borderless with the use of unlimited computing power and data, because it is influenced by the development of the internet and massive digital technology as the backbone of the movement and connectivity of humans and machines. Its existence offers many potential benefits. However, the abad of the industrial revolution 4.0 also presents challenges for the community and government with many old jobs being lost.

Keywords: industry, revolution, chemistry, era, society, technology.

 

 

3. Pendahuluan

          Kementrian Perindustrian makin memacu pengembangan industri kimia di dalam negeri dengan mendorong pemanfaatan teknologi baru juga peningkatan kegiatan observasi dan pengembangan terutama di bidang kimia. Hal ini sesuai dengan impelementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 biar industri kimia lebih efisien, kreatif, dan produktif dalam memasuki masa revokusi industri keempat saat ini.

   Perjalanan sektor industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi industri 4.0 menorehkan beberapa catatan penting yang mau melandasi kemajuan industri selanjutnya. Di sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan sudah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan kenaikan daya saing revolusi. Industri ke-4 sendiri ialah perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, dan insan yang memberikan pergantian besar dalam sektor ini.

  Lebih Jauh Tentang Energi Hijau

 

 

4. Rumusan Masalah

1. Apa itu industri 4.0?

2. Apa tantangan Indonesia mengahadapi periode rovolusi 4.0?

3. Mengapa industri kimia selaku salah satu pionir industri 4.0?

4. Bagaimana sejarah perkembangan revolusi industri?

5. Bagaimana seni manajemen Indonesia menghadapi industri 4.0?

 

 

5. Tujuan

1. Memahami industri 4.0.

2. Mengetahui tantangan Indonesia dalam menghadapi abad industri 4.0.

3. Mengetahui argumentasi mengapa industri kimia selaku salah satu pionir industri 4.0.

4. Memahami sejarah pertumbuhan revolusi industri.

5. Mengetahui strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.

 

 

6. Pembahasan

A. Pengertian Industri 4.0

Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri lewat penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Sementara industri 4.0 yaitu istilah untuk menyebut sekumpulan teknologi dan organisasi rantai nilai berbentuksmart factory, CPS, IoT dan IoS. Smart factory yakni pabrik modular dengan teknologi CPS yang memonitor proses fisik buatan lalu menampilkannya secara virtual dan melakukan desentralisasi pengambilan keputusan. Melalui IoT, CPS mampu saling berkomunikasi dan bekerja sama secara real time termasuk dengan insan.

IoS ialah semua aplikasi layanan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap pemangku kepentingan baik secara internal maupun antar organisasi. Terdapat enam prinsip desain Industri 4.0 yakni interoperability, virtualisasi, desentralisasi, kemampuan real time, berorientasi layanan dan bersifat modular. Berdasar beberapa klarifikasi di atas, Industri 4.0 dapat diartikan sebagai abad industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya mampu saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai gres ataupun optimasi nilai yang sudah ada dari setiap proses di industri.

B. Tantangan Indonesia mengahadapi kurun rovolusi 4.0

Tantangan kurun revolusi industri 4.0 sungguh besar. Era ini akan menghillangkan sebagian pekerjaan-pekerjaan yang masih dipakai ketika ini sehubungan dengan terjadi perubahan proses bisnis menjadi jauh lebih efisien. Tetapi, mirip yang terjadi pada masa-abad revolusi industri sebelumnya, pekerjaan-pekerjaan jenis gres akan bermunculan mengubah pekerjaan-pekerjaan usang dengan diberlakukannya cara-cara kerja baru. Namun, sangat disayangkan masih banyak kandidat tenaga kerja memiliki keterampilan yang tidak mencukupi untuk masuk pada industri baru tersebut, sehingga ini menjadi tantangan bagaimana supaya tingkat pengangguran dimasa yang akan tiba tidak meningkat. (Natusawarna A.P. 2019).

  Teknologi Hijau : Arsitektur Hijau

C. Industri kimia selaku salah satu pionir industri 4.0

         Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa industri 4.0 yaitu nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Adapun implementasi industri 4.0 yaitu memajukan produktivitas, perembesan tenaga kerja dan perluasan pasar bagi industri nasional. Dalam hal ini, Kementrian Perindustrian menetapkan industri kimia sebagai salah satu penerapan industri 4.0 di Indonesia dimana targetnya menimbulkan Indonesia selaku pemain unggul di industri biokimia. Menurut Menperin, industri kimia nasional tengah difokuskan pengembangannya agar lebih berdaya saing global. Pasalnya, sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan ekonomi, serta berperan penting selaku penghasil materi baku untuk kebutuhan produksi industri yang lain.

D. Sejarah kemajuan revolusi industri

          Menurut Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa penemuan mesin uap oleh James Watt di masa ke-18 menjadi bukti permulaan mulainya revolusi industri di dunia. Sebelum kurun itu, segala acara industri masih berukuran rumah tangga dan mengandalkan tenaga insan. Kini kita semua hidup di era ke-21 dimana perkembangan zaman sudah melewati berbagai tahap industri. Dari zaman permulaan mula mesin uap hingga sekarang ke industri komputerisasi berbasis kecerdasan buatan, tepatnya kita semua hidup di zaman industri jilid keempat.

      Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi buatan untuk menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas insan. Industri 2.0 dicirikan oleh buatan massal dan standarisasi kualitas, sementara industri 3.0 ditandai dengan adaptasi massal dan keleluasaan manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 berikutnya hadir menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari suatu proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur.

  Mengenal Lebih Dalam Industri Hijau

E. Strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.

Indonesia sudah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global lewat percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 selaku suatu roadmap dan seni manajemen Indonesia memasuki masa digital. Kementerian Perindustrian mendesain Making Indonesia 4.0. rancangan ini selaku sebuah roadmap untuk mengimplementasikan sejumlah trategi secara terintegrasi.

Selain mampu mengakselerasi kemajuan ekonomi, revolusi ini juga memiliki dampak negatif. Industri ini akan mengacaukan bisnis konvensional dan meminimalkan ajakan terhadap tenaga kerja. Untuk itu pemerintah harus mempersiapkan strategi antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang akan berdampak negatif kepada perekonomian nasional. Indonesia sendiri berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. (Satya V.E. 2018).

 

 

7. Kesimpulan

            Seperti yang kita pahami bahwa masa revolusi industri 4.0 ini telah berada di tengah-tengah kita dan terus bergerak maju. Revolusi industri juga bekerjasama dengan revolusi mental dimana para pelaku di dunia industri ini harus mentransformasikan diri menjadi mental yang lebih komunikatof, berpikir kritis, kreatif, dan pastinya juga inovatif. Sebagai generasi masa yang mau tiba, kita mesti siap mengahadapi tantangan pergeseran khususnya di era revousi industri 4.0 dalam bidang kimia ini.

 

 

Daftar Pustaka

Gani S.A. 2020. Pengenalan Industri Kimia. Dalam : https://www.youtube.com/watch?v=0pg0GsjnuxQ&t=4s. (diunduh pada 24 Oktober 2021).

Khambali G.A., dkk. 2018. Revolusi Industri 4.0. Kalimantan Selatan : Universitas Lambung Mangkurat. Dalam : http://himatekkim.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2018/12/Chem-E-Magz-Edisi-5_Final.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).

Natusawarna A.P. 2019. Tantangan Menghadapi Era Revolusi 4.0. Pontianak : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak. Dalam : https://media.neliti.com/media/publications/289209-tantangan-menghadapi-kala-revolusi-40-big-e5e9f0b3.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).

Satya V.E. 2018. Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Info Singkat, Vol. X, No. 09, Tahun 2018.  Jakarta Pusat : Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. https://www.bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-I-P3DI-Mei-2018-249.pdf. (diunduh pada 23 Oktober 2021).