Research Gap Hubungan Orientasi Pasar Dengan Inovasi.

Research gap hubungan orientasi pasar dengan inovasi. 
Hasil observasi ihwal imbas orientasi pasar kepada kinerja penjualan masih banyak menunjukkan hasil yang berlawanan, akan namun para ahli dan praktisi terus meyakini bahwa orientasi pasar besar lengan berkuasa kepada kinerja perusahaan (Agarwal, et al., 2003). Akan namun dogma ini disertai dengan peningkatkan keragu-raguan, misalnya Deshpande, Farley, Webster (1993) menyatakan bahwa barangkali yang mengakibatkan orientasi pasar berpengaruh terhadap kinerja organisasi yakni penemuan, tetapi apakah orientasi pasar menolong memajukan penemuan pasar belum jelas (Han, et al., 1998). Disamping itu Han, et al., (1998) juga menyatakan bahwa adanya rantai variabel yang hilang antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran, sehingga Han, et al., (1998) menekankan perlunya penelitian lebih jauh perihal peranan inovasi untuk menghasilkan kinerja yang bagus, terutama perihal inovasi teknis dan penemuan administratif serta bagaimana implementasinya kepada kinerja penjualan.
Beberapa observasi yang menguji perihal kekerabatan kausal antara orientasi pasar dengan penemuan juga masih memperlihatkan hasil yang saling berlawanan. Han et al., (1998) melakukan penelitian kepada 134 bank di daerah Amerika Serikat bagian Barat-Tengah, memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki dampak nyata kepada inovasi baik penemuan teknis maupun penemuan administratif. Temuan Han et al., (1998) disokong oleh Vasquez et al., (2001) dalam penelitiannya yang berjudul “Market Orientation, Inovation and Competitive Strategies in Industrial Firm”, mendapatkan temuan bahwa orientasi pasar memiliki imbas faktual terhadap budaya inovatif perusahaan dan budaya inovatif perusahaan memiliki imbas terhadap derajat inovasi perusahaan, selain itu dalam observasi ini juga diperoleh temuan bahwa orientasi pasar mempunyai pengaruh kepada keinovatifan produk baru. Agarwal et. al., (2003) melakukan observasi kepada 201 General Manajer Hotel bertaraf internasional di Amerika Serikat diperoleh temuan bahwa orientasi pasar mempunyai dampak faktual terhadap inovasi, inovasi ini akan mendorong tercapainya kinerja subyektif dalam perusahaan, yang pada gilirannya akan mendorong tercapainya kinerja obyektif dalam perusahaan, dengan demikian maka perusahaan yang memiliki derajat orientasi pasar yang tinggi akan lebih inovatif daripada pesaingnya. Penelitian Agarwal et al., (2003) juga disokong oleh Kirca et al., (2005) yang menyatakan bahwa orientasi pasar memiliki efek aktual terhadap keinovasian perusahaan. Mavondo et al., (2005) dalam penelitiannya yang dilaksanakan di Australia dengan responden para pebisnis yang bergerak dalam teknologi maju, penyedia jasa profesional dan industri rumah sakit dengan responden sebanyak 227 diperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki efek aktual kepada penemuan produk, inovasi administratif dan inovasi proses. Tajeddini et al., (2006) yang melakukan penelitian pada perjuangan kecil dan menengah yang bergerak dalam usaha pembuatan jam tangan di Swiss juga mendapatkan bahwa terdapat pengaruh faktual orientasi pasar terhadap penemuan. Penelitian lain yang mendukung yakni observasi yang dilaksanakan oleh Lado (2001) menyatakan bahwa terdapat korelasi aktual antara orientasi pasar dengan derajat inovasi dan kinerja penemuan, baik pada perusahaan Asuransi di Uni Eropa maupun di Amerika. 
Beberapa penelitian di atas telah bisa menerangkan dengan tegas mengenai korelasi kausal antara orientasi pasar dengan inovasi. Namun beberapa observasi yang lain memberikan temuan yang berlawanan. Verhees (2004) melaksanakan observasi pada 152 perjuangan kecil dan menengah yang bergerak dalam pengembangan usaha Bunga Mawar di Belanda dalam penelitian tersebut Verhees menyatakan bahwa customer market intelligences influences product innovation positively or negatively, depending on whether the innovatioveness of the owner in the new product domain is weak or strong. Berdasarkan pada pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa intelegensi pelanggan dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap penemuan produk, tergantung pada wewenang keinovasian pemilik dalam mengembangkan produk gres besar lengan berkuasa atau lemah. Penelitian lain yang dilaksanakan oleh Kurtinaitiene (2005) pada perusahaan operator mobile telecommunications di 15 negara yang tergabung dalam Uni Eropa, diperoleh temuan bahwa tidak terdapat pengaruh orientasi pasar kepada penemuan. Hasil penelitian Kurtinaitiene (2005) sesuai dengan hasil penelitian Lawton dan Parasuraman (1980) yang menyatakan tidak terdapat efek antara implementasi konsep penjualan dengan penemuan produk. Sedangkan Lukas dan Ferrell (2000) juga menyatakan bahwa orientasi pelanggan tidak memiliki efek terhadap pengembangan produk baru. Lukas dan Ferrell (2000) dalam observasi tersebut juga menyatakan bahwa relasi antara orientasi pasar dengan penemuan masih terpecah-pecah dan belum meyakinkan.
Adanya kekaburan hasil observasi tentang imbas orientasi pasar kepada inovasi, maka dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menerangkan dampak orientasi pasar kepada inovasi. Hal ini juga disokong oleh penyataan Han et al., (1998) yang menyatakan bahwa korelasi kausal antara orientasi pasar-inovasi-kinerja yang dikembangkan oleh Deshpande, Farley dan Webser (1993) dinilai masih lemah, hal ini alasannya dalam observasi tersebut tidak menjelaskan secara eksplisit apakah orientasi pasar memfasilitasi tingkat inovasi perusahaan.

BAGIAN ARTIKEL INI ADA DI BAWAH INI: KLIK AJAAAA……

  1. Research gap hubungan orientasi pasar dengan kinerja penjualan.
  2. Research Gap hubungan inovasi dengan kinerja pemasaran.
  3. Research Gap peranan pembelajaran organisasional dalam hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran.
  4. Research Gap observasi empiris anteseden orientasi pasar.
  5. Research Gap observasi empiris orientasi pasar pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan latar belakang negara berkembang.
  6. Fenomena Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dan di Eks-Karesidenan Banyumas.