Rangkuman Materi Perihal Paragraf

Hari ini mari kita mengulas sebuah buku, membaca mampu menambah wawasan kita. 

Sesudah membaca buku kita baiknya mempunyai sebuah rangkuman untuk mengetahui inti-inti apa saja yang telah kita pelajari dan bisa dilain waktu mengulasnya kembali.

Topik Rangkuman kali ini yakni perihal : 

PARAGRAF

1.Pengertian Paragraf

2.Kepaduan Paragraf

3.Kesatuan Paragraf

4.Kelengkapan Paragraf

a.Paragraf Deduktif

b.Paragraf Induktif

c.Paragraf Relatif

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf ialah campuran beberapa kalimat yang saling berkaitan secara utuh dan padu dan membentuk satu kesatuan asumsi. 

Paragraf yakni seperangkat kalimat yang membahas satu ide atau topik.

Ciri paragraf yang baik yaitu kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan.

KEPADUAN PARAGRAF

Kepaduan yaitu antara kalimat yang satu dengan kalimat selanjutnya bekerjasama secara logis. Contoh :

“Salah satu syarat paragraf yang bagus ialah kesatuan. Kesatuan berarti setiap paragraf hanya mengandung satu pokok anggapan. Pokok asumsi diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama diletakkan di awal paragraf (deduktif) atau di simpulan paragraf (induktif)”.

KESATUAN PARAGRAF

Dalam suatu paragraf terdapat hanya satu pokok asumsi. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat biar tidak ada satupun kalimat yang menyimpang dari inspirasi pokok paragraf itu.

Misalnya : dalam suatu paragraf-paragraf membicarakan mengenai sampah, bila ada salah satu paragraf yang tidak membahas mengenai sampah, maka paragraf itu mesti dihilangkan dari bacaan.

KELENGKAPAN PARAGRAF

Sebuah paragraf dikatakan lengkap bila memiliki penghubung intra kalimat atau antar kalimat. Adapun penghubung itu antara lain : seperti, dengan, jadi, sedangkan, demikian, oleh karena itu, hasilnya, karena, adalah, yaitu, bagaikan, ibaratnya, contohnya, contohnya, dan lain sebagainya. 

  Peta

CONTOH :

“Pemerintah orde usang sekarang jauh berlawanan dengan orde baru. Orde usang mempunyai kecenderungan ke arah otoriter dalam hal ini presiden menertibkan kekuasaan. Sedangkan pemerintahan orde gres yang mengontrol kekuasaan yaitu dewan perwakilan rakyat”

JENIS-JENIS PARAGRAF

1.Paragraf Deduktif

Ide pokok yang terletak pada bab awal paragraf pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat lazim, pernyataan yang bersifat masih memerlukan pengembangan, detail dan penjelasan lebih lanjut. Oleh alasannya itu, kalimat-kalimat berikutnya ialah klarifikasi perihal apa yang tercantum pada ilham pokok. 

Contohnya: 

“Apakah kalimat itu ? Kuntarto beropini bahwa “Kalimat adalah sebagai satuan bahasa terkecil yang mampu dipakai untuk menyampaikan inspirasi atau gagasan.” Sedangkan menurut Zaimar “Kalimat ialah sebagai satuan bahasa terkecil alasannya adalah sebenarnya di atas tataran kalimat itu masih, terdapat satuan kebahasaan lain yang jauh lebih besar. Sapardi kalimat ialah satuan bahasa yang secara relative bangkit sendiri, memiliki intonasi dan secara actual dan berpotensi terdiri atas klausa”.

2.Paragraf Induktif

Ide pokok yang terletak pada bab akhir paragraf. Ide pokok itu ialah kesimpulan atau rangkuman dari apa yang dikemukakan pada kalimat-kalimat yang di awalnya. Penulis lebih dahulu mengemukakan beberapa kejadian, peristiwa atau kondisi lalu pada kahir paragraf dikemukakan kesimpulan atau rangkumannya. Makara, alur pikiran yang dinyatakan pada paragraf itu bersifat induktif. 

Contohnya : 

“Kabupaten Muna terletak di ujung tenggara pulau Sulawesi. Penduduk orisinil kabupaten Muna adaah etnis Muna. Orang Muna asli condong mendekati rumpun orang Ambon (Maluku) dan Flores. Kaprikornus, dilihat dari fisiknya, mereka memiliki ciri-ciri yang serupa. Misalnya warna kulit coklat tua/hitam dan rambut ikal/ikal”.

  Rangkuman Ihwal Konsep-Desain Politik

3.Paragraf Relatif

Adalah paragraf yang terletak diawal dan diakhir paragraf. Ide pokok yang terletak dibagian awal paragraf berisi pernyataan yang bersifat biasa , yang masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut. 

Sedangkan inspirasi pokok yang terletak diakhir paragraf merupakan ulangan dari inspirasi pokok yang terletak diawal paragraf cuma sering dibuat kalimat atau kata-katanya tidak sama cepat. Makara alur pikirannya bersifat deduktif-induktif (Relatif). 

Contohnya : 

1)Parman tak begitu mempercayai aku, melahan beliau heran mengapa harus bersusah0susah dan tinggal bareng mereka, jika hanya ingin menuliskan kehidupan gelandangan. 2) Lama aku berusaha meyakinkan bahwa saya perlu memasuki lebih dalam lingkungan mereka semoga aku bisa mengetahui secara pasti pokok persoalan yang merekahadapi. 3) Akhirnya hati lelaki itu luluh juga. 4) “Saya tak peduli Mas mau berbuat apa, namun saya yakin bila mas tidak akan mencelakakan aku,” katanya dikala melihat kesungguhan saya. 5) Tidak usang lalu kami kemudian menyususri akses ke Jl. Abdurrahman Saleh . terus berlangsung kearah Pejambon. 6) “Tempat saya tak jauh dari sini,” katanya dikala kami sampai  ke depan Gedun kebangkitan Nasional. 7) Siang itu, menurut Parman, dia gres saja memasarkan barang-barang bekas yang dikumpulkannya kepada salah seorang kolektordi daeran Senen. 8) Demikianlah sikap Paman yang tidak begitu yakin sama aku. 

Demikian rangkuman ini dibentuk guna menolong kita untuk lebih memahami yah. Semoga berfaedah..sukses untuk semua. Wallahu a’lam.. 

Referensi buku bacaan dan rangkuman :

Buku Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia HALUOLEO KENDARI. Penyusun : Tim MKU Bahasa Indonesia. Halaman : 100- 108.