Rangkuman Materi Penerapan Eyd (Ejaan Yang Disempurnakan) Tentang Penulisan Kata

Hari ini mari kita mengulas suatu buku, membaca dapat menambah wawasan kita yah. 

Sesudah membaca buku kita baiknya memiliki sebuah rangkuman untuk mengenali inti-inti apa saja yang sudah kita pelajari dan bisa dilain waktu mengulasnya kembali.

Topik Rangkuman kali ini yaitu perihal : PENULISAN KATA

Mari kita mulai dari pembahasan pertama yah sahabat-teman.

1.PENULISAN KATA

Penulisan kata terbagi menjadi beberapa bab yakni :

a.PENULISAN KATA DASAR DAN KATA BERIMBUHAN

Misalnya:

 kata dasar : main dan berimbuhan bermain

kata dasar : lari berimbuhan berlari

b.PENULISAN KATA GABUNG (KATA MAJEMUK)

Kata majemuk tergolong juga kata kompleks alasannya adalah terdiri dari atas dua morfem atau lebih. Bedanya kalau kata kompleks yang bukan kata majemuk, salah satu unsurnya berbentukmorfem terikat, kata beragam bagian-unsurnya  berbentukkata dasar.

Penulisan kata gabung/kata beragam selaku berikut:

1)Gabungan kaya yang lazim disebut kata majemuk, termasuk ungkapan khusus bab-bagiannya biasanya ditulis terpisah. 

Misalnya : Meja tulis, Orang bau tanah, Rumah sakit, Tata bahasa.

2)Gabungan kata tergolong ungkapan khusus yang mungkin menimbulkan salah baca, mampu diberikan tanda hubung untuk menegaskan pertalian antara komponen yang bersangkutan. 

Misalnya : Alat-pandang-dengar, Anak-istri, Dua-sendi, Buku-sejarah-baru.

3)Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai (disambung).

 Misalnya : Mahasiswa, Mahakuasa, Daripada, Kepada, Antarwalikota, Bilamana, Sekalipun.

Adapun untuk kata yang tak bisa disambung. 

Misalnya : Maha Pemurah, Maha Penyayang, Peri Kemanusiaa, Peri Keadilan.

4)Majemuk / kata gabung yang menerima imbuhan, penulisannya selaku berikut :

a.Yang menerima awalan seperti : beranak istri, menginformasikan, dikaji ulang.

b.Yang menerima akhiran seperti : garis bawahi, putar balikan, anak tirikan.

5)Yang mendapat awalan dan akhiran, mendapatkan pertentangan. Misalnya :

Memberitahukan, Mempertanggungjawabkan, Pemberitahuan, Mempertemukan.

c.PENULISAN KATA ULANG 

Penulisan kata ulangg terbagi menjadi 3 ialah :

1)Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya :

  Puisi Cinta Dalam Penantian

Buku-buku, anak-anak, ramah-ramah, undang-undang.

2)Bentuk kata ulang yang mengandung imbuhan, penulisannya seperti : berjalan-jalan, ditarik-tarik, tulis-menulis. Nah untuk kata ulang ada juga yang berantonim mirip : mondar-mandir, hitam putih.

3)Dengan awalan dan akhiran, dengan konfliks, contohnya : dibesar-besarkan, mempermain-mainkan, kekanak-kanakan, diramai-ramaikan, mencabut0-cabuti.

d.PENULISAN KATA GANTI (KU,KAU, MU, NYA)

Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan yang mengikutinya mirip : apa yang kumiliki boleh kauambil . Kata ganti ku, mu nya ditulis serangkai dengan kata sebelumnya mirip : bukuku, bukunya dan bukumu tersimpan di perpustakaan.

e.PENULISAN KATA DEPAN (KE,DI, DARI)

Kata depan di, ke, dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali didalam adonan kata yang telah umum dianggap selaku satu kata mirip kepada dan dibandingkan dengan contohnya : kain itu terletak di dalam lemari, bermalam sajalah di sini, Ani lebih tinggi dari pada Suci.

f.PENULISAN PARTIKEL  

1 )  Partikel lah dan kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Apakah yang tersirat di dalam hatimu? . 

2)  Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : Hendak pulang pun telah tak ada kendaraan.

3)  Kelompok kata yang dianggap padu (ditulis serangkai). Misalnya : adapun, kalaupun, biarpun, bagaimanapun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, andaipun. Contohnya : bagaimanapun juga aku akan menuntaskan peran itu, walaupun miskin dia senantiasa bangga.

4) Partikel per yang mempunyai arti ‘mulai, demi, tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya. Misalnya : pegawai negeri mendapat peningkatan gaji per 1 April.

g.  PENULISAN SINGKATAN DAN AKRONIM

1) SINGKATAN

Singkatan yakni bentuk yang dipendekkan terdiri atas satu karakter atau lebih.  Singkatan berisikan beberapa bab ialah :

a)Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat disertai dengan tanda titik. Misalnya : S.S (Sarjana Sastra), M.B.A ( Master of Business).

b)Singkatan nama resmi forum pemerintahan dan ketatanegaraan, tubuh atau organisasi serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan abjad kapital dan tidak dibarengi dengan tanda titik. Misalnya : MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).

  Objek Rekreasi Utama Di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Dan Kalimantan Tengah Beserta Terjemahan Dalam Bahasa Inggris

c)Singkatan umum yang terdiri dari 3 aksara atau lebih dibarengi satu tanda titik. Misalnya : dsb. (dan sebagainya), dst. (dan seterusnya), sbb. (sebagai berikut).

d)Singkatan yang terdiri atas dua huruf diberi dua tanda titik. Misalnya : a.n (atas nama), d.a (dengan alamat), u.p (untuk perhatian).

e)Lambang kimia, abreviasi satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata duit tidak dibarengi tanda titik. Misalnya : cu (kuprum), cm (sentimeter), kg (kilogram).

2) AKRONIM

 Akronim adalah kependekan yang berupa adonan abjad permulaan, campuran suku kata, adonan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis sebaiknya dengan aksara kapital. 

a)Akronim nama diri yang berupa adonan karakter awal dari deret kata ditulis seharusnya dengan huruf kapital. Misalnya : ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

b)Akronim nama diri yang berupa campuran suku kata atau adonan aksara dan suku kata dari deret kata ditulis dengan abjad awal kapital. Misalnya : Akabri (Akademi angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

c)Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungann karakter, suku kata, ataupun adonan abjad dan suku kata dari deret kata semuanya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya : Pemilu (Pemilihan lazim), Rapim (rapat pimpinan).

h. PENULISAN ANGKAT DAN LAMBANG BILANGAN 

1)  Angka dapat digunakan untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan umum digunakan angka arab atau angka Romawi.

Misalnya : Angka Arab (0, 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10), Angka Romawi (I,II,III, IV, V, VI, VII).

2)  Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, dan isi, satuan waktu, nilai duit dan kuintal. 

Misalnya : 0.6 meter, 6 kilogram, 1 jam 30 menit, pukul 15.00.

3)  Angka biasa digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya : Jalan Tanah Abang I No. 16.

  Bagaimana Cara Mengkalkulasikan Ipk? Ini Ia Rumusnya!

4)  Angka dipakai jua untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. 

Misalnya : Bab X, Pasal 5, Halaman 242.

5)  Penulisan lambang bilangan yang dengan abjad dikerjakan. 

Misalnya: Bilangan utuh contoh : empat belas, dua puluh empat.

6)  Penulisan bilangan bagian. 

Misalnya : setengah (1/2), tiga tiga pertiga (33/3)

7)  Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. 

Misalnya : lihat Bab II, dalam kehidupan pada abad ke-20 ini.

8)  Penulisan lambang bilangan yang menerima akhiran-an mengikuti cara berikut : tahun 20-an, duit 4000-an.

9)  Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan karakter kecuali dengan aksara jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan mirip dalam perincian dan pemaparan. 

Misalnya : Anton menonton drama itu tiga kali, Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.

10) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan karakter. Misalnya : Lima belas orang selamat dari kecelakaan itu. Jika bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam satu dua kata maka tidak terdapat pada awal kalimat 

misalnya : Pak ijo mengundang 450 orang.

11)  Angka yang memperlihatkan bilangan utuh yang besar mampu dieja sebagian agar lebih muda dibaca. 

Misalnya : perusahaan  itu gres saja mendapat sumbangan 350 juta rupiah. 

12) Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan aksara sekalipun dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi mirip akta dan kuitansi. 

Misal: Kantor kami memiliki 30 orang pegawai.

13) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya mesti tepat. 

Misalnya : aku lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 9000 (sembilan ribu rupiah).

Demikian rangkuman ini dibuat guna membantu kita untuk lebih memahami yah. Semoga bermanfaat..berhasil untuk semua.

Wallahu a’lam.. 

Referensi buku bacaan dan rangkuman :

Buku Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia HALUOLEO KENDARI. Penyusun : Tim MKU Bahasa Indonesia. Halaman : 27-43.