Rangkuman Materi Koloid: Sifat, Jenis, Contoh

Hai guys! Tahukah kau, bahwa salah satu teladan koloid yaitu mentega, kuliner sering dimakan serempak dgn roti. Namun ternyata, masih banyak lho teladan lain dr koloid yg sering kita peroleh sehari-hari.

Apa sajakah itu? Yuk simak baik-baik artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

Pengertian Koloid

Pengertian Koloid

Koloid yaitu jenis adonan heterogen yg terwujud balasan adanya dispersi sebuah zat dgn zat lain yg dicampurkan. Oleh karena itu, dlm tata cara koloid terdapat medium pendispersi & fase terdispersi.

Medium pendispersi merupakan zat yg menyebabkan terjadinya penyebaran dgn merata. Sedangkan, fase terdispersi merupakan zat yg mengalami penyebaran dengan-cara merata di dlm zat yang lain.

Misalnya pada santan, butiran yg terdapat pada santan disebut dgn fase terdispersi, sedangkan airnya disebut sebagai medium pendispersi.

Contoh lain dr sistem koloid yakni cat, keju, mayones, jelly, darah, & masih banyak lagi. Makara, kehidupan kita sehari-hari erat kaitannya dgn sistem koloid.3

Baca: Rumus Molaritas

Sifat-Sifat Koloid

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall

Sifat koloid ini pertama kali didapatkan oleh John Tyndall, seorang fisikawan asal Inggris. Efek Tyndall yakni efek berupa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Tatkala terdapat berkas cahaya yg diarahkan ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan.

Akibatnya, kita tak bisa melihat cahaya tersebut. Hal tersebut disebabkan lantaran sifat larutan yg homogen & ukuran molekul koloid yg cukup besar.

2. Gerak Brown

Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan partikel koloid yg lurus, tetapi arahnya tak beraturan atau acak. Jika dilihat melalui mikroskop ultra, kita akan menyaksikan partikel-partikel koloid yg bergerak zig-zag. Pergerakan zig-zag inilah dinamakan gerak Brown yg cuma terjadi pada zat cair & gas saja.

Hal tersebut dikarenakan pergerakan partikel koloid zat cair atau gas akan menghasilkan tumbukan antar partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut terjadi dr segala arah & menyebabkan ketidakseimbangan yg mengakibatkan gerak zig-zag.

Semakin kecil ukuran partikelnya, maka kian cepat pula gerak Brown terjadi. Berlaku pula sebaliknya, makin besar ukuran partikel maka makin lambat gerak Brown yg terjadi.

Itulah yg menerangkan kenapa gerak Brown tak gampang untuk diperhatikan dlm larutan & tak pula ditemukan dlm adonan heterogen zat padat dgn zat cair atau suspensi.

3. Adsorpsi

adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses perembesan partikel, ion, atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yg disebabkan luasnya permukaan partikel.

4. Koagulasi Koloid

Koagulasi Koloid

Koagulasi koloid yaitu penggumpalan partikel koloid & terbentuknya endapan. Akibatnya, zat yg terdispersi tak lagi membentuk koloid. Peristiwa ini gampang terjadi dengan-cara fisik, mirip pendinginan, & pengadukan, serta dengan-cara kimia seperti penambahan elektrolit.

5. Koloid Pelindung

Koloid Pelindung

Koloid pelindung adalah sifat koloid yg dapat melindungi koloid lain dr proses koagulasi.

6. Dialisis

Dialisis

Dialisis merupakan proses pemisahan koloid dr ion-ion pengganggu dgn cara mengalirkan cairan yg tercampur dgn koloid melalui membran semipermeabel sebagai filter atau penyaringnya. Membran semipermeabel ini bisa dilewati oleh cairan, tetapi tak bisa dilewati koloid.

7. Elektroforesis

Elektroforesis

Sifat koloid yg terakhir yaitu elektroforesis atau pemisahan partikel koloid yg mempunyai muatan dgn memakai arus listrik.

Jenis-Jenis Koloid

Jenis-Jenis Koloid

Koloid dibagi menjadi 8 (delapan) jenis dgn rincian sebagai berikut:

1. Sol padat

Sol padat terdiri dr fase terdispersi padat & medium pendispersi padat. Pembentukan sol padat dipengaruhi oleh tekanan & suhu, sehingga terbentuklah padatan yg kokoh & keras. Contoh dr sol padat yakni batuan permata (ruby).

2. Sol

Sol terdiri atas fase terdispersi padat & medium pendispersi cair, sehingga sifatnya tak gampang berubah. Perbedaan sol dgn sol padat yakni terletak pada medium pendispersinya.

3. Aerosol padat

Aerosol padat mempunyai fase terdispersi padat dlm medium pendispersi berwujud gas. Contoh dr aerosol padat yaitu asap kendaraan. Maka dr itu, kadang kala kita merasa kelilipan apabila terkena asap kendaraan, karena asap kendaraan mempunyai fase terdispersi yg berupa padatan.

4. Aerosol

Aerosol yaitu jenis koloid yg memiliki fase terdispersi berupa cairan & medium pendispersi yg berbentuk gas. Aerosol cenderung tak bisa bertahan lama karena zat penyusunnya mudah rusak oleh tekanan udara & pergantian suhu lingkungan.

5. Emulsi padat

Emulsi padat terdiri dr fase terdispersi cairan & medium pendispersi padat. Contohnya mirip agar-semoga dgn air selaku fase terdispersi & bubuknya sebagai medium pendispersinya.

6. Emulsi

Emulsi merupakan jenis koloid yg fase terdispersi & medium pendispersinya berupa cairan. Biasanya, emulsi tersusun oleh cairan dgn kepolaran senyawa yg berbeda. Jadi, cairannya tak saling bercampur.

7. Buih padat

Buih padat mempunyai fase terdispersi berupa gas & medium pendispersi berupa padatan. Buih padat bisa pula disebut dgn gas yg terdispersi di dlm padatan.

8. Buih

Buih memiliki fase terdispersi berwujud gas & medium pendispersi berwujud cair. Buih umumpula disebut dgn gas yg terdispersi dlm cairan.

Baca: Ikatan Ion

Tabel Contoh Koloid

Tabel Contoh Koloid

No. Fase Terdispersi Medium Pendispersi Jenis Contoh
1. Gas Cair Buih Krim kocok, buih sabun
2. Gas Padat Buih padat Batu apung, karet busa
3. Cair Gas Aerosol Fog
4. Cair Cair Emulsi Santan, susu, minyak ikan
5. Cair Padat Emulsi padat Jeli, opal, mutiara
6. Padat Gas Aerosol Debu di udara
7. Padat Cair Sol Cat, tinta, sol emas
8. Padat Padat Sol padat Intan hitam, gelas berwarna

Pembuatan Koloid

Pembuatan Koloid

Apabila tadi kita telah membicarakan pengertian hingga jenis-jenis koloid. Lantas, bagaimana cara menciptakan koloid? Cara menciptakan koloid yakni sebagai berikut:

1. Cara kondensasi

Pembuatan koloid dgn cara kondensasi yakni dgn memadukan partikel larutan atau partikel kecil dgn partikel yg lebih besar. Singkatnya, cara ini memadukan koloid yg telah ada dgn partikel yg lebih kecil.

2. Cara dispersi

Dispersi merupakan proses pemecahan partikel yg berskala besar (suspensi) menjadi partikel-partikel kecil (koloid). Pada cara ini, terdapat tiga tahap, yaitu peptisasi, busur bredig, & mekanik.

Baca: Mekanika Kuantum

Manfaat Koloid

Manfaat Koloid

1. Memutihkan gula

Gula yg masih berwarna kusam biasanya diputihkan memakai santunan koloid. Caranya, dgn melarutkan gula ke dlm air, kemudian larutan tersebut dialirkan lewat tata cara koloid tanah diatomae.

2. Mengurangi polutan yg ada di udara

Pengendap cottrel adalah alat yg dipakai menyerap asap & partikel berbahaya dr gas buangan pabrik. Kerja alat ini menerapkan prinsip penggumpalan koloid & sifat muatan, sehingga udara yg dikeluarkan nantinya akan terbebas dr polutan berbahaya.

3. Membantu proses dialisis bagi pasien gagal ginjal

Dialisator atau alat yg dipakai dlm proses dialisis (basuh darah) melaksanakan pemisahan partikel-partikel koloid & zat terlarutnya.

Contoh Soal Sistem Koloid

Contoh Soal Sistem Koloid

Sifat koloid yg disebut bisa menghamburkan cahaya dinamakan …

  1. Efek Tyndall
  2. Dialisis
  3. Gerak Brown
  4. Adsorpsi
  5. Elektroforesis

Jawaban: A

Mayones merupakan koloid jenis …

  1. Buih
  2. Aerosol
  3. Sol
  4. Emulsi
  5. Buih padat

Jawaban: A

Krim kocok merupakan sistem koloid yg fase terdispersi & medium pendispersinya terdiri atas …

  1. Cair & padat
  2. Padat & gas
  3. Padat & cair
  4. Gas & padat
  5. Gas & cair

Jawaban: E

Nah, sekian pembahasan & pola soal wacana koloid. Terakhir, perlu dikenali bahwa koloid adalah salah satu materi yg penting dlm mata pelajaran kimia. Selamat belajar!

  Besaran Pokok dan Besaran Turunan