close

Rangkuman Bahan Perihal Kalimat Efektif

Hari ini mari kita mengulas suatu buku, membaca mampu memperbesar pengetahuan kita yah. 

Sesudah membaca buku kita baiknya mempunyai sebuah rangkuman untuk mengenali inti-inti apa saja yang sudah kita pelajari dan mampu dilain waktu mengulasnya kembali.

Topik Rangkuman kali ini yaitu tentang : 

KALIMAT EFEKTIF

1.Kesepadanan

2.Keparalelan

3.Ketegasan

4.Kehematan

5.Kecermatan

6.Kepaduan

7.Kelogisan

Mari kita mulai dari pembahasan pertama yah sobat-sahabat.

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif yakni kalimat yang ketika dimaknai oleh pendengar atu pembaca persis sama dengan apa yang dimaksud oleh penuturnya atau penulisnya. 

Kalimat efektif yakni kalimat yang tepat target perihal bentuk, fungsi dan makna : tidak berputar-putar atau berbelit-belit. Nah, kalau kalimat itu masih dapat menjadikan interpretasi bagi pendengar atau pembacanya, kalimat itu bukan kalimat efektif.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF 

Ciri-ciri khas kalimat efektif ialah : 

Kesepadanan struktur

Kesepadanan bentuk

Ketegasan makna

Kehematan kata

Kecermatan pikiran sehat

Kepaduan gagasan

Kelogisan bahasa

1.KESEPADANAN

Kesepadanan yakni keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat mesti mempunyai ciri mirip kalimat memiliki subyek atau predikat dengan terang. 

Ketidakjelasan subyek atau predikat suatu kalimat pastinya menciptakan kalimat tidak efektif. Kejelasan subyek atau predikat sebuah kalimat itu tidak efektif. 

Kejelasan subyek atau predikat sebuah kalimat mampu dijalankan dengan menghindarkan pemakaian kata dengan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, wacana, mengenai, berdasarkan dan sebagainya di depan subyek. Misalnya :

Bagi mahasiswa yang sudah membayar SPP secepatnya mengambil KRS (tidak efektif alasannya ada kata bagi).

Mahasiswa yang telah membayar SPP secepatnya mengambil KRS (efektif).

Selain itu, dalam kalimat efektif, predikat kalimat tidak didahului Kata Yang.

Misalnya : 

Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (Setelah perbaikan)

  Rangkuman Tentang Kerangka Kerja Dalam Akuntansi

2.KEPARALELAN

Keparalelan yaitu kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama memakai nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga mesti menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Misalnya:

Harga minyak dibekukan atau peningkatan secara luwes.

Penjelasan :

Kalimat diatas tidak memiliki kesejajaran alasannya adalah dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berlawanan yakni dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dpat diperbaiki dengan cara penyejajaran keduan bentuk itu. Misalnya: harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian metode pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Penjelasan:

Kalimat diatas tidak memiliki kesejajaran alasannya adalah kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, ialah kata pengecatan, memasang, pengujian, dan pengaturan. Kalimat ini akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal, mirip ini : Tahap terakhir solusi gedung itu yakni kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian tata cara,  pengujian air dan pengaturan tata ruang.

3.KETEGASAN 

Ketegasan atau penitikberatan yakni sebuah perlakuan penonjolan pada ilham pokok kalimat. Dalam suatu kalimat ada wangsit yang perlu ditonjolkan. 

Ada aneka macam cara untuk membentuk penitikberatan dalam kalimat yakni :

Pertama, Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat.

Contoh :

Presiden mengharapkan semoga rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kesanggupan yang ada pada dirinya. 

 Penekanannya yakni : presiden menghendaki.

Contoh :

Harapan presiden yaitu supaya rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya: cita-cita presiden.

Kesimpulannya :

Penekanan kalimat dapat dijalankan dengan mengubah posisi kalimat.

Kedua, Membuat urutan kata yang sedikit demi sedikit.

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, namun berjuta-juta, telah disumbangkan terhadap anak-anak terlantar.

Seharusnya : Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada bawah umur terlantar.

4.KEHEMATAN

Kehematan dalam kalimat efektif yaitu ekonomis memanfaatkan kata frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak butuhkehematan tidak bermakna harus menetralisir kata-kata yang mampu menambah kejelasan kalimat. Arti pengurangan disini memiliki arti pengurangan kepada kata yang memang tidak dibutuhkan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. 

  Rangkuman Wacana Perkembangan Dan Definisi Ilmu Politik

Hal-hal yang perlu diamati ialah :

Pertama, Penghematan mampu dikerjakan dengan cara menetralisir pengulangan subyek. 

Contohnya : 

a.Karena dia tidak diundang, ia tidak tiba ke daerah itu.

b.Hadirin serempak bangkit setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.

Perbaikan kalimat :

a.Karena tidak dipanggil, ia tidak datang ke daerah itu.

b.Hadirin serempak bangun setelah mengenali bahwa presiden tiba.

Kedua, Penghematan dapat dikerjakan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. 

Misalnya : 

Kata merah sudah memadai kata warna.

Kata pipi  sudah mencukupi kata burung.

Perhatikan acuan dibawah ini :

Ia memakai baju berwarna merah

Dimana engkau menangkap burung pipi itu?

Ketiga, Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam suatu kalimat. 

Misalnya : 

Kata naik bersinonim dengan kata ke atas

Kata turun bersinonim dengan kata bawah

Kata cuma brsinonim dengan kata saja

Kata semenjak bersinonim dengan dari

Perhatikan kalimat – kalimat dibawah ini :

a.Dia cuma menjinjing badannya saja.

b.Sejak dari pagi ia termenung.

Apabila diperbaiki :

a.Dia cuma membawa badannya.

b.Sejak pagi ia melongo.

Keempat, Penghematan mampu dilakukan dengan cara tidak menjamakan kata-kata yang berbentuk jamak. 

Misalnya : 

a.Bentuk tidak baku : para tamu-tamu 

Bentuk baku : para tamu

b.Bentuk tidak baku : Beberapa orang-orang

Bentuk baku : beberapa orang

5.KECERMATAN

Cermat ialah bahwa kalimat itu tidak menyebabkan tafsiran ganda, dan tepat dalam opsi kalimat. Perhatikan kalimat berikut :

a.Mahasiswa perguruan tinggi yang populer itu menerima hadiah.

Penjelasan kalimat :

Kalimat diatas mempunyai makna ganda, adalah siapa yang populer, mahasiswa atau perguruan tinggi.

b.Dia mendapatkan duit sebanyak dua puluh lima ribuan. 

Penjelasan kalimat :

  Rangkuman Wacana Pengertian Akuntansi

Kalimat diatas mempunyai makna ganda, adalah berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah. 

Perhatikan kalimat dibawah ini :

Yang diceritakan menceritakan perihal putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri. 

Penjelasan kalimat :

Pemilihan kata pada kalimat diatas salah sebab ada dua kata yang bertentangan. Yaitu : diceritakan dan menceritakan. Kalimat ini dapat diubah menjadi : Yang diceritaka yaitu putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

6.KEPADUAN 

Kepaduan yaitu kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga berita yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. 

a.Kalimat yang padu tidak bertele-tela dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh alasannya itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele. 

Misalnya :

Kita mesti secara sadar bertindak keluar dari boleh tidak berlawanan kepribadian manusia Indonesia. 

Perbaikan kalimat semoga tak bertele-tele :

Kita dilarang bertentangan dengan kepribadian insan Indonesia.

b.Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti, dibandingkan dengan atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. 

Perhatikan kalimat berikut ini :

Mereka membahas dibandingkan dengan kehendak rakyat.

Makalah ini akan membicarakan rancangan interior pada rumah-rumah budbahasa.

Seharusnya :

Mereka membahas keinginanrakyat

Makalah ini akan membicarakan rancangan interior pada rumah-rumah etika

7.KELOGISAN

Kelogisan adalah wangsit kalimat itu mampu diterima oleh logika dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikanlah kalimat dibawah ini :

a.Waktu dan kawasan kami persilahkan (tidak logis)

Kepada Bapak kamu persilahkan (logis)

b.Untuk mempersingkat waktu (tidak logis)

Untuk mengefisienkan waktu (logis)

c.Sulawesi Tenggara mengejar ketinggalannya dibidang teknologi (tidak logis)

Rakyat Sulawesi Tenggara mengatasi ketinggalannya di bidang teknologi (logis)

Demikian rangkuman ini dibuat guna menolong kita untuk lebih mengerti yah. Semoga berguna..berhasil untuk semua. Wallahu a’lam.. 

Referensi buku bacaan dan rangkuman :

Buku Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia HALUOLEO KENDARI. Penyusun : Tim MKU Bahasa Indonesia. Halaman : 75-84.