Penelitian dilaksanakan karena adanya suatu urusan yang terjadi. Masalah yakni suatu penyimpangan yang terjadi dari apa yag seharusnya terjadi atau bisa juga dikatakan selaku penyimpangan antara planning dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek, dan mampu juga terjadi alasannya adalah adanya penyimpangan antara hukum dengan pelaksanaan. Rancangan dalam suatu observasi mesti dijalankan secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan selaku aliran yang bisa dibarengi. Adapun rancangan sederhana dalam suatu penelitian ialah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang duduk perkara ini berisi perihal sejarah dan peristiwa-kejadian yang sedang terjadi pada obyek observasi yang hendak diteliti, namun kejadian itu ditemukan ada penyimpangan dari kriteria keilmuan maupun hukum. Peneliti perlu menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti mesti melakukan analisis masalah, sehingga urusan menjadi terang.
2. Identifikasi Masalah
Semua duduk perkara yang ada pada obyek penelitian dikemukakan, tunjukkan kekerabatan dilema satu dengan duduk perkara lainnya. Masalah yang diteliti kebanyakan merupakan variabel dependen. Untuk dapat mengidentifikasi persoalan dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti dengan melaksanakan observasi dan wawancara ke banyak sekali sumber, sehingga semua persoalan dapat diungkapkan.
3. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan biar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka penelitian dibatasi pada beberapa variabel saja.
4. Rumusan Masalah
Setelah problem yang hendak diteliti itu diputuskan (variabel apa saja yang aka diteliti dan bagaimana kekerabatan variabel satu dengan yang lain), dan semoga persoalan mampu terjawab secara akurat, maka persoalan yang hendak diteliti perlu dirumuskan secara spesifik. Sebaiknya rumusan duduk perkara itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan ini menjelaskan berkenaan dengan tujuan penelitian dalam melaksanakan suatu penelitian dan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang hendak diteliti.
Contoh :
Rumusan duduk perkara “Bagaimanakah tingkat penjualan pulpen merek X di kota Medan?
Tujuan observasi “ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat penjualan pulpen merek X di kota Medan”.
Rumusan problem dan tujuan observasi ini jawabannya terletak pada kesimpulan observasi.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil observasi ini menerangkan pengaruh dari tercapainya tujuan dalam observasi. Seandainya tujuan penelitian dapat tercapai dan rumusan problem dapat terjawab secara akurat maka keuntungannya apa. Manfaat dalam hasil observasi ada dua hal ialah :
a. Manfaat untuk membuatkan ilmu/kegunaan teoritis.
b. Manfaat mudah, yaitu menolong memecahkan dan mengantisipasi persoalan yang ada pada obyek yang diteliti.
Bab II Landasan Teori dan Hipotesis
1. Landasan Teori
Landasan teori berisikan perihal teori-teori yang berkaitan dan mampu digunakan untuk menjelaskan perihal variabel yang akan diteliti, serta selaku dasar untuk memberi balasan sementara terhadap rumusan problem yang diajukan dan penyusunan instrumen penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pertimbangan dari pengarang namun teori yang betul-betul sudah teuji kebenarannya. Disini juga diperlukan dukungan dari hasil penelitan-penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang hendak diteliti. Jumlah teori yang diterangkan tergantung pada variabel yang diteliti, bila ada 4 variabel maka mesti menjelaskan keempat variabel tersebut.
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan tanggapan sementara kepada rumusan duduk perkara, alasannya adalah sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya lewat data empirik yang terkumpul. Karena hipotesis ialah tanggapan sementara terhadap rumusan duduk perkara penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan persoalan.
Bab III Prosedur Penelitian
1. Menentukan Populasi dan Sampel
Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan, maka sampel yang digunakan sebagai sumber data mesti representatif dapat dikerjakan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara random hingga jumlah tertentu.
2. Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan di sini yakni teknik pengumpulan data mana yang paling sempurna, sehingga benar-benardidapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data (agket, observasi, wawancara) dicantumkan bila sekiranya tidak dapat dilakukan.
3. Teknik Analisis Data
Untuk observasi dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan dilema dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan memilih teknik statistik mana yang mau dipakai.