Puisi Untuk Ayah [Potret Tua Itu Ayahku]

Berikut ini adalah puisi untuk ayah dgn judul puisi potret renta itu ayahku. Bagaimana kisah puisi ayah dlm bait puisi perihal ayah yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya tentang cerita puisi ayah & kata kata untuk ayah dlm bentuk bait puisi, disimak saja berikut ini puisi berjudul potret tua itu ayahku

Potret Tua Itu AyahkuOleh: Titis Wigati

Seraut muka tergantung di dinding lusuh
Membisik pelan kalimat lembut mendayu
Menari menggeliat, mensugesti otak ku
Dinding ringkih sandaran jiwa yg lelah
Bercerita berjuta kata indah terucap
Potret laki-laki bau tanah seakan menjerit pilu
Terucap pelan kalimat-kalimat dashyat

Sepasang mata itu memandang tajam
Mengucap seribu kata mempunyai arti
Potret lelaki renta berbingkai kayu jati
Mengurai seribu ingatan lampau
Saat ku kecil, menangis di pundak itu
Merajuk manja di di dada keringmu
Menggelayut di punggung bungkukmu
Masa dimana peristiwa aktual itu ada
Kenangan awet menyelinap ke sudut hati

Rasa yg lalu menyeruak kembali
Potret laki-laki tua abadi hingga kini
Memanggil jiwa sepi & berkarat
Merangkul mengukir sejarah kemudian
Di antara bibir tersungging senyum haru
Kembali butiran air itu terhambur
Menetes, menyisihkan telaga kering
Menyisakan jiwa dahaga rindu

Dinding lusuh berubah balutan warna
Namun potret lelaki renta tetap setia
Terpampang tegar & gagah
Dalam balutan waktu berwindu
Seraut tampang berbingkai selalu bercerita Menyambut setia hadirku disini
Potret lelaki renta bercerita sejuta ingatan
Saat kebersamaan yg kemudian itu telah usai
Saat raga kami terpisah dunia

Hanya kata hati yg berjanji
Ketika kita tak cuma sekedar melirik
Tapi hati kita saling bercerita
Melengkapi bersama mengisi hari
Seperti dikala kita bersama tatkala itu
Menyeduh kopi beraroma bacin
Menikmati hari penuh arti