Puisi Tentang Embun Pagi – Oleh Naya Inyah

Puisi tentang embun pagi yakni rangkai kata kata puisi pagi & puisi setetes embun pagi dirangkai dgn kata-kata puisi perihal embun di pagi hari menjelaskan wacana suasan dipagi hari.

Bagaimana kisah puisi embun pagi hari yg dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita mirip puisi cinta tentang embun pagi atau puisi embun pagi untuk kekasih ataukah berkisah puisi perihal tetesan embun pagi yg indah.

Untuk lebih jelasnya kata kata embun pagi dlm bait puisi perihal pagi yg diterbitkan wargamasyarakat.org disimak saja puisi berjudul embun pagi berikut ini.

Embun PagiOleh: Naya Inyah

Selamat pagi sahabatku semua
Ku ketuk pintu hati
Pada kata sayang yg tulus tersaji
Tiada dusta di hati

Sebaris embun menatapku tak mengetahui
Seperti ada tanya yg menggelayuti
Aku tersenyum simpati
Ku usap adanya pakai jari

Hai embun pagi
Sejukmu alami
Kan ku dekap & di nanti
Hadirmu hingga hayat nanti

Embun pagi
Ku jawab pada seputih salju di daun kenari
Aku tak ada jumawa berkisah menyelimuti
Tentang elegi hari yg penuhsensasi
Siapapun pasti mengalami

Sebisa diri itu sendiri mengemasi
Hitam putih logika yg di pakai
Tak usah kita berdengki hati
Biarkan realita sesekali jadi hikayat akan purbanya yg baka

Embun pagi
Kau yg akan sekarang selalu ku nanti
Pada jajaran waktu yg kadang terbengkalai
Hanya sejukmu yg menghapus segala ketakmampuanku berintraksi

Embun pagi
Kutanggalkan hasrat jiwa yg tak berarti
Kuingin sekarang damai dlm sanubari
Bilapun ku lantang berpuisi
Hanya penyanjung literasi
Biar baka
Dibumiku tersayang ini

Tentang teman yg memiliki arti
Semua gue peluk pakai hati
Mereka pula tak ingin tersakiti
Karena hanya punya satu hati
Ingin di memahami

  Pola Penggunaan Majas Di Dalam Karya Sastra Prosa Fiksi

Bila ada cinta yg berkembang mewarnai
Semisal kita tanpa sadari
Bukan salah sendiri
Cinta milik sang hiang widi
Yang pula pemberi
Tak ada salah untuk di hargai
Namun cuma makna yg memisah, termiliki atau undur diri.

Kita sempurnakan ke yg hakiki
Asal jangan culas jadi obsesi
Biar membentang jalan seputih purnamai malam hari
Pekatpun enggan menghampiri

Embun pagi
Tiada ada rasa yg sebening kau-sekalian punyai
Karena sejatinya manusia tiada yg tepat memeluk pribadi
Aku mengerti
Karenanya kasih suci ialah senyuman yg terkembang senantiasa tanpa menyadari

Jkt 23.2.2021