Puisi Sunyi, Jeritan Sunyi – Oleh Candra Kencana

PUISI JERITAN SUNYI
Oleh: Candra Kencana

Malam sudah lelap
Cahaya candra padam di beranda langit
Bintang-bintang mulai berjalan pulang
: menggulung munajat para manusia yg memangkasi mimpi

Surya enggan jatuh, meski rautnya sayu kemerahan
Merangkak jidar daya tarik di perbatasan angin
Dan awan-awan murka dgn alunan menggelegar
Beginikah bilamana alam murka berdebat?

Bencana!!

Akar tanah mulai diguncang
Pasak-pasak langit bicara dgn keras
Tirta samuderapun hampir menumui kehausannya
Dan semua semakin renta tertandusi oleh jejak
Mungkin berat memikul setiap nestapa
Atau perih dihasut pancaroba jiwa di atas kidung sedih cita

Oh, di manakah tujuan?
Sedang perjalanan tak sekurang-kurangnya sunyi untuk merenung
Atau akankah hidup menjumpai kerinduan yg tak habis direntasi waktu
Sedang saku-saku kosong
Tangan-tangan hampa
Lalu dgn apa harus kembali?

Dan lihat
Apa yg di jemari, bersinggah & pergi
Bahwa ini yakni awet tanpa keabadian pasti
.
Prambanan 02 Februari 2018

  Proses Apresiasi Dan Langkah-Langkah Mengapresiasi Sebuah Karya Sastra