Puisi Rindu – Oleh Dona

PUISI RINDU
Oleh: Dona

Kutitipkan seikat rindu pada bintang, pada waktu yg tak kunjung berpulang, pula hari-hari yg tak pernah hilang. Rinduku debu rinduku telah berabu, membelai pias tanpa asa dlm sanubari kalbu, katanya!? Ini menyiksa. Bagai tertusuk jarum beribu-ribu

Hanya tenang yg sudi menyapa, pada pantulan cermin yg tak pernah berselisih. Yang saling memandang saling mempunyai. Apakah kita sama dlm semua? Dunia ini yaitu delusi yg berputar. Bagian dr kehidupan yg sedikitnya positif jika disadari. Ini bukan detik yg terus berjalan, menyapa & tak melelah. Tapak-tapak yg terus berlalu membekas melukis dongeng.

Lagi!

Malaikat bergincu, duduk elok di sana melahap semua rindu. Entah apa yg dipikirkan. Semua bulat yaitu realita manis yg kosong, & dikala mereka bercabang melahirkan ranting-ranting yg lebih tinggi.

Lagi kemudian sekali lagi!

  Terjemah Kitab Fathul Izar Bab 7 - Klarifikasi Ihwal Belakang Layar Penciptaan Keperawanan