PUISI PEREMPUAN BERBUKU PUISI
Karya YS Sunaryo
Puisi itu bertakhta di dada paling sembilu
Membeku menjadi buku-buku
Di antara kecamuk rindu & belenggu
Aku membaca satu-persatu
Adalah sunyi di dua puluh dua almanak di balik batu
Menggendong keteguhan di gelombang waktu
Kau menjadi guru bagi para pengajar
Tak menggelepar tatkala lapar
Sabar & ikhtiar menjadi pilar-pilar
Biar menancap berpengaruh tikaman
Kau berlalu dgn senyuman
Langkahi maut yg belum dimakamkan
Hingga kutamat seluruh halaman
Kau ternyata paras seorang wanita
Yang pernah berteduh di bawah pohon yg tumbang di tengah jalan
Bandung, 8 Februari 2018