Puisi Pelabuhan Rindu – Oleh Teh Luh Ji

Puisi pelabuhan rindu. Bagaimana kata kata rindu dlm bait puisi rindu atau puisi perihal rindu yg dipublikasikan ini berkas puisi.

Apakah dlm bentuk puisi dermaga rindu atau perihal puisi pelabuhan terakhir.

Untuk lebih jelasnya puisi tentang disimak saja puisi pelabuhan rindu berikut ini.

PUISI PELABUHAN RINDUKarya : Teh Luh Ji

Seperti sudah semestinya, perputannya.
Kata berdiri lancang menghunus arti
pelik mencekik, awut-awutan mirip hujan.
Mengerti & lembap ialah langkah penghabisan.
Pasang surut samudara menghalau kepantai

Mereka telah berlayar & gue menumpangi pandangku.
Kusaksikan bahteranya sejajar sinar mentari.
Dan semakin jauh pergi, pergilah selamamu ingatan.
Penghuni angkasa & seisinya yg pernah bersamaku

Katakan rahasiamu, pula hatinya yg pergi.
Yakinkan, mungkin bahwa esok gue akan semakin jauh.
Mungkinkah, adalah kata yg mendahuluimu.
Sudah lelap dlm penat

Angin & daun berair ditinggkap dahan.
Rapuh layu, mekar menjalarkan kisah.
Tetap berputar, pula mengerti, & basah.
Yang kutau itu waktu lalu sudah tak kembali pulang

Akan kusadarkan diri sejenak bersandar.
Usailah perangku & perisai yg terkoyak.
Benderaku pergi tertawan benteng-bentengasing.
Terpaksa mengetahui, terpaksa lembap, tetap menjauh hilang

Lelah ini ingin damai & terlelap.
Bila gue dikuasai kantuk, namamu kukenalkan pada malam.
Tanpa gue sadari, seisi kamarku lincah mengeja namamu.
Itulah rindu yg terlalu & gue semakin menggila.

Kupang, 11/05/2017

Demikianlah tentang Puisi pelabuhan rindu baca pula puisi rindu dlm diam atau puisi rindu singkat sudah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga Puisi pelabuhan rindu mampu menghibur & menginspirasi untuk menulis puisi kerinduan mendalam atau puisi rindu yg terpendam untuk kekasih.