Puisi Pandemi Corona

Puisi pandemi corona yakni campuran judul puisi pandemi & puisi corona yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi kali ini.

Bagaimana cerita puisi tentang pandemi corona dlm bait puisi pandemi & puisi ihwal corona yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya dibawah ini.‎

Puisi PandemiOleh: Hiatus Kaldera‎

Nun jauh disana tak terpikir tak bisa diramal
Datang dr antah berantah kemudian menerjang segala ranah

Awalnya hitungan jari belum disadari
Diberangus ditutupi beratas nama ketertiban
Nyatanya menjadi beratus kemudian beribu
Menjalar mengakar menciptakan kegaduhan

Bukan ukuran bentuk struktur
Ini soal mencari solusi, berlaku menyeluruh
Memahami dgn menutup diri terisolasi
Menjaga jarak pun dgn sanitasi

Kini sudah tak jauh…
Ia ada ia kasatmata, gres sekedar diketahui
Setelahnya ditakuti, dipahami & sadar diri

Tuhan bersabda lewat sabda alam
Apa yg bukan menjadi peruntukan
Apa yg bukan kala hak manusia
Terus dicederai dgn keserakahan
Rakus yg pada risikonya memberangus

Sudah begini adanya tak perlu mundur
Pecah patogen per seratusan tahun
Dekade lalu berguru kini memulai
Dan bahkan menjadi pandemi

Kiranya tak pandang siapa
Putih, kuning, hitam, sawo matang
Apapun siapapun

Mari bangkit beriringan sejalan
Pandemi ini mesti diakhiri
Bukan oleh siapa siapa
Dari kita, oleh kita, untuk kita
Kita ini manusia

Puisi CoronaOleh: Tika Atikah

Mengapa hadirmu merisaukan keadaan
Mengacaukan planning yg tlah lama disediakan
Hingga un pun terpaksa di batalkan
Berganti libur dua pekan namun peran tetap berlangsung

  Soal PTS IPS Kelas 4 Semester 2 dan Kunci Jawaban

Tak persoalan bagi ku jika hadirmu cuma meliburkan
Tapi kenapa segala wacana mu kini tak bisa kuelakkan
Hingga materi pelajaran pun tak luput dr pengamatan
Segala tentang mu dr status, isu bahkan peran pembelajaran

Harapku libur karna mu adalah waktu senggang
Ketika ku bisa berrehat dr penat hadapi ujian
Nyatanya peran perihal mu lebih memusingkan
Dari pada menghapal materi 4 pelajaran

Karna mu ku jadi merindu kan sekolah
Padahal klo sekolah pengennya rebah
Tapi rebahan terus pula letih
Kuharap kau secepatnya pergi tak lagi singgah