[Puisi Pahlawan Devisa] TKI & Bunga Matahari

Puisi satria devisa dgn judul TKI da bunga Matahari, bagaimana kisah puisi usaha tki dlm bait puisi wacana hero devisa yg dipublikasikan berkas puisi.

Apakah sama halnya dgn puisi untuk satria devisa atau tentang puisi puisi buat para pahlawan devisa negara.

Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut puisi jagoan devisa dlm formasi bait puisi tki & bunga matahari di bawah ini.

PUISI TKI & BUNGA MATAHARIOleh: Beyoungcarerock Volgograd

Indonesia yg tersayang,
kenyataan terkadang menyiksa
Gelimang sawah, rimbunan gemunung, hamparan lautan,
tak jarang hanya dirasakan sebahagian saja

Indonesia yg tercinta,
Jurang pemisah antara yg miskin & kaya kian menganga
Apalah daya bagi yg tuna ?
terlebih yg bangkrut, minim kesempatan pun papa stadium tiga

Indonesia yg tercinta
Keringat kerja kami setajam bendo
ia mesti agresif, tak boleh manja, terlebih cengeng,
ini bukan dongeng
Samudera airmata sudah biasa

Indonesia yg tercinta,
Negeri yg makmur bak bongkahan nirwana
Nyatanya kami harus mengais
pantang mengemis
Meski jadi bulan-bulanan kapitalis
bertaruh nyawa di negeri tetangga pun seberang benua
Demi orang renta
Demi secuil harapan
Demi anak & keluarga
Demi masa depan yg mungkin tak dijamin oleh negara tercinta

Indonesia yg tercinta,
Negeri kita memang kaya
Ironisnya, kami terpaksa menelan komitmen-kesepakatan surga
Janji para berandal
Janji para punggawa yg jumawa
Lupa akan rakyatnya,
Lupa akan visi-misinya
Nikmat bertahta di kursi penguasa

Indonesia yg tersayang,
Kau sebut kami hero devisa,
Mengalahkan sektor migas pun swasta
Tragisnya itu tak lebih dr pujian belaka
Hidup kami di belahan dunia
kadang bagai bertahan di ujung tiang gantungan
dengan berjuta problema yg tak luput dr khilaf & dosa

  Biografi Munir Said Thalib

Indonesia yg tercinta,
Kami tetap mencintai tanah air & bangsa
Kami tetap berterima kasih pada negara
Kepada wakil-wakil rakyat yg katanya terhormat
Kepada para penjahat birokrat yg bertopeng malaikat
Kepada para penguasa yg tak jarang berkhianat
Kepada guru-guru kami yg teraniaya
Kepada suami kami yg gampang-mudahan tetap setia menunggu
Kepada istri kami yg mudah-mudahan tak pindah ke lain hati
Kepada anak-anak kami yg kurang gizi & cinta kasih
Kepada sanak kerabat kami yg tak sekedar mengharap kado materi luar negeri
Kepada orang tua kami yg tak lelah mendoakan kami

Kami seumpama bunga matahari ingin tetap mengabdi & meraih mimpi

Demikianlah Puisi Pahlawan devisa baca pula puisi untuk satria devisa indonesia atau Puisi pendekar devisa negeri yg sudah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga Puisi Pahlawan devisa mampu menghibur & memberi gagasan untuk menulis kata kata pejuang devisa & puisi jeritan hati seorang tkw.