[Puisi] Nasihat Orang tua untuk Anak dan Menantunya

Puisi pesan tersirat orang bau tanah untuk anak & menantunya, bagaimana kata kata puisi atau cerita puisi dlm bait puisi pesan orang tua pada anak atau kata bijak orang tua untuk anak yg dipublikasikan berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya puisi orang renta untuk anaknya disimak saja puisi puisi saran orang bau tanah berikut ini.

Puisii Nasihat Orangtua untuk Anak & MenantunyaOleh: Mustika Renjis

Anak-anakku
Pertama kalian berjumpa
Memadu cinta & rindu
Rona bahagia selalu tercipta
Dalam perahu rumahtangga

Untukmu putriku
Ingatlah senantiasa
Masa suamimu dahulu
Gaji kecil & pas-pasan
Hanya cukup untuk makan
Kadang tak mampu bayar kontrakan
Tapi semua tak pernah jadi beban

Menantuku
Istrimu tak secantik dahulu
Tapi setianya tak tercela
Dengan gesit beliau mengurusmu, anak-anakmu, rumahtanggamu, bahkan kadang orangtuamu

Anak-anakku
Perselisihan itu biasa
Orang bilang bumbu rumahtangga
Setelah cemburu, rindu biasanya menggebu
Setelah marah, sayang umumnya menggema

Jangan berkelahi cuma alasannya adalah salah faham
Jangan berlari hanya karena merasa tak dihargai
Jangan mengingkari cinta yg pernah terpatri

Ketahuilah
Syetan menarik hati dr segala arah
Kiri kanan, atas bawah, depan belakang
Dia ciptakan murung berlebihan
Dia dengungkan amarah tak terlawan
Dia takkan puas sampai nafasmu terlepas

Lihatlah buah cinta kalian
Anak-anak yg lucu nan menggemaskan
Mereka menggantungkan hidup & matinya
Dalam genggaman kalian selamanya
Maka bersatulah!
Hingga badan tak bertuan

Purwakarta 24-02-18

Demikianlah Puisi pesan tersirat orang bau tanah untuk anak & menantunya baca pula puisi rekomendasi islami orang bau tanah untuk putrinya yg akan menikah atau puisi pesan tersirat orang bau tanah pada anaknya yg akan menikah yg telah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

  Puisi Gending di Atas Daun, Oleh Srie Astuty Asdi

Semoga Puisi nasihat orang tua untuk anak & menantunya dapat menghibur & memberi inspirasi untuk menulis puisi anjuran akad nikah dr orang bau tanah atau puisi pesan ayah pada calon suami putrinya