Puisi mengurai cahaya

Berikut ini ialah puisi berjudul mengurai cahaya, bagaimana cerita puisi dlm bait puisi perihal mengurai cahaya yg dipublikasikan berkas puisi.

Apakah puisi mengurai cahaya bercerita seperti puisi mengurai cahaya atau berkisah serupa puisi bencana kehidupan.

Untuk lebih jelasnya disimak saja bait-bait puisinya berikut ini agar mengerti makna ungkapan mengurai cahaya dlm baitnya.

PUISI MENGURAI CAHAYA Oleh: Hamsar Opo

Kematian…
Pelan-pelan tetapi pasti…
Atau tiba secepat peluru…
Dan mereka yg berlindung di balik tirai setipis ari…
Atau setebal tembok Cina….
Akan mati jua pada saatnya.

Pena emas….
Benarkah bertinta emas…?
Menulis tindakan sepanjang napas…
Di ujung pintu menemui titik titik puncak.
Atau membisu meratapi garis bengkok.

Pada tangkai-tangkai ringkih yg kamu genggam
Ujungnya tak kalah lihai…
Menulis apa yg kamu kisahkan
Tentang emas yg ditimbang dr makna…
Bukan warnanya tetapi kembali pada artinya.

Siapa yg yang menemukan terang dr mencari
Maka padam sudah dimaknai dgn cara yg tak sama….
Siap yg yang padam dgn maknanya…
Maka semua tinggal dijalani.
Sebap cahaya tak lagi milik di ruang bahan.

Takalar, 25 Agustus 2021

Demikianlah puisi berjudul mengurai cahaya baca pula puisi- puisi yang lain dihalaman wargamasyarakat.org tentunya

  Puisi hujan dan kenangan cinta