Puisi Sedih yg dipublikasikan wargamasyarakat.org kali ini ialah puisi curahan hati seorang menantu, dgn judul puisi menantu yg Tak Dianggap.
Kecewa & murung memang menjadi menantu yg tak dianggap namun haru bagaimana lagi semua itu mesti di sikapi dgn ketabahan hati, walau pun memang umumsakit hati itu niscaya.
Bagaimana kisah sedih seorang menunggu yg tak dianggap, dlm bait puisi kisah menantu yg teraniaya, apakah sama dgn kata kata hati sama mertua.
Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi duka dlm bait puisi menantu yg tak dianggap.
Menantu yg tak dianggapOleh: Michael Unnu
Datang menantu idola
Yang elok & empunya segala
Dia tiba dipuji & puja
Disanjung mertua bagai bunga kamboja
Datang pula menantu anggun madu
Juga yg empunya bunyi merdu
Dia disayang & taakan dimadu,
Dan yg akan paling senantiasa dirindu
Yang terakhir ia menantu yg bercela
Datang dianggap drakula
Tak dianggap & tak dibela
Karena wajahnya tak mempesona
Dialah menantu yg tak dianggap
Tapi cinta suaminya tetap hinggap
Setia & mencintainya
Walau tak dianggap menantu,
Dia ada & senantiasa ada untuk mereka,
Surabaya,27
Michael unnu
Demikianlah puisi menunggu yg tak dianggap, baca pula puisi puisi duka atau puisi puisi cinta murung lainnya di halaman wargamasyarakat.org mudah-mudahan puisi curahan hati seorang menunggu diatas dapat membuka hati & fikiran bahwa tak semua orang di dunia ini baik sifatnya.