Puisi Kritik Sosial Kerusakan Alam

Berikut ini yakni puisi kritik sosial tentang kerusakan alam dgn judul puisi dunia dholimi kami. Bagaimana kata kata puisi sosial wacana alam dlm bait puisi kritikan kerusakan alam yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya kata kata kritik dlm bentuk bait puisi kritik kerusakan alam disimak saja dibawah puisi tentang alam yg rusak dibawah ini berjudul dunia dholimi kami

DUNIA DHOLIMI KAMIOleh : Suhawi

Dunia yg menua.
Bencana ada dimana-mana.
Berita hanya memuat jumlah korban saja.
Jarang mengulas apa alasannya itu semua.

Rumah terendam banjir.
Meregang nyawa kena tanah longsor.
Jembatan putus hanyut mengalir.
Derai air mata penuhi samudra.

Wahai tarzan… kamu-sekalian tebangi hutan.
Oh, banjir bandang… pemakan kayu rapat tersimpan.
Hai wartawan… kamu-sekalian picingkan mata amati sikap mitra.
Waduh cendikiawan asongan…. suara lingkungan tertelan kebutuhan harian.
Hei penguasa… kalian sibuk saling berdusta.

Dunia menebar pesona.
Ambisi menguasai fatamorgana.
Berpacu mengajar sang waktu dgn tertegun.
Abai keharusan asal mampu belahan tanaman fauna.

Wahai bumi.
Terorlah …. terorlah kami.
Hancurkan… musnahkanlah pelaku dosa ini.
Segeralah sadar bahwa sesama makhluk Tuhan perlu mengayomi.

Wahai Tuhan,
Surga Mu terlalu indah bagi perusak bumi.
Api neraka Mu kurang panas bagi yg mendholimi kami.
Derita yg ditimbulkan menyiksa seisi bumi & diri sendiri.

Gn. Arjuna, 30/01/2020

  [Puisi] Sukma Cakra Kekata - Samudra Lentera