Puisi Ketika Ajal Sudah Menjemput

Puisi tatkala maut sudah menjemput adalah cerita puisi untuk kyai yg sudah wafat atau puisi tentang seorang ulama Nusantara berpulang, jadi puisi tatkala asuh menjempul yg diterbitkan berkas puisi bukanlah puisi kematian.

Nah bagaimana cerita puisi tatkala asuh sudah menjemput yg diterbitkan wargamasyarakat,org apakah dlm bait-bait bercerita mirip puisi wacana kematian menjemput atau puisi sakaratul maut ataukah berkisah seperti puisi untuk saudara yg meninggal atau ihwal puisi takdir kematian.

Untuk lebih jelasnya puisi tatkala maut sudah menjemput disimak saja bait bait puisinya dibawah ini.

KETIKA AJAL SUDAH MENJEMPUT Oleh: Muhammad Hafizan

tak ada kata penyesalan
di balik perjalanan hidup ini
meski keinginan untuk hidup lebih usang lagi

namun kehendak sang Maha Kuasa
tiada yg mampu melawannya
meskipun derajatmu berpangkat-pangkat

kini seorang ulama Nusantara
sudah pergi jauh
dan tak akan pernah kembali lagi
sampai sejuta air mata
menetes terjatuh nan luruh
berderai membasahi paras bumi pertiwi

sangat semboyan mengiris hati
saat pewaris para Nabi
telah berpulang ke rahmatullah
ilmu & amalnya
hanyalah mampu terlihat baka
mengalir bercahaya dlm muara murid-murid tercinta

sebagaimana pesan kalimat Beliau dlm ceramah riwayat hidupnya
“jika nanti gue mati, gue ingin dimakamkan di pulau Lombok.”

“apakah rakyat Indonesia
mengingat akan hal ini?”

kami segenap anak bangsa
yang berpasak di bumi sasak
akan menunggu & menanti kabar info
supaya segera diproses dgn baik
tanpa ada perseteruan & konflik

Belitung, 14 Januari 2021

  Persamaan Mendasar Antar Suku Bangsa Indonesia