Berbincang Pada Sebuah Makam”width=1200>
Untuk lebih jelasnya perihal puisi hati bersedih dlm bait puisi tentang sedih, disimak saja berikut ini puisi berjudul berbicara pada suatu makam.
PUISI BERBINCANG PADA SEBUAH MAKAM Oleh: Sena
Awan putih tebal pucat pasi bergulung gulung malas
di paras wajah pagi sendu..
Selamat pagi..dinda
apa kabar mu pagi ini..elok
ini gue datang diatas makam mu
untuk menyapamu..sayang
dalam kerinduan pagi hatiku..
dinda..pagi ini ..
aku sangat ingin banyak berbicara denganmu
seperti di waktu waktu yg kemudian..sayang
Aah tapi sudahlah..itu hanyalah ingatan manis kita berdua
yang sudah tertinggal jauh di rel waktu lampau..
kini gue senantiasa tersadar sendirian
di sadar pagi senyap..
tanpa sapa & wajah lembutmu..dinda
Sesaat sebelum gue hadir diatas makammu..
ku hisap dlm dalam beberapa batang rokok kretek
dan secangkir kopi item kurang gula
buatanku sendiri..
tetapi harum aroma kopi racikanmu
masih terasa & tercium mesra
dalam asap tipis cangkir kopiku..manies
Dinda..pagi ini udara di sekeliling makammu..
begitu sejuk serta teduh
sayangnya..saya mesti secepatnya beranjak pergi
untuk meneruskan hidup yg t’rus berpacu
dan menjalani hari hariku sendirian
tanpa ada kamu-sekalian disampingku
selaku pendampingku..
dikala..aku tenggelam dlm murung nestapa kehidupan
selamat pagi..bagus..selamat tinggal sayang..
aku pergi dahulu..manies
aku janji..nanti kala hari menjelang petang..
aku kan kembali hadir diatas makammu..
tuk kita berbicara lagi & melepas rasa rindu ini kepadamu
yang tak kan pernah usai serta tak berujung didasar hatiku ini..sayang
Selamat sore..dinda sayang
ini gue hadir kembali diatas makammu
dibatas hari sunyi senyap..
hanya ada gemerisik suara daun daun pepohonan
dimainkan semilir desau angin senja temaran ungu jingga
tetapi hangat rasa sayangmu
masih terasa menjamah hingga kedalam lembab rasaku..
kepadamu..sayang
Dinda..akalku terasa mati
ruh sukmaku terasa hampa jiwa
dalam raga yg berpendar
serta limbung diri..
kini cuma ada memori bayangan lembutmu..sayang
yang ku jadikan guling hatiku
sewaktu gelap malam mulai merambat & gulana datang menyelimuti hatiku
selamat petang menjelang malam..sayangku
luka di hati & duka di dasar lembah jiwaku..
semakin lebar & dalam
dikala gue harus melangkah pergi meninggalkanmu
di dlm makam dinginmu yg hening serta bisu
hanya doa & hangat cinta abadiku
yang senantiasa menemanimu
sampai detak jantung waktu selsai
di atas t’latah paras bhumi ini..sayang
” Dinda..aku akad..bila pagi datang menjelang
di garis batas cakrawala hatiku
aku kan tiba kembali diatas makammu
tuk memeluk hangat rerasanmu
sambil ku taburkan reronceng bunga bunga melati putih cintaku
serta melepas rerasan rindu dlm hatiku
yang takkan pernah berujung pada hatimu..sayang
Demikianlah ihwal puisi kesedihan mendalam akan kesetiaan hari, baca pula puisi sedih lainnya yg sudah diterbitkan puisibijak.org