PUISI ANTARA DARAH DAN NURANI
Oleh: Candra
bagaimana kembali menuliskan
dendam dgn darah yg diwariskan
kepadaku tanpa rasa bersalah
ketika jantungku masih
berdegup pelan
aku mengutuk dgn silsilah
yang dituangkan dlm kenduri
persaudaraan. peperangan
demi peperangan memicu
amuk dr kubur
sang moyang
bagaimana kembali meraungkan
dendam jikalau darah masih dipersamakan
oleh pertalian moralitas yg gagap dari
nafas nurani. gue biarlah meremas nadi
mematahkan garisgaris generasi
sungguh ilahi memberi jalanku sendiri.
im/febry 2018