Puisi (idul adha) tentang pengorbanan karena beriman kepada Allah

Puisi idul adha tentang pengorbanan karena beriman pada Allah adalah rangkaian kata kata puitis prihal cinta pada Allah karena keyakinan dgn judul puisi cinta teragung.

Puisi tema idul adha yg diterbitkan berkas puisi menerangkan bahwa cinta yg mulia & teristimewa itu yaitu cinta pada Allah walau pun mesti berkorban, mirip yg diceritakan puisi bertema idul adha ini.

Dalam puisi tentang idul adha memaparkan prihal cinta alasannya adalah akidah mirip ihwal kisah keteladanan nabi ibrahim & ismail & kisah Masyitah menjaga tauhid menyatakan walau nyawa taruhannya.

Bagaimana dongeng puisi idul adha perihal pengorbanan karena iman & cinta pada Allah, selengkapnya disimak saja puisi cinta teragung dlm bait puisi berbahasa melayu dibawah ini.

CINTA TERAGUNGOleh: IFFA AINI HAMD

cinta terdalam itu melepasi pegun indah di permukaan
menyelam menahan tolakan deras keengganan
untuk mendapatkan tak berbentukindah suatu realita
dari lekuk remuk terhampar di dasar
buih-buih bingung menekup nurani teronta lemas
mengemudi tenang renang selusuri balam percaya

pinta cinta tagihnya sepanjang masa
kerelaan yg bukan sekadar sumpah memanjat keluar dr tubir bibir
tatkala kaki menapaki luas tak bertepi mayapada cinta
tiada delusi menerangi peri ungkapan
bermain ilusi sudahnya membunuh hati sendiri

terasa mencengkam kuasa cinta menerobos udara yg dihela
berdesing pendengaran takkan lagi mendengar hingar cemar
silau mata tertancap hanya pada debur gelombang cahaya
bunyi tak terdengar lagi dr sela gigi yg mengacip pengecap
bergetar hati menyusupi relung nafsu Kamilah
merengkuh maqam baqa’

cinta hakiki yg mengangkat darjat melangkaui darjat makhluk suci bersayap
bukan tercerut nafsu serakah amarah
yang menjadi titik perlus rekahnya doktrin
kemudian tampak lebih mulianya haiwan dr manusia tak berpedoman

  Puisi Rintihan Hati yang Tersakiti

jangan mengatakan tentang agungnya cintamu
dari-Nya kerana-Nya terhadap-Nya
selama tak sanggup di jiwa merafak korban
selama kemahuan diri tak dikemudiankan
selama nyawamu bukan terawal diletak sebagai galang

cinta teragung
terhayat sebagaimana nabiyullah alaihissalam Ibrahim akur perintah menyembelih puteranya
tersentuh naluri dikala Ismail melestari keimanan
perit uji memintal fitrah kemanusiaan
Tuhan menebus Ismail dgn korban kibas
terpahat kemuliaan bersaksi langit & bumi

cinta teragung
sebagaimana Masyitah menjaga tauhid
menyatakan Firaun bukan Tuhannya
derai hiba naluri bonda terganti seluhur rela
dikala bayinya diizinkan-Nya berkata-kata untuk meneguh iman
lalu menggeluti Masyitah bersama bayinya dekat di pelukan
ke dlm kawah minyak sedang menggelegak
sehidup semati menjulang hakikat cinta
terabadi harum mewangi namanya di taman Syurga

Ledang,Johor. 14 Zulhijjah 1442

Demikianlah puisi idul adha perihal cinta & pengorbanan pada Allah Swt. baca pula puisi perihal nabi ibrahim dihalaman lain wargamasyarakat.org