close

[Puisi] Ibu, Apa Kabarmu Ibu

Puisi Untuk ibu atau puisi ibu dlm bentuk puisi naratif dgn judul puisi apa kabarmu Ibu bagaimana kata kata apa kabar untuk ibu dlm kisah puisi ihwal ibu yg dipublikasikan berkas puisi

Untuk lebih jelasnya puisi ihwal ibu disimak saja berikut puisi untuk ibu dlm formasi bai bait puisi ibu apa kabarmu dibawah ini.

PUISI IBU, APA KABARMUOleh: Mohammad Basyir

Rumah renta itu kini menjadi sunyi.Tidak kudengar lagi suaramu memanggilku, menanyakan kabar diriku kabar istri & anak anakku. Dengan bahasa Jawamu yg terdengar ajaib, kamu-sekalian pula menasehatiku. Ya, ibuku orang Sunda, walaupun semenjak muda tinggal di Jawa tetap pula asing bagiku mendengar ibuku berbahasa Jawa.

Waktu berlalu begitu cepat, mirip baru kemarin ibu masih ada. Pohon rambutan & jambu mawar sekarang pula tak ada lagi. Semua menyertaimu kembali. Dari ada menjadi tiada, dr Allah kembali ke Allah itulah kepastian makhluk yg hidup & dihidupkan oleh Dzat Yang Maha Hidup.

Kini gue buka lembar lembar waktu, wajahmu memenuhi lembarnya. Saat berjuang melahirkanku, ketika mengajarkanku berlangsung, ketika menghantarku di kehidupan. Bahkan ketika gue kesasar, kau-sekalian pula yg meluruskan. Menggandengku & menunjukkan jalan.

Bahkan tatkala semua mata air mengering, sumurpun kering kerontang, pohon tak lagi berdaun. Kasihmu jugalah yg membasahi menyiramku seperti hujan, menjadikanku berkembang berpengaruh. Banyak luka dlm hidupku kamu-sekalian pula yg mengobati. Kini meskipun gue terluka, akan kubawa hingga mati. Biar ibu yg mengobatiku disana.

Aku terkesima dlm kesedihan, hingga kepergianmu ibu, belum pernah gue membahagiakan. Memberimu kesenangan apa yg kamu-sekalian inginkan. Tahukah ibu gue selalu teringat ibu kalau gue menyaksikan jambu mawar di rumah orang. Karena itu ibu yg bawa dahulu dr tanah Sunda.

  Seseorang Yang Berprofesi Sebagai Pencipta Dan Pengubah Tari Disebut

Pada lembar lembar waktu tak kulihat cela dirimu. Ketegaranmu di masa susah & kelembutan hatimu, seperti salju putih bersih. Kini kamu-sekalian telah pergi. Sungguh kurasa kehilanganmu. Dengan apa gue berterima kasih, kecuali doa kupanjatkan agar kamu-sekalian senang disana.

Aku buka lembar lembar waktu. Wajahmu menyanggupi lembarnya. Menatapku dgn kasih, air mataku menitik. Ibu, di pusaramu ini gue berdoa. Meski dgn badan sarat luka, kuucap salam penuh kasih. Aku tahu kau-sekalian mendengarku,menjawab salam & rinduku.

17192018

Demikianlah puisi apa kabarmu Ibu baca pula puisi narataif yg yang lain atau puisi ibu murung yg telah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga puisi apa kabarmu Ibu mampu menghibur & memberi gagasan untuk menulis kumpulan puisi naratif tentang pengorbanan seorang Ibu.