Puisi (gelisah) kritik sosial kehidupan saat ini

Puisi kritik sosial kehidupan dikala ini adalah rangkaian kata kata puisi kegelisahan dgn keadaan & puisi kritik penguasa menerangkan wacana kehidupan penduduk di Indonesia pada masa sekarang ini.

Bagaimana kata kata puisi kritikan sosial dlm bait puisi gelisah yg dipublikasikan berkas puisi, apakah puisi kritik sosial kehidupan saat ini bercerita mirip puisi kritik sosial budaya atau puisi wacana kritik pemerintah, selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.

GELISAHOleh: Panji Bhuana

Kegelisahanku,
Adalah kegelisahanmu,
Kegelisahan tatkala kantor-kantor menolak tak ada lowongan kerja,
Kegelisahan tatkala petani tak mampu lagi menggarap sawah ladang,
Kegelisahan tatkala para pedagang tak mampu menjumlah laba,
Kegelisahan tatkala belum dewasa lupa menggunakan baju seragam sekolah,
Kegelisahan tatkala jelata hidup makan seadanya,

Sementara ijazah musti ditempuh bertahun-tahun menjadi sia-sia,
Sementara pacul-pacul sudah kehilangan makna,
Sementara para tengkulak memutar balik harga,
Sementara bubuk-abu memenuhi lantai kelas, dingklik & meja,
Sementara kemiskinan menjadi dilema,

Berjuta-juta tenaga kerja menjadi pengangguran
Berjuta-juta petani merindukan padi & palawija
Berjuta-juta pasar telah beralih fungsinya
Berjuta-juta generasi muda main petak umpet di kolong meja,
Berjuta-juta jelata hidup mengkalkulasikan hari sia-sia,

Selaksa orang bagai layang-layang putus talinya di kota-kota,
Selaksa sawah ladang sudah beralih fungsinya,
Selaksa tengkulak merampas hak milik niaga,
Selaksa murid & guru telah lupa bertegur sapa,
Selaksa luka menganga di lisan semesta jiwa,

Bagaimanakah para nelayan,
Bagaimanakah para buruh pabrik,
Bagaimanakah para gelandangan,
Semua itu hanya rakyat jelata yg mencicipi,
Kegelisahan,

Bekasi, 28 Pebruari 2021

  Papan Pada Penduduk Secara Lazim, Rumah Murah