Berikut ini adalah puisi ihwal bencana alam dgn judul puisi banjur. bagaimana dongeng puisi musibah perihal banjir dlm bait puisi yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya puisi perihal petaka yg menceritakan wacana banjir, atau puisi air yg meluap disimak saja dibawah inipuisinya.
PUISI: BANJIROleh: Sajak Kerinduan
Di permulaan tahun ini alam
menggelar konser air mata awan
dengan nyanyian khas
dan tabuhan halilintar memukul permukaan alam
dengan sesekali hembusan napas angin
menghempas realita yg ada
menciptakan semua melayang
atap rumah tak lagi utuh
pohon tercabut dr akar-akarnya
tumbang tersungkur & bersujud memohon ampunan pada alam
alam yg memberikannya zat buat membesarkannya
alampun sekarang jenuh
alampun sekarang tak lagi mampu berbuat apa apa
Tak lagi mampu memuat & menghisap kesedihan air mata awan yg di tumpahkan
Mereka cuma menunjukkan perayaan
Semua akan hancur
Lebur menjadi debu debu keimanan
genangan
gnangan demi genangan mulai mengaliri selokan
selokan tak jua bisa menampung genangan
Kesedihan awan
melimpah menuju anak anak sungai
sungaipun tak lagi bisa berbuat apa-apa
seimbang sungai kini telah di huni
pepohonan kini tlah tergantikan dgn tiang beton
sempit & dangkal oleh limbah rumah tangga
gorong-gorongpun sekarang mulai muntah dikala limbah softtek
limbah kemasan rokok
hingga kotoran bekas kondom
membeludak dgn kemasan plastik
dan kini …. manusia
cuma mampu berdesah
banjir……
dan menyalahkan pimpinan yg hanya mampu
berfikir buat rakyat-rakyat yg akan di hisapnya
rakyat-rakyat yg hanya mampu di obok-obok
di paksa membayar pajak
di paksa membayar iuran
di paksa untuk di gusur
Untuk memuaskan kehendak pokitiknya