Puisi Bencana Alam [balada banjir]

Berikut ini adalah puisi petaka dgn judul puisi balada banjir, bagaimana  cerita puisi banjir dlm bait puisi tentang banjir yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya puisi wacana banjir dlm bait puisi bertema bencana alam disimak saja puisi tema musibah dibawah ini berjudul puisi balada banjir.

PUISI BALADA BANJIROleh: Panji Bhuana

Riuh bernyanyi nyanyian katak
Memecah sunyi malam berderak
Air menggenang berarak-arak
Meluap deras bumi tak terpijak

Ia mengisi parit-parit, perigi menggenang
Jalan-jalan & rumah-rumah bisa buat berenang
Anak-anak bebas bersenang-senang
Bermain hujan & banjir berkubang

Katak bernyanyi memainkan musik
Di malam tenang terasa berisik
Berdendang dlm irama asyik
Hingga fajar mendatang lelah terganggu

Manusia terkesiap banjir mendekap
Mengatur langkah bertindak sigap
Menata diri menyaksikan lanskap
Mencari aman hening sebelum terperangkap

Banjir datang tanpa di undang
Ia meluap cepat bertandang
Mengisi rumah, jalan, sawah & ladang
Banyak pepohonan rubuh & tumbang

Ada yg suka, ada pula yg tak senang
Anugerah melimpah ruah tanpa terbilang
Dunia melukiskan di dlm kenang
Menjadi perenungan di ketika tenang

Tak perlu tuding menuding jikalau maritim pasang
Karena ini kenyataan telah terhidang
Menyadari diri & berpikir cemerlang
Bagaimana mengatasi, mencari solusi bila banjir kembali tiba

Jangan sebab obsesi berbicara lantang
Jangan menciptakan situasi gaduh memojokkan seseorang
Belum tentu ananda mampu memecahkan problema yg tiba
Belajar perduli, bukan membuat situasi keruh mengggamang

Tidak seorangpun ingin menghancurkan ketenangan
Anugerah air melimpah jadi perenungan
Mengkoreksi diri atas kekurangan & kelalaian
Itu lebih bijak & berarti dibandingkan dengan besar kepala

  Sajak Surat Untuk Calon Imam (suami)

Bekasi, 28 Januari 2020