[Puisi] Balada Sepasang Mata – Oleh Edy Witanto

Puisi balada sepasang mata, bagaimana kata kata puisi atau kisah puisi dlm bait puisi balada yg dipublikasikan berkas puisi di kesempatan kali ini.

Untuk lebih jelasnya disimak saja puisi balada dibawah ini agar mengetahui puisi & makna puisi balada sepasang mata, berikut ini puisinya.

Puisi Balada sepasang mataOleh: Edy Witanto

Mata menyaksikan tak tampak apa apa
Hanya bunyi terdengar di indera pendengaran
Meraba raba sumber bantuannya
Tongkat ditangan penanda arah

Terdengar gosip pendonor dua mata
Ikhlas memberikan pada yg buta
Ruang operasi lampu dunia dinyalakan
Jendela mata kehidupan dibuka pelan

Ah . . . indah dimana bunda?
Wajahnya bagaimana?
Tak kenal angka gambar & huruf

Dicari cari suara yg bersahabat di pendengaran
Tak ada satupun terdengar disekitar dirinya

Ruang tunggu keluarga di depan
Masuk pelan situasi mengharukan
Tanpa tegur sapa hanya tangisan
Dari aroma badan diri paham

Ibu & adik dirangkul dalam
Sesekali menatap wajah idaman
Puas menikmati, bergegas pulang
Anugerah tuhan memang menakjubkan

Pertama kali disaksikan
Toko berjejer dipinggir jalan
Terkesima menghayati persepsi
Lalu lalang orang & kendaraan
Pohon berkembang kiri kanan
Indah sekali ciptaanmu tuhan. . .

Malam di desa sepi situasi
Seorang pemuda tiba
Menegur & menyapa
Disuruh masuk rumah
“Diteras saja” jawabnya

Berkenalan bercanda ria
Pembicaraan tak pasti arah
Ibu di dlm memaggil & mengajukan pertanyaan
“Bicara sama siapa ananda nak”
Ditoleh pemuda tak ada di sana
“Ah mungkin sudah pergi” dinginkan gunda

Pemuda abnormal tiap maghrib tiba di rumah
Bercanda ria di teras rumah
Suara berisik merobek suasana
“Dengan siapa nduk ananda becanda”
Setiap ibu bertanya ?
Sang cowok pergi dr hadapan tampang
“Ah cepat sekali gerakannya” heran rasa

  6+ Tujuan Kongres Pemuda 1

“Nduk. . ibu amati dr dlm rumah
kamu bicara sendiri bahkan tertawa,
dengan siapa kau bercanda?” tanya bunda
” dgn cowok ganteng gagah
tiap malam kami senantiasa bercanda
anehnya setiap dibuatkan minuman”
” tak usah” jawabnya

Sore hari diajak pergi bunda
Ternyata kerumah dukun kampung sebelah
Aroma kemenyan menyengat & membuncah
Entah apa yg di perbincangkan sang ibu dengannya
Dirinya di suruh menanti di teras rumah

Terdengar ibu telpon dokter yg mengoperasi mata
Minta identitas pendonor mata
Setelah mampu riwayat identitasnya
Sebuah foto ditunjukkan pada dirinya
Wajah mirip perjaka yg tiap malam bercanda

Hati terkesiap, bergumam sarat tanda tanya
” yg tiap malam tiba & bercanda
Mungkinkah ia. . .atau ingin menyaksikan matanya
Apakah orang mati mampu tamasya “
Pergi kekamar sambil memeluk tanda tanya

Berbulan bulan menanti sang pujaan di teras rumah
Hati rindu tumbuhkan bunga bunga cinta
Yang di puja tak pernah tampakkan muka

” biarlah . . .meski gue tak mampu berjumpa
dan bersanding dengannya
namun kedua bola matanya
selalu membimbingku kemana kaki melangkah
mudah-mudahan arwahnya tenang dialam sana
dan berbunga bunga ” gumam hati kecewa & bahagia

Edy malang 17 0617

Demikianlah Puisi balada sepasang mata baca pula Puisi Sepasang Mata yg Menyala atau Puisi Balada Sepasang Mata Kaki yg telah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga Puisi balada sepasang mata mampu menghibur & memberi ide untuk menulis puisi balada cinta & cerita puisi tentang cinta ataupun puisi puisi indah & mempesona.