Bismillah.
“Ayahku…
Bekerja saban hari
Dalam kepenatan dunia
Demi keluarga tercinta
Ayah bangkit sebelum aku berdiri
Menyiapkan segala sesuatu
Pergi pagi pulang petang
Badan letih tak dipedulikan
Dia memandang anak-anaknya
Berharap kami hidup senang
Jangan pula tersentuh sengsara
Atau bersusah-payah mirip diri
Ayah rela menanggung aib
Itu semua untuk diriku
Ayah memang pahlawanku
Kasihnya luas bagai lautan”
…
Ayah adalah seorang pria yang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Ia mesti memberi nafkah kepada anak dan istri.
Kita menyayangi Ayah sebab perjuangannya. Kita menyayanginya karena Ayah senantiasa berkorban.
Maka kini kita akan menciptakan puisi ihwal ayah. Mungkin selama ini kita sering membuat puisi ihwal alam, gunung, hujan, atau tentang desa.
Amat hangat menyelusup ke kalbu
Bila teringat kepadamu
Tak terasa menetes air mata
Hari ini
Aku hanyalah seorang anak kecil
Yang belum bisa membalas
Jasa-jasa seorang laki-laki
Yang begitu gagah berkorban
Untuk diriku ini
Terima kasih wahai ayah
Engkaulah contoh hidupku
Mungkin kamu tak akil bercakap kata
Namun teladan perilakumu begitu faktual.
Daftar Isi
4. Ayah
Ayah…
Beribu kata kau ucapkan
Beribu cinta kamu berikan
Dan kau peluk saya dengan kasih sayang
Kau ajarkan kebaikan
Kau tunjukkan bagaimana memberi cinta
Kau jelaskan arti pengorbanan
Kau latih aku tentang kesetiaan
Dahulu saya mengajukan pertanyaan
Mengapa kita harus bekerja keras
Berkorban untuk orang lain
Memaafkan orang yang menzalimi
Mengasihi orang yang tak mengerti
Setia terhadap janji
Namun kini saya memahami
Apa yang kita berikan
Akan kita peroleh
Berikan kasih sayang
Maka orang akan menyayangi
Berikan cinta
Maka orang akan bertekuk lutut kepada kita.
Berikan kesetiaan
Maka orang akan sukar berhianat.
Berikan pengorbanan
Maka orang akan memberi kita pembelaan.
5. Pahlawan Hidupku
Bila fajar sudah datang
Bila pagi sudah pecah
Bila sang surya telah bercahaya
Kau jadikan hari itu hari pengorbananmu
Kau ajarkan diriku
Makna dari keteguhan
Perjuangan
Ketabahan
Kegigihan
Keberanian
Kerendahhatian
Penghambaan
Aku ingin sepertimu
Yang banyak melakukan pekerjaan
Yang banyak berdoa
Tak menghabiskan waktu sia-sia
Puisi singkat wacana ayah
6. Puisi anak SD
Di bawah ini merupakan puisi ihwal ayah untuk anak Sekolah Dasar.
Malam akan indah
Saat bintang bercahaya
Rumah akan megah
Bila di sana ada Ayah
Engkaulah pahlawanku
Pahlawan keluarga ini
Kami senantiasa mencintaimu
Menyayangi dari hati
“Terima Kasih”
Wahai Ayah tercinta
Terima kasih untuk semuanya
Untuk rumah yang kamu buatkan
Untuk pendidikan yang kau berikan
Untuk kebahagiaan yang kau hadirkan
Sesungguhnya engkaulah pahlawanku
Pejuang keluarga yang tak kenal letih
Aku selalu mengidolakanmu
Semoga aku pun bisa meneladani
“Ayahku”
Bersamamu
Waktu begitu cepat
Ingin rasanya bermain
Lebih lama lagi
Tapi aku pun harus mengetahui
Bahwa engkau mesti pergi
Demi menghidupi kami
Walau melakukan pekerjaan jauh dari sini
Puisi ayah anak Sekolah Menengah Pertama
7. Kenangan
Seorang anak terduduk lesu
Matanya sembab wajahnya pilu
Dia menatap suatu foto
Dirinya ibu serta ayah
Sedikit demi sedikit
Sedih meresap ke dalam hati
Terkenang ia pada ayahnya
Yang telah pergi meninggalkan keluarga
Wahai Ayah tercinta
Berilah kabar terhadap kami
Dimanakah engkau berada
Hilangkanlah hatiku yang sedih ini
Selanjutnya ialah puisi pendek perihal ayahku pahlawanku. Semoga memberi inspirasi.
8. Pengorbanan
Wahai ayah
Walau sering saya membantah
engkau tetap tersenyum
Kesabaranmu melunakan hati
Pengorbananmu menyadarkanku
Hari-hari berat kau lalui
Saat-ketika murung kau tabahi
Bagiku kau yakni saran
Bagaimana dalam hidup ini kita berbuat
9. Hormatku
Aku mengagumi ayahku
Karena beliau menghormati ibuku
Aku mengagumi ayahku
Karena ia berkorban untuk ku
Terimalah hormat ku
Aku bangga menjadi anak mu
Aku gembira di bawah pengasuhan mu
10. Pahlawan Sejati
Dia bukanlah pahlawan di kantor
Bukan pekerja yang berdasi rapi
Dia melakukan pekerjaan dibawah matahari
Keringat badannya selaku pewangi
Tak banyak yang ia kenal
Dan tak banyak orang yang kenal ia
Wajahnya tidaklah putih
Yang terlihat hanyalah gurat-gurat lelah
Tapi semua geraknya yaitu perjuangan
Hatinya dipenuhi impian
Dzikirnya ialah doa kepada Tuhan
Aku selalu meneteskan air mata
Bila teringat kepadanya
Wahai ayah
Cintamu menguatkan
Kau bangkitkan diriku sesudah jatuh
Kau yakinkan sehabis saya gagal
Bahwa hidup ini terus berlangsung
Kau mesti memandang era depan
11. Semoga
Baik jelek ayahku
Dia tatap pintu surgaku
Baik buruk ayahku
Dia tetap pahlawanku
Baik jelek ayahku
Semoga Tuhan mengampuninya
Meluaskan kuburannya
Meninggikan derajatnya
12. Lebih Dari Apapun
Pengarang: Khuriyah Mundakir
Karena kamu tahu
Kami menghormati
Kami menyayangi
Kami mengasihi
Lebih dari siapapun
Ayahku pahlawanku
Ibuku bidadariku
Betapa lezat hidup bersama mereka.
13. Ayah Tercinta
Semoga setiap kerjanya
Wasilah penghapus dosa
Setiap usahanya
Tercatat sebagai amal kebaikan
Semoga keikhlasannya
Sebagai jalan pengampunan
Semoga ketabahannya
Sebagai peringan di yaumul hisab