[Puisi] Antara Hujan Dan Perpisahan – Oleh N. Asrul

Puisi wacana hujan yg sedih yang dipublikasikan wargamasyarakat.org untuk kali ini yakni puisi antara hujan & perpisahan.

Jika biasanya membawa berkah maka pada puisi rintihan hujan atau puisi hujan yg diterbitkan berkas puisi yakni hujan puisi cinta yg duka karena perpisahan.

Nah bagaimana dongeng puisi hujan & kata kata perpisahan dlm bait puisi antara hujan & perpisahan, selengkapnya disimak saja berikut ini puisinya.

PUISI ANTARA HUJAN DAN PERPISAHANKarya N. Asrul

Kemarin kita bareng
Disaksikan hujan & ratusan pepohonan
Kau yg cantik saat hujan turun
Disembunyikan rasa letih di kedua mata

Jalan yg berliku
Dan cahaya belum jatuh di kedua matamu
Kau yg kebingungan & kedinginan
Mengikuti kemana hujan akan memisahkan

Dedaunan masih mengincup
Dan senja masih menguning redup
Mengikuti kemana kita berlabuh

Cahaya malam masih disembunyikan
Dedaunan yg terlihat hanya sempat membahas waktu
Tak pernah disesali tatkala datang rindu menutup cahaya matamu

Dedaunan & bunga sudah ditenggelamkan cahaya malam
Kita duduk meminimalkan rasa berisik di perut
Dengan sepotong roti yg sedikit kecut di lisan

Rumah kita masih jauh
Hujan tak berhenti, sampai badan letih tak ingin secepatnya bangkit
Kita berdua asik bercerita ihwal purnama yg akan tiba
Dan menikmati secangkir kopi yg sudah matang diseduh

Cahaya malam pun sudah ditanggalkan
Dihitung sejak pertama kali berjumpa & berkenalan
Dengan rindu kita bersua melalui lagu
Dengan tangis kita bersua lewat gerimis

Aku tidak mau menciptakan gelap di kedua mata
Sedang kerinduan sudah terbaca ketika kita pertama jumpa

Kemungkinan yg sepi ialah kita
Menenggelamkan kerinduan yg sudah akan berpisah waktunya
Dan gue tak ingin ditenggelamkan kebencian setelahnya
Sebab hujan adalah keabadian yg aktual saat kita berjumpa & menyampaikan cinta.

  Pandangan politik Sunan Giri, sering dijadikan rujukan, bahkan ketika Raden Patah melepaskan diri dari kerajaan Majapahit untuk mendirikan Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Giri dipercaya meletakkan dasar-dasar kerajaan masa perintisan atau ahlal-halli wa al-‘aqd, yaitu….

Semarang, 01 Januari 2019

Demikianlah puisi tentang hujan yg murung berjudul puisi antara hujan & perpisahan, baca pula puisi hujan atau puisi perpisahan dgn tema yg dilain dihalaman wargamasyarakat.org mudah-mudahan puisi cinta & hujan diatas dapat menghibur.