Puasa : Ketentuan Puasa Wajib & Sunah (Pelajaran Agama Islam Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII) ✓ Seperti yg kita tahu bahwa kewajiban seorang muslim salah satunya ialah Puasa Ramadhan seperti yg tertuang dlm rukun islam. Kedudukan puasa di dlm agama islam sangat penting. Untuk itu kita mesti cukup pengetahuan tentang puasa. Selain itu kita pula mampu mempraktekkan baik yg puasa wajib maupun yg puasa sunah. Teman-sobat yg mempelajari mengenai postingan puasa ini diharapkan mampu menjelaskan mengenai arti puasa dengan-cara ungkapan, pengertian puasa wajib, kedudukan puasa, siapa saja yg diperbolehkan tak puasa Ramadhan, puasa qada, puasa kafarat, puasa arafah, & menjelaskan mengenai puasa senin kamis.
Daftar Isi
Daftar Isi:
2. Puasa Wajib
3. Puasa Sunah
Puasa : Ketentuan Puasa Wajib & Sunah (Pelajaran Agama Islam Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII)
Kedudukan Puasa dlm Islam
Pengertian Puasa
Kata puasa merupakan terjemahan dlm bahasa indonesia untuk menerjemahkan kata yg berasal dr arab yaitu siyam. Kata siyam empunyai arti menahan diri. Secara istilah, pengertian puasa atau siyam yakni menahan diri dr segala sesuatu yg mampu membatalkan puasa yg diawali sejak terbitnya fajar sampai dgn terbenamnya matahari dgn tata cara tertentu. Kedudukan puasa dlm agama Islam ialah sungguh penting. Puasa bulan puasa merupakan salah satu puasa yg disyariatkan dlm Islam, & bahkan puasa ramadan merupakan rukun ke-4 dr rukun islam. Karena merupakan rukun islam, maka umat islam yg menyanggupi syarat & tak memiliki hambatan hukumnya wajib menjalankan puasa Ramadhan.
Hukum Puasa
Puasa yg dijalankan, harus dilaksanakan sesuai ketentuan atau aturan yg sudah ditetapkan oleh Allah Swt. Jika ketentuan tersebut dilanggarnya maka yg terjadi ialah membuat puasa yg dikerjakan menjadi batal, & bahkan bisa menjadi dosa.
Hukum puasa terdiri dr 4 macam, yakni hukumnya wajib, hukumnya sunah, hukumnya makruh, & hukumnya haram.
- Puasa wajib. Pengertian dr hukum puasa wajib yaitu bahwa puasa harus kita laksanakan oleh lantaran adanya alasannya-karena tertentu. Jika kita tak melaksanakannya maka akan berdosa. Contoh yg termasuk puasa wajib adalah 1). puasa bulan rahmat, 2). puasa kafarat, 3). puasa nazar, & 4). puasa qada.
- Puasa sunah. Pengertiannya yakni puasa yg apabila kita laksanakan akan memperoleh pahala namun jikalau kita tak melaksanakannya pula tak berdosa. Puasa sangat disarankan untuk dilaksanakannya.
- Puasa Makruh. Pengertian hukum makruh puasa adalah bahwa puasa yg semestinya kita hindari. Puasa ini intinya boleh kita laksanakan, namun menjadi makruh ketika kita memaksakannya waktu kondisi kita tak memungkinkan.
- Puasa haram, yaitu puasa yg tak boleh dijalankan. Jika dijalankan maka akan menerima dosa dr Allah. Sebagi acuan puasa haram yakni puasa yg kita lakukan pada saat hari raya Idul fitri atau hari raya Idul Adha.
Puasa Wajib
Pengertian puasa wajib yaitu merupakan puasa yg wajib dilaksanakan oleh mereka yg menyanggupi syarat puasa ini. Macam-macam puasa wajib terdiri atas beberapa puasa, yaitu puasa bulan ampunan, puasa qada, puasa nazar, & puasa kafarat.
Puasa bulan mulia
Pengertian Puasa bulan ampunan
Apabila dilihat dr segi bahasa, arti bulan puasa ialah panas memperabukan. Pelaksanaan Puasa bulan puasa yakni puasa yg dijalankan pada bulan bulan rahmat selma satu bulan sarat & mempunyai HUKUM WAJIB. Untuk itu jikalau tak melaksanakannya akan berdosa. Dari sisi basa tersebut menempatkan puasa puasa bagi setiap orang yg menjalankannya bahwa mereka sedang aben hawa nafsu biar tunduk pada Allah Swt. & tak cuma memindahkan acara makan saja.
Apabila dilihat dr segi bahasa, arti bulan puasa ialah panas memperabukan. Pelaksanaan Puasa bulan puasa yakni puasa yg dijalankan pada bulan bulan rahmat selma satu bulan sarat & mempunyai HUKUM WAJIB. Untuk itu jikalau tak melaksanakannya akan berdosa. Dari sisi basa tersebut menempatkan puasa puasa bagi setiap orang yg menjalankannya bahwa mereka sedang aben hawa nafsu biar tunduk pada Allah Swt. & tak cuma memindahkan acara makan saja.
Artinya:
Dari Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam diresmikan atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa tak ada tuhan selain Allah & Muhammad yakni utusanNya, mendirikan salat, membayar zakat, menunaikan puasa bulan puasa, & melaksanakan haji ke baitullah. (H.R. Bukhari).
Hadis tersebut yg merupakan penjelasan satu firman Allah Swt. yg menyuruh kepda umat Islam untuk menjalankan puasa. Ayat tersebut yakni merupakan ayat ke 183 Surah al-Baqarah.
Syarat Puasa Ramadan
Puasa bulan puasa mempunyai 2 jenis syarat, yaitu 1). syarat wajib & 2). syarat sah puasa bulan rahmat.
1. Syarat Wajib Puasa bulan berkat
Pengertian syarat wajib yaitu kondisi yg menjadikan/ menimbulkan seseorang harus/ wajib menjalankan puasa bulan pahala.
Adapun syarat wajib puasa bulan puasa selaku berikut:
a. beragama Islam,
b. sudah remaja (balig),
c. mempunyai logika sehat/ waras yg mampu dipakai untuk berpikir,
d. suci dr haid & pula nifas,
e. sedang mukim/ tak bepergian, dan
f. sanggup melaksanakan puasa.
2. Syarat Sah Puasa bulan rahmat
Pengertian syarat sah puasa Ramadan ialah syarat yg memastikan terhadap puasa seseorang apakah sah atau tak di hadapan Allah Swt. Yang tergolong syarat sah puasa bulan pahala yaitu:
a. beragama Islam ketika melaksanakan puasa tersebut,
b. mumayyiz,
c. suci dr haid, nifas, & pula wiladah
d. dikerjakan pada waktu yg telah diputuskan.
Rukun Puasa
Pengertian rukun puasa yaitu merupakan hal-hal yg mesti kita laksanakan pada waktu menjalankan puasa ramadan. Rukun puasa tersebut pula berlaku pada puasa yg lain. Adapun rukun puasa meliputi.
1. Niat
Niat bermakna sengaja dlm hati untuk menjalankan puasa. Niat mesti nrimo karena Allah saja. Terdapat perbedaan pendaat dikalangan ulama tentang kapan waktu bermaksud puasa. Sebagian ulama mempunyai pertimbangan bahwa niat mesti dilaksanakan pada setiap malam pada waktu sebelum kita berpuasa Ramadan. Namun sebagian ulama yg yang lain mempunyai pertimbangan bahwa niat diperbolehkan 1 kali saja pada dikala di awal bulan bulan berkat. Perbedaan yg ada tak menjadi persoalan sehingga jika berlawanan usulan dgn sobat kita tak boleh berselisih.
2. Menahan Diri Sejak Terbit Fajar hingga dgn Terbenam Matahari
Maksud menahan diri dr di sini adalah menahan dr hal-hal yg dapat membatalkan puasa yg dijalankan. Selain hal tersebut, kita pula diperintahkan untuk dr menghindari segala sesuatu yg bisa merusak puasa.
Hal-Hal yg Membatalkan Puasa
Puasa yg sudah batal tak mampu dilanjutkan lagi sehingga puasa yg dijalankan tersebut telah rusak & pula tak sah lagi di hadapan Allah Swt.
1. Tindakan-Tindakan/ Hal yg Membatalkan Puasa
a. Makan & minum dgn sengaja.
b. Muntah dgn sengaja.
c. Mengeluarkan mani dgn sengaja.
d. Melakukan korelasi suami istri.
e. Membatalkan niat puasa.
f. Murtat/ keluar dr agama Islam.
2. Hal-Hal yg Tidak Dapat Dihindari
a. Keluar darah haid atau nifas.
b. Hilang nalar, baik lantaran gila atau sakit.
c. Melihat bulan tanggal 1 Syawal.
Selain hal – hal yg mampu membatalkan puasa tersebut, Allah pula menyingkir dari dr hal-hal yg mampu menghancurkan puasa. Hal tersebut contohnya bergunjing, berbohong, & perbuatan lainnya yg tak terpuji. Sebaliknya, Allah Swt. & Rosululllah SAW memerintahkan kita agar memperbanyak amal saleh.
Sunah-Sunah Puasa
Pada lazimnya , sunah puasa meliputi seluruh kebaikan & hal-hal sunah yg Allah Swt. perintahkan pada umat islam. Namun dengan-cara khusus, Allah Swt. & Rosulullah memberi usulan amalah yg seharusnya dikerjakan:
1. Mengakhirkan sahur.
2. Menyegerakan berbuka.
3. Memperbanyak membaca Al-Qur’an/ tadarus.
4. Menjalankan sholat malam atau sholat tarawih.
Orang-Orang yg Diperbolehkan Tidak Berpuasa
Berikut yakni orang – orang yg boleh tak puasa antara lain:
- Musafir. Seorang musafir boleh untuk tak berpuasa lantaran beratnya perjalanan.
- Orang yg sedang menderita sakit. Hal ini supaya dapat meringankan sakitnya & pula membuat lebih mudah perawatannya.
- Wanita yg sedang hamil & meyusui.
- Orang yg sudah bau tanah renta. Hal ini karena fisik mereka yg sudah berkurang.
- Orang yg bekerja keras. Jika seseorang tak mempunyai pekerjaan lain selain pekerjaan tersebut, maka ia boleh berbuka supaya bisa melakukan pekerjaan . Namun yg bersangkutan harus mengubahnya pada hari lainnya.
Bagi mereka yg diperbolehkan untuk tak berpuasa bulan puasa, maka selaku gantinya, mereka bisa menggantinya pada hari yg yang lain sebanyak hari yg ditinggalkannya. Selain hal tersebut, ia mampu membayar fidyah untuk setiap hari yg ditinggalkan tersebut.
Puasa Qada
Pengertian puasa qada yaitu merupakan puasa yg dijalankan sebagai pengganti dr puasa bulan berkat yg terpaksa tertinggal karena adanya alasan yg memang dibenarkan oleh Allah Swt. & Rosulullah. Puasa qada wajib lakukan untuk mereka yg meninggalkan puasa lantaran ia sakit, musafir, melahirkan, menyusui atau orang yg bekerja keras. Waktunya untuk mengganti puasa qada mampu diseleksi sesuai dgn keadaan yg memungkinkan (bukan waktu yg diharamkan untuk berpuasa).
Puasa Nadzar
Pengertian puasa nadzar yakni puasa yg kita wajibkan pada diri kita sendiri dgn mengucapkan nadzar melaksanakan puasa. Sebagai contoh jika naik kelas maka aan berpuasa tiga hari. Pada dikala benar-benar naik kelas maka yg bersangkutan wajib menjalankan puasa nadzar selama 3 hari.
Dasar puasa nadzar
“Dari Aisyah r.a. dr Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa bernadzar akan menaati Allah hendaklah ia menaatinya & barangsiapa berndazar untuk bermaksiat kepadaNya, maka janganlah ia melaksanakannya.” (H.R. Bukhari)
Puasa Kafarat
Pengertian puasa kafarat ialah merupakan puasa yg wajib dilaksanakan sebagai kafarat/ tebusan dosa yg dijalankan. Puasa kafarat tersebut dilaksanakan mesti sesuai dgn ketentuan Allah Swt. tak boleh asal. Perbuatan/ hal-hal yg wajib ditebus dgn puasa kafarat :
- Melakukan relasi suami istri di waktu siang hari pada saat puasa bulan berkat. Pada kondisi ini puasa kafaratnya yakni melakuakn puasa dua bulan dengan-cara berturut-turut.
- Melanggar sumpah. Puasa kafarat hal ini adalah puasa selama 3 hari.
- Membunuh tanpa sengaja atau pembunuhan tersalah. Kesalahan seperti ini ditebus dgn membayar diyat pada mahir waris & membebaskan budak. Jika tak dpat membebaskan budak, maka diganti dgn menjalankan puasa selama 2 bulan.
- Melakukan zihar,. Adalah menyamakan istri dgn ibu yg berarti tak boleh dinikahi. Kesalahan semacam ini bisa membatalkan ikatan pernikahan. Untuk kafaratnya yaitu berpuasa selama 3 hari.
Puasa Sunah
Seperti namanya, puasa sunat kalau kita lakukan akan menerima pahala, tetapi jika tak melaksanakannya, maka kita tak berdosa.
Puasa Senin-Kamis
Puasa Senin Kamis dijalankan setiap hari Senin & hari Kamis. Sabda Rasulullah SAW :
Yang artinya yaitu sebagai berikut :
“Dari Aisyah ra. ia berkata bahu-membahu Rasulullah saw. selalu menentukan utk berpuasa pada hari Senin & Kamis.” (H.R. Tirmizi)
Puasa Senin & Kamis, menurut sebagian ulama bekerjasama dgn malaikat yg mencatat amal tindakan manuasia karena pada hari & kamis tersebut malaikat mengahdap Allah untuk melaporkan catatan amalnya. Sehingga Rasulullah SAW berharap semoga para malaikat melaporkan catatan amal terakhirnya yg tercatat ialah menjalankan puasa yg sedang dijalankan. Puasa Senin Kamis kita laksanakan seperti puasa sunah yang lain. Puasa senin kamis dilaksanakan dgn niat yg mampu kita kerjakan meskipun hari sudah siang, kemudian dilanjutkan dgn menahan diri terhadap hal-hal yg dapat membatalkan puasa sampai dgn terbenamnya matahari di sore hari.
Puasa Syawal
Untuk puasa syawal dikerjakan sebanyak 6 hari pada bulan Syawal. Kita mampu memilih hari apapun selain tanggal 1 Syawal saat kita merayakan Idul Fitri & puasa syawal bisa dilaksanakan dengan-cara berurutan atau bisa pula dengan-cara berseling. Niat puas syawal tak boleh bercampur dgn niat puasa yg lainnya. Misalnya niat puasa syawal namun kita pula bermaksud menjalankan puasa Senin atau Kamis atau puasa yang lain.
Syariat puasa Syawal diturunkan Allah Swt. dgn hadis Rasulullah :
Artinya:
Dari Ayyub ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa sudah berpuasa bulan berkat lalu diikutinya dgn puasa 6 hari di bulan Syawal, orang itu seperti berpuasa sepanjang tahun.”
Para ulama menjelaskan bahwa hitungan 1 tahun tersebut berdasarkan pada jumlah puasa ramadhan selama 30 hari ditambah dgn 6 hari di syawal (total 36 hari), kalau mengacu pada pahala dr pahala puasa ramadhan yakni 10 kali lipat dr puasa di hari yg lainnya maka mampu di hitung 36 hari kali 10 yaitu 360 kali (setahun).
Puasa Arafah
Puasa ini disyariatkan terhubungan dgn kesibukan ibadah haji. Pelaksanaan Puasa Arafah adalah pada tanggal 9 Zulhijjah. Pada tanggal 9 Zulhijjah, orang yg sedangn menunaikan ibadah haji sedang menjalankan prosesi wukuf di Arafah. Kita yg tak melakukan wukuf disunahkan untuk melakukan puasa arafah. Kita diperbolehkan untuk menjalankan puasa Arafah 1 hari saja, namun kita pula diperbolehkan untuk memperbesar 1 hari pada hari sebelumnya (tanggal 8 Zulhijjah) yg dikenal sebagai hari Tarwiyah.
Bagi yg menjalankan puasa arafah maka Allah alkan meniadakan dosa kita selama dua tahun yaitu satu tahun sebelum & satu tahun sesudah kita berpuasa Arafah. Adapun haditsnya adalah selaku berikut:
Artinya:
Dari Abu Qatadah, Nabi saw. bersabda, “Puasa pada hari Arafah itu meniadakan dosa dua tahun, satu tahun yg kemudian & satu tahun yg akan datang. (H.R. Muslim)
Meskipun ada janji dr Allah tetapi seharusnya kita tak terlena lantaran mampu jadi puasa arafah yg dilakukan tak cukup baik menurut Allah, sehingga dlm menjalankan puasa arafah harus dijalankan dgn sebaik mungkin.
Itulah artikel Pendidikan Agama Islam mengenai Puasa : Ketentuan Puasa Wajib & Sunah (Pelajaran Agama Islam Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII) yg ada di Aanwijzing.Com, mudah-mudahan berguna.