Supaya ekonomi digital menjadi kompetitif dan memberi laba terhadap penduduk dan pelaku usaha, diharapkan kerangka regulasi yang tepat sehingga terjadi pasar yang kompetitif dan seimbang untuk menciptakan produk dan pandangan baru yang diharapkan. Ciri ekonomi digital yakni melakukan perdagangan global dan banyak memangkas rantai intermediary. Diharapkan tidak ada barrier to entry sehingga memberi keleluasaan partisipasi pasar.
Prinsip-prinsip Penting Dalam Digital Ekonomi
Ada beberapa prinsip yang mewarnai digital ekonomi selaku berikut:
- Globalisasi dalam digital ekonomi ditandai dengan hilangnya batasan ruang dan waktu (time and space). Pengetahuan sebagai sumber daya utama, tidak pernah mengenal adanya batas-batas geografis sehingga keberadaan entitas negara menjadi makin kurang berkaitan untuk melakukan bisnis dan pelaksanaan pendidikan dalam digital ekonomi. Segmentasi pasar yang dilaksanakan menurut batasan waktu dan ruang perlu didefnisikan kembali mengenang masyarakat telah menjadi satu dalam digital ekonomi, seperti sebuah komunitas produsen dan pelanggan.
- Internet merupakan satu prasyarat untuk mampu sukses di periode ekonomi digital. Berdasarkan model bisnis, dalam menentukan acara intinya (core activity), dalam melakukan pekerjaan sama dengan institusi lain, dan dalam melakukan proses-proses penunjang.
- Disintermediation merupakan sebuah ciri khas dari ekonomi digital dimana memiliki kencenderungan berkurangnya perantara sebagai mediator dalam suatu bisnis. Contoh perantara yaitu wholesalers, record companies, retailers, broadcasters, dan sebagainya. Perusahaan yang berperan selaku mediator dengan sendirinya akan melarat alasannya adalah adanya binis internet.
- Convergence ialah hal penting menuju kesuksesan pada perusahaan lewat bisnis internet yang terletak pada kualitas dan kemampuan perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga sektor industri, adalah: computing, communications, dan content dalam digital ekonomi. Pelayanan Triple play (tilpon, internet dan TV) adalah salah satu tanda converjensi dari industri ICT.
- Innovation yang salah satunya yakni adanya layanan ICT yang mempunyai kegiatan online selama 24 jam, tidak hanya 8 jam kerja seperti perusahaan kebanyakan. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sukar untuk dipertahankan bila dilihat dari ciri abjad perusahaan internet yang, mampu dengan mudah ditiru. Karena itu tiap perusahaan perlu melaksanakan penemuan secara terus-menerus yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan jika ingin terus berbisnis’
Elemen Industri yang Diperlukan di Era Ekonomi Digital
1. Infrastruktur
Pelayanan berbasis applikasi digital seperti e-kesehatan, e-learning dan pelayanan bisnis seperti e-trade hanya mampu dipakai jika ada kanal internet yang cepat dan stabil. Makara perlu ditentukan adanya investasi infrastuktur yang cukup, utamanya untuk program nasional planning pita lebar. Sumber pendanaan utama adalah instrumen pendanaan jangka panjang yang targetnya tergolong sektor transportassi, energi dan ekonomi digital. Seluruh warga negara perlu terkoneksi ke internet dgn kecepatan tinggi dan dengan harga yang terjangkau.
Selain infrastruktur, industri ICT perlu menjadi kompetitif secara global dan perlu kondisi dimana operator dan pemasoklayanan internet menjadi global. Untuk itu diharapkan eko sistim termasuk cukupnya regulasi yang secara aktif mendukung innovasi dan ide-wangsit kreatif. Integrasi mereka perlu cepat di pasar, pemasaran produk dan pelayanan ini ke seluruh dunia. Kerjasama antar negara, antar bisnis serta investasi bersama akan berperan disini.
2. HAKI, Hak Paten dan Konten
Bisnis di ekonomi digital sangat tergantung pada perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Resikonya, bila terjadi pelanggaran kepada hak ini pada skala komersil perlu ditindak dengan mekanisme penindakan sosial biar pencipta, inventor, dan pemilik HAKI lainnya tetap mendapatkan bonus yang memadai setara dengan usahanya. Hak cipta juga yakni salah satu HAKI yang sungguh penting untuk industri ekonomi digital sehingga memajukan pertumbuhan perusahaan. Diperlukan kebijakan yang mendukung kemajuan teknologi dan industri dalam ekonomi digital. Diharapkan sistem HAKI akan mendukung value chain yang efisien antara pencipta, pengarang, produsen, penerbit, jurnalis, perantara serta pengguna.
Perlu diyakinkan bahwa pelanggan menerima keleluasaan dan akomodasi dalam penggunaan produk yang mempunyai hak cipta. Perlu dipromosikan budaya menghormati hak cipta sehingga masyarakat mengetahui pentingnya hak cipta. Perlu disokong kebebasan memilih para konsumen dan yang memberi ruang untuk bisnis model innnovatif dan layanan penting seperti e-kesehatan dan mobil tanpa pengemudi.
3. Konsumen Ekonomi Digital
Dalam menciptakan kerangka perlindungan yang lebih baik untuk konsumen, perlu keseimbangan dengan kepentingan dan kapasitas bisnis, terutama untuk perusahaan kecil dan menengah. Sekiranya regulasi tidak seimbang, hal itu mampu mengeluarkan bisnis dari peredaran. Hal ini juga menghipnotis keleluasaan opsi pelanggan. Oleh alasannya adalah itu hak dan keharusan pelanggan dan bisnis perlu sebanding dari kedua belah fihak. Ekonomi digital menawarkan penyelesaian yang menguntungkan bagi pelanggan dan produsen.
Keluhan Produsen
Meskipun pendidikan dan perdagangan di abad ekonomi digital meningkat cepat, tetapi regulasi belum meningkat secepat itu. Gelombang baru perlindungan ekonomi digital banyak terjadi di negara negara yang kemajuan ekonominya tinggi. Fenomena ini tidak cuma menghipnotis trade barrier namun menjadi pembatasan pada arus data komersil antar negara, kebijakan persyaratan yang menghancurkan persaingan, menurunkan inovasi, melambatkan kemajuan yang merusak korelasi perusahaan dan konsumen.
Baca Juga
Minimal ada 3 (tiga) tantangan sebagai berikut:
- Kita perlu memperbaiki sistim pendidikan dan peraturan jual beli yang memperlihatkan realitas ekonomi digital. Diperlukan pelayanan kreatif dalam pendidikan dan jual beli biar terjadi arus data yang lancar antar negara tanpa mewajibkan data center di lokasi tertentu.
- Perlu didukung progres dari penemuan teknologi sehingga kita mampu mengkapitalisasi ekonomi digital selaku tantangan masa depan.
- Perlu ada kesetaraan lapangan untuk kompetisi sehingga pelanggan mendapat kanal pada produk dan pelayanan yang ditawarkan. Perlu transparensi pada proses pengadaan dan menjawab bahwa pelayanan yang diberikan sesuai yang diminta. .