Pola Pantun Larangan

Pantun adalah suatu kekayaan bangsa. Sebagai bangsa yang berbudaya, dalam setiap tindak tanduk dan kehidupan sosialnya masyarakat Indonesia acap kali menggunkan media pantun dalam menyampaikan informasi. Termasuk dalam menawarkan peringatan atau larangan.

Penggunaan media pantun dalam perayaan untuk melarang suatu langkah-langkah menjadi lebih menarik dan mampu diterima. Tentu saja, jikalau suatu larangan disampaikan dalam bentuk pantun, yang diberi anjuran tidak merasa tersinggung sehingga enggan atau sungkan untuk melanggar aturan.

Jika pun masih melanggar hukum, dengan menggunakan pantun yang meningatkan juga tidak merasa rikuh atau merasa tidak enak hati untuk mengingatkan untuk tidak melanggar hukum.

Nah, pantun larangan dalam hal larangan melanggar aturan ini mampu disampaikan dalam aneka macam sendi kehidupan. Karena sifat pantun yang universal kepada suatu kondisi. Tidak hanya terkekang dalam satu kondisi tertentu. Pantun juga bisa menembus lapisan penduduk . Pantun, terutama pantun larangan, tidak cuma dipakai oleh satu kelas sosial saja.

Ada kalanya pantun larangan digunakan sebagai hiburan. Pantun larangan juga mampu digunakan selaku pesan tabiat dan agama, serta pantun larangan juga sungguh tepat digunakan dalam dunia pendidikan.

Berikut ini beberapa contoh pantun larangan yang mampu digunakan dalam berbagai keperluan yang dialami oleh masyarakat.

Contoh Pantun Larangan dalam Dunia Pendidikan

Bebek dan itik berkawan karib
Berenang bersama di taman
Jangan kamu melanggar tata tertib
Rugi sekarang rugi era depan

Pohon salak pohon berduri
Buahnya banyak dibagi dua
Karena berlatih berdisiplin diri
Sebagai bekal menghadapi keras dunia

Pantun di atas menawarkan larangan semoga tidak melanggar tata tertib sekolah. Dalam contoh pantun di atas disebutkan bahwa tata tertib merupakan fasilitas untuk melatih diri. Orang yang bisa menghadapi masa depan adalah orang yang mampu menjaga kedisiplinan diri dengan cara melaksanakan tata tertib di sekolah.

  Pantun Selamat Berpuasa 1442 H (2021 M)

Contoh Pantun Larangan Melanggar Aturan Agama

Daun jatuh dengan perlahan
Jatuh ke tanah menyentuh akar
Jangan kamu menyekutukan Tuhan
Karena itu dosa yang besar

Kue kukus berjulukan putu
Dibeli semua tinggal sebiji
Taatlah beribadah setiap waktu
Agar menjadi insan terpuji

Contoh pantun di atas yakni pola pantun larangan. Pantun tersebut mengingatkan supaya tidak menyekutukan Tuhan. Karena hanya Tuhan yang berhak dan berwenang untuk mengendalikan semesta.Jika masih percaya terhadap kekuatan selai Tuhan yang dapat menawarkan pinjaman maka itu tergolong tindakan dosa besar.

Contoh Pantun Larangan Menggunakan HP Berlebihan

Ada ikan hiu ada ikan teri
Mereka berdua berenang berjajar
Menggunakan HP sehari penuh
Akan menggangu waktu belajar

Ada monyet memakai telepon
Dia menelepon teman-temannya
Batasilah interaksimu dengan Smartphone
Perbanyaklah berkresai dengan positif

Burung gelatik berbelanja tape
Tape dikonsumsi tergesa-gesa
Bukan tak boleh menggunakan HP
Tapi harus tohu takaran dan waktu

Tiga teladan pantun di atas merupakan contoh pantun larangan untuk berlebihan menggunakan HP. Jika berlebihan memakai HP akan mengganggu aktu belajar. Seharusnya tidak hanya cerdik menggunakan HP tetapi juga harus mampu berkreasi dalam dunia positif. Maka dari itu dalam pantun di atas disebutkan bahwa penggunaan HP harus dibatasi sesuai porsi yang sempurna.

Demikian kumpulan acuan pantun larangan. Tepatnya larangan Melanggar Aturan. Aturan diciptkan untuk menjaga ketertiban dan kedisiplinan. Aturan bukan untuk dilanggar. Dan, pantun adalah media untuk mengingatkan hal itu.