Perusahaan jualan -, Bayain ini deh. Di suatu Minggu pagi, kalian sedang berolah raga selama 3 jam di gurun pasir (kurang kerjaan banget ya wkwk) gapapa bayangin aja.
Nah, selepas itu semua dgn napas yg terengah-engah kalian mencari botol minum. Tapi sayangnya, kalian baru ingat kalau kalian lupa membawanya. wadooh!!
Sontak kalin lari lagi ke warung minum yg jaraknya 2km!
Udah jauh-jauh ke warung, ternyata yg sedang mengantre disana pula bejibun. Kira-kira apa yg terjadi pada kalian tuh?
Yups betool, kalian bisa meninggal karena dehidrasi tuh.
Loh, apa relevansinya dgn perusahaan jualan coba?
Hubungannya, tak lain karena perusahaan dagang ini menyediakan minuman yg kalian butuhkan. Masih bingung juga?
Yuk, simak eksklusif aja simak baik-baik ulasan di bawah.
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yg memiliki acara utama berbentukmenyimpan, membeli, serta menjual kembali barang dagang tersebut tanpa menunjukkan nilai tambah.
Yang dimaksud sebagai nilai tambah dlm pengertian di atas yaitu tak mengubah bentuk atau kuantitas dr sifat barang tersebut, sehingga mempunyai nilai jual yg tinggi.
Singkatnya sih gini, suatu perusahaan yg berbelanja barang & selanjutnya menjualnya kembali tanpa mengganti produknya.
Dari pegnertian di atas, udah kebanyang dong apa saja perusahaan jualan yg tanpa kita sadari berada bersahabat dgn kehidupan kita.
Yups betul sekali, selaku contohnya warung kelontong di erat rumah kau, toko, showroom, swalayan, sampai pusat grosir di kota kamu!
Selanjutnya, kenali ciri atau karakteristik dr perusahaan jualan ini yuk. Check it out…
Karakteristik & Ciri Perusahaan Dagang
Secara biasa , karakteristik dr perusahaan dagang terbagi menjadi dua. Yakni usaha yg dikerjakan serta aktivitas akuntansi.
Usaha yg dilaksanakan yakni perusahaan dagang akanmembeli barang jualan serta menjualnya kembali tanpa mengolah.
Sedangkan acara akuntansi berartip erusahaan jualan akan menggunakan akun persediaan barang jualan , di mana di dalamnya termasuk perkiraan harga pokok penjualan (HPP), & pula laporan keuntungan-rugi dgn memakai bentuk single step ataupun multiple step.
Tak cuma itu, ciri dr perjuangan dagang ini pula masih banya lagi, diantaranya yaitu:
- Pendapatan utama asalnya dr penjualan barang dagangan itu sendiri.
- Biaya utama atau modal berasal dr harga pokok barang yg terjual serta ongkos perjuangan lainnya.
- Dalam akuntansinya ada akun persediaan dr barang dagangan.
- Sebagai media perantara antara produsen dgn konsumen.
- Antara barang yg dibeli dgn barang yg dijual sama atau tak terdapat perubahan.
- Tujuan utama dr usaha ini yaitu mencari laba dgn cara menjual jualan dgn harga yg lebih tinggi daripada dgn harga belinya.
Kaprikornus, dr ciri di atas dapat kita simpulkan bahwa perusahaan jualan ini mempunyai aktivitas utama berupa jual-beli.
Jenis Jenis Perusahaan Dagang
Secara garis besarnya, perusahaan dagang dibagi lagi menjadi dua jenis, antara lain yaitu:
1. Jenis Berdasarkan Produk yg Diperdayakan
- Perusahaan Dagang Barang Produksi
perusahaan yg memperdagangkan produk berwujud materi baku (raw material) sebagai bahan dasar untuk pembuatan banyak sekali alat atau produk guna menciptakan produk lain.
Contoh: kayu gelondongan serta mesin bubut.
- Perusahaan Dagang Barang Kaprikornus
perusahaan yg memperdagangkan produk simpulan beruapa barang yg siap untuk disantap.
Contoh: ransel, busana, kulkas, & lain sebagainya.
2. Jenis Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
- Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler)
perusahaan yg berbelanja produk dr pabrik dengan-cara pribadi dlm jumlah atau skala yg besar serta dijual kembali dgn volume yg besar juga.
Contoh: Pedagang grosir.
- Perusahaan Dagang Perantara (Middleman)
perusahaan yg membeli produk dlm partai besar untuk kemudian dijual kembali ke pengecer dlm jumlah yg sedang.
Contoh: Pedagang subgrosir.
- Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer)
perusahaan yg berhubungan dengan-cara pribadi dgn konsumen. Konsumen mampu berbelanja dengan-cara eceran tentang produk yg disediakan. Atau dlm hal ini, retailer sering kita jumpai di lingkungan kita.
Contoh: warung, kios & swalayan.
Akun-akun (Macam Transaksi) Perusahaan Dagang
Berikut merupakan beberapa akun khusus dr perusahaan dagang, diantaranya ialah selaku berikut:
- Pembelian: pencatat acara transaksi pembelian barang barang jualan.
- Penjualan: pencatat kegiatan transaksi pemasaran barang dagangan.
- Retur Pembelian: pencatat pengantaran kembali barang barang jualan yg sudah dibeli.
- Retur Penjualana: pencatat penerimaan kembali barang barang jualan yg sudah dijual.
- Potongan Pembelian: pencatat penerimaan kepingan harga dr penjual dagangan.
- Potongan Penjualan: pencatat penerimaan kepingan harga pada pembeli.
- Biaya Angkut Pembelian: pencatat pembayaran ongkos angkut barang yg sudah dibeli.
- Biaya Angkut Penjualan: pencatat pembayaran ongkos angkut barang yg sudah dijual.
- Persediaan Barang Dagangan: pencatat nilai persediaan barang dagangan dlm suatu masa atau periode.
Syarat Pembayaran dlm Perdagangan
Setiap harinya perusahaan akan melaksanakan banyak aktivitas transaksi jual beli dlm skala yg besar.
Bahkan mungkin bisa jutaan atau miliaran rupiah.
Itulah mengapa, menjadi kurang efektif bila perusahaan harus melaksanakan transaksi jual beli dgn cara tunai.
Maka, akan lebih baik dikerjakan jikalau perusahaan ersebut melaksanakan transaksinya dengan-cara kredit.
Maka dr itu, dlm dunia jual beli diketahui beberapa syarat pembayaran dengan-cara kredit, antara lain:
- 3/10, n/60
Artinya: kalau pembayaran dilaksanakan dlm kurun waktu 10 hari sejak tanggal jual beli, maka akan diberikan potongan sebesar 3% . Serta jikalau tak menggunakan kepingan tersebut, maka pembayaran akan dilaksanakan selambat-lambatnya 60 hari semenjak tanggal transaksi jual beli & tanpa adanya belahan (potongan harga).
- n/30
Artinya: pembayaran dilaksanakan selambat-lambatnya 30 hari semenjak tanggal transaksi jual beli dilaksanakan.
- EOM (End of Month)
Artinya: harga neto faktur harus atau wajib di bayar dlm final bulan.
Bukti atau Tanda Transaksi
Dalam melaksanakan seagal transaksi, haruslah dibutuhkan suatu bukti. Nah, bukti tersebut nantinya akan dijadikan sebagai dasar dlm pemuatan jurnal.
Dalam bukti tersebut mesti sudah ditandatangani oleh pihak pegawai yg memiliki wewenang atas transaksi yg bersangkutan.
Adanya bukti itu tak lain untuk mencegah adanya penyelewengan dana dlm perusahaan.
Oleh alasannya itu, bisa dipastikan kalau setiap transaksi yg berlangsung memang dijalankan atas dasar kepentingan perusahaan itu sendiri.
Berikut beberapa bukti atau tanda yg sering dipakai oleh perusahaan jualan , antara lain:
1. Faktur
Pengertian: bukti penghitungan dr pemasaran kredit yg diberikan penjual kepada pembeli.
Oleh alasannya itu, faktur akan memuat banyaknya barang yg dibeli & dikalikan dgn harga satuan.
Faktur terdiri atas rangkap dua. Rangkap satu atau yg orisinil akan diberikan pada pembeli sementara yg salinan (copy) faktur disimpan oleh penjual.
Contoh:
Di tanggal 10 Mei 2008, PT ABC memasarkan 100 ton beras @ Rp 100.000,00 pada PT OPX, FOB Shipping Point, 2/10, n/30.
2. Memo Debit
Pengertian: memo yg dikirim oleh pembeli kepada penjual atas usulan untuk pengembalian barang yg rusak, tak sesuai pesanan, ataupun harga barang yg tak sesuai dgn perjanjian.
Memo seperti itu disebut sebgai memo debit. Sebab, dgn mengirim memo ini, pembeli, akan mendebit akun utang dagangnya.
Contoh:
Di tanggal 12 Mei 2008, PT XYZ mengembalikan 10 kwintal beras pada PT QRS karena beras yg diterima rusak. Harga beli 1 kwintal beras yaitu Rp 500.000,00.
3. Memo Kredit
Pengertian: memo yg dibikin oleh pedagang sebab penjual telah mendapatkan pengembalian barang dr pembeli. Memo kredit ini akan dikirimkan penjual kepada pembeli.
Contoh :
Di tanggal 13 Mei 2008, PT ABC menerima pengembalian barang 10 ton beras dr PT OPX karena beras yg diantarkan rusak atau tak sesuai.
4. Bukti Kas Masuk
Pengertian: bukti yg dibikin oleh pihak perusahaan atas penerimaan kas. Bukti kas tersebut masuk & kemudian dibuat. Contohnya, tatkala perusahaan mendapatkan pelunasan piutang dr pihak pembeli.
Contoh:
Di tanggal 16 Mei 2008, PT OPX melunasi utangnya kepada PT ABC atas pembelian beras di tanggal 10 Mei 2008.
5. Bukti Kas Keluar
Pengertina: bukti yg dibikin oleh pihak perusahaan atas pengeluaran kas yg berkaitn dgn pembelian. Bukti kas keluar & kemudian dibentuk. Contohnya, tatkala perusahaan melunasi utangnya terhadap penjual.
Contoh:
Di tanggal 19 Mei 2008, PT ABC melunasi utangnya kepada PT QRS sebesar Rp 6.000.000,00
6. Voucher
Pengertian: bukti yg dibikin oleh pihak perusahaan atas pengeluaran kas yg tak berhubungan dgn pembelian. Voucher tersebut dapat digunakan untuk acara transaksi internal ataupyn ekternal.
Contohnya, voucher dibikikin tatkala perusahaan membayar gaji karyawan, mengeluarkan uang biaya transportasi atas penjualan & pula pembelian, & lain sebagainya.
Contoh:
Di tanggal 1 Juni 2008, PT ABC mengeluarkan uang gaji Amer, karyawannya sebesar Rp 4.500.000,00.
Nah, sekarang udah tau kan, apa itu perusahaan jualan ? Bagaimana ciri karakteristik & lainnya?
Ternyata perusahaan dagang ini tanpa kita sadari berada di lingkungan kawasan tinggal kita. Bahkan, warung sebelah rumah bisa kita katakan sebagai perusahaan dagang ya guys.
Sekian dahulu ya klarifikasi materi usaha jualan kali ini. Semoga berguna. Terima kasih telah berkunjung :)).