Konflik politik air yang terjadi diberbagai wilayah, khususnya di bab Timur Tengah, Sungai Yordan ialah sumber air utama bagi banyak kawasan, termasuk Yordania, Palestina, dan Israel, daerah yang telah memiliki sejarah panjang pertentangan politik.
Sementara itu di Suriah, kekeringan terparah dalam nyaris seribu tahun disebut selaku salah satu penyebab terjadinya perang sipil yang mengubah tampang negara itu dan radikalisasi yang menyebabkan terbentuknya kalangan yang menyebut dirinya Negara Islam.
Mesir dan Ethiopia sudah bertikai soal air dari Sungai Nil selama berabad-era : hulu sungai ikonik itu ada di Ethiopia tapi berakhir di Mesir, dan ini membuat korelasi menjadi tegang. Pada 2015, Mesir dan Ethiopia mengesampingkan perbedaan mereka untuk membangun Bendungan Kebangkitan Besar Ethiopia di sungai itu, yang merupakan bendungan terbesar Afrika dan diresmikan Juli kemudian.
Kedua negara itu juga menandatangani janji yang memutuskan terusan yang adil terhadap sungai. Tata juga menyampaikan bahwa negara maju atau berkembang yang lain juga mengalami tantangan yang sama. “Contohnya kesepakatan 99 tahun antara Malaysia dan Singapura, yang memberikan kanal berbayar ke air higienis dari Sungai Johor,” katanya.
Sementara, di daerah mirip Singapura adalah salah satu negara paling progresif di dunia, tetapi tanpa kanal mencukupi ke air higienis, semua kegiatan industri, perdagangan, bisnis dan budayanya akan berhenti. “Menurut Pacific Institute, tubuh isu sumber daya air nonprofit yang berbasis di California, ada puluhan pertentangan terkait air yang terjadi di seluruh dunia dari 2000 SM hingga sekarang.
Kaprikornus, bagaimana kita menentukan agar siapa saja menerima air yang cukup — dan memastikan perdamaian dunia di kala 21? Jawabannya tidak pada pengendalian saluran air yang dilaksanakan oleh satu negara kepada negara lainnya atau apa yang disebut “perang air” — tetapi lebih kepada bagaimana negara-negara dengan stok pangan dan air yang lebih banyak mengekspornya ke negara-negara lain.