I’rab aialah pergantian yang terdapat di akhir kalimat. Perubahan ini disebabkan pengaruh amil yang memiliki dampak terhadap lafadz tersebut. Amil yakni karena, dan I’rab adalah balasan.
Perubahan-perubahan itu ditandai dengan harakat dan huruf. Semua tanda asalnya Harakat, sedangkan tanda dengan huruf sebagai turunannya. Dalam kosakata bahasa arab Harakat mempunyai arti Gerakan. Dapat pula dimaknai bahwa Harakat selaku Setiap langkah-langkah atau sikap/ perubahan, pindah dari satu kawasan ke kawasan lain.
حَرَكة مصدر حرُكَ. حَرَكة: كلّ عمل أو تصرُّف / دوران أو انتقال من مكان إلى آخر.
Pada awalnya abjad-huruf Arab tidak mengenal harakat. Harakat dalam aksara Arab diciptakan pada dikala Islam berkembang hingga ke banyak sekali potongan dunia yang bahasa aslinya bukan lagi Bahasa Arab. Pada ketika itulah harakat diciptakan untuk membantu pemeluk Islam yang tidak menguasai Bahasa Arab agar mampu membaca Al-Qur’an dengan benar. Berdasarkan buah hasil perenungan jago bahasa Arab, Harakat juga memiliki makna filosofis yang kuat dalam kehidupan. Berikut makna filosofis dari Tanda-Tanda I’rab yang terdapat dalam Nahwu.
Daftar Isi
Filosofi Dhommah Sebagai Tanda Rafa’
Kata kuncinya yakni الّضمة علامة الرّفع
الضمة dimaknai “Bergabung”, sedangkan الرفع dimaknai “Kemuliaan”. Secara konteks makna filosofis dari الّضمة علامة الرّفع adalah ” Jika kita bergabung tanda suatu kemuliaan (pertumbuhan)”.
Dammah (ضمة) ialah harakat yang berupa layaknya abjad waw (و) kecil yang diletakkan di atas suatu karakter arab ( ُ ), harakat dammah melambangkan fonem /u/. Untuk penggambaran bentuk harakat tersebut, mampu dilihat bentuk abjad dhommah diibaratkan mirip kepalan tangan sampai lengan. menggambarkan kepalan tangan “bergabung atau bersatu” dan jika ditegakkan kepalan tangan tersebut adalah tanda “suatu cita-cita dalam perkembangan”.
Filosofi Fathah Sebagai Tanda Nashob
Kata kuncinya yaitu الفتح علامة الّنصب
الفتح dimaknai “Kemenangan”, sedangakan الّنصب dimaknai “Tegak”. Secara konteks makna filosofis dari الفتح علامة الّنصب adalah “Jika kita menegakkan (kebenaran) tanda suatu kemenangan”.
Fathah (فتحة) yakni harakat yang berupa layaknya garis horizontal kecil ( َ ) yang berada di atas suatu karakter Arab yang melambangkan fonem /a/. Untuk penggambaran bentuk harakat tersebut, dapat dilihat bentuk harakat fathah (garis lurus dan tegak (lurus/ tidak melengkung). Harakat fathah memiliki posisi diatas diibaratkan sebuah kemenangan, dan kemenangan itu selalu ada diatas (ditempatkan ditempat tinggi).
Filosofi Kasroh Sebagai Tanda Jer
Kata kuncinya ialah الكسرة علامة الجرّ
الكسرة dimaknai “Pecah”, sedangkan الجرّ dimaknai “Terseret”. Secara konteks makna filosofis dari الكسرة علامة الجرّ yaitu “Jika kita terpecah belah tanda diperdaya oleh orang lain (terseret-seret)”.
Kasrah (كسرة) yaitu harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil ( ِ ) yang diletakkan di bawah sebuah huruf arab, harakat kasrah melambangkan fonem /i/. Untuk penggambaran bentuk harakat tersebut, dapat dilihat bentuk harakat kasrah (garis lurus dan tegak (lurus/ tidak melengkung). Harakat fathah mempunyai posisi diatas diibaratkan garis yang terseret (ditarik miring kebawah ). Dari kata kasara yang memiliki arti “pecah”, makna filosofis yang dapat direnungi “Jika sesuatu terpecah belah maka tidak akan berdaya/ dapat diperdaya (terseret-seret).”
Filosofi Sukun Sebagai Tanda Jazm
Kata kuncinya adalah السكون علامة الجزم
السكون dimaknai “ Diam”, sedangkan الجزم dimaknai “Kepastian atau Pengharusan”. Secara konteks makna filosofis dari السكون علامة الجزم adalah “Jika kita dikontrol atau di bawah kekuasaan orang maka kita tidak mampu bergerak (membisu)”.
Sukun (سکون) ialah harakat yang berupa lingkaran layaknya aksara ha (ه) yang ditulis di atas suatu abjad Arab. untuk penggambaran bentuk harakat tersebut, dapat dilihat bentuk harakat sukuun yakni harakat yang berbentuk lingkaran. Jika diibaratkan dalam bulatan dan bundar itu ada proses perputaran, mungkin mampu dimaknai kehidupan yang senantiasa berputar saling berintegrasi dan kontinuitas dalam perputaran. Selain itu bulatan atau bundar itu mampu dilihat tidak bergerak atau statis, makna yang dapat diambil dari filosofis tersebut yakni “Jika kita dikontrol atau di bawah kekuasaan orang maka kita tidak bisa bergerak (diam)”.