close

Permasalahan Migrasi Nasional Dan Cara Penanggulangannya

Permasalahan Migrasi Nasional dan Cara Penanggulangannya – Migrasi nasional antara lain transmigrasi dan urbanisasi.
1) Dampak negatif adanya transmigrasi dan cara penanggulangannya
a) Memerlukan banyak biaya
Program transmigrasi khususnya yang bukan swakarsa memerlukan banyak biaya. Biaya-biaya tersebut untuk pemberangkatan sejumlah transmigran dan pembukaan lahan gres. Untuk mengatasi problem tersebut pemerintah mampu memprioritaskan transmigrasi swakarsa, sehingga biaya ditanggung oleh transmigran sendiri. Adapun pemerintah cuma sebatas menawarkan lahan gres saja. Namun untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat semoga melaksanakan transmigrasi swakarsa bukanlah pekerjaan yang gampang. Oleh sebab itu pemerintah mesti senantiasa menawarkan penyuluhanpenyuluhan pada masyarakat.
b) Sering timbulnya pertentangan antarmasyarakat
Masyarakat lokal, utamanya masyarakat tujuan transmigrasi yang berada di pedalaman sungguh sulit menerima pendatang gres, apalagi mereka menganggap bahwa transmigran mengambil lahan garapan mereka. Hal tersebut sering memicu kecemburuan antara masyarakat lokal terhadap para transmigran, bahkan di antara mereka sering terjadi pertentangan.
 Migrasi nasional antara lain transmigrasi dan urbanisasi Permasalahan Migrasi Nasional dan Cara Penanggulangannya
Untuk mengatasi dilema tersebut perlu dilaksanakan penyuluhan dan pembinaan terhadap penduduk setempat di kawasan tujuan transmigrasi. Di samping itu, juga diberikan dukungan berupa kemudahan-fasilitas yang sama yang diberikan pada para transmigran sehingga dapat menghemat kecemburuan sosial. Pemerintah juga mampu mengadakan lembaga bersama yang mempertemukan antara penduduk setempat dan para transmigran, sehingga lebih mempererat korelasi di antara mereka.
Sebelumnya tentang Masalah Migrasi Internasional ini dapat membantu anda
2) Dampak urbanisasi dan upaya penanggulangannya
Urbanisasi yang terus menerus berlangsung mampu meningkatkan jumlah masyarakatdi kota dengan cepat. 
Di segi lain jumlah masyarakatdi desa semakin menyusut. Hal ini mengakibatkan ketimpangan pembangunan dan ketimpangan sosial antara desa dengan kota.
a) Dampak negatif urbanisasi bagi kota
1. Meningkatnya jumlah pengangguran
Urbanisasi menimbulkan, persaingan kerja makin tinggi dan kesempatan kerja kian kecil, sehingga orang sukar mencari pekerjaan.
2. Meningkatnya angka kriminalitas
Kebutuhan hidup di kota sangatlah kompleks, namun perjuangan pemenuhannya semakin sulit. Hal itulah yang membutakan mata sebagian orang, sehingga nekat menghalalkan segala cara demi memenuhi kebutuhan, seperti merampok, mendustai, mencuri, korupsi, dan lain-lain.
3. Munculnya slum area (tempat kumuh)
Dengan adanya urbanisasi mengakibatkan lahan pemukiman semakin sempit. Jumlah lahan yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah orangnya, sehingga sulit untuk mencari lahan untuk mendirikan rumah. Meskipun ada, lahan tersebut harganya sangat mahal, alasannya adalah banyak orang yang menginginkannya. Mahalnya harga tanah tersebut menjadikan penduduk tidak bisa berbelanja. Akhirnya mereka lebih menentukan tinggal di kolong jembatan, bantaran sungai, membuat rumah kardus, bahkan ada yang tinggal di kawasan pemakaman.
b) Dampak negatif bagi desa
Urbanisasi ternyata menenteng efek yang besar bagi masyarakat di desa. Pembangunan dan dinamisasi desa menjadi menurun. Hal tersebut disebabkan alasannya:
1. Tenaga terampil di desa berkurang karena berpindah ke kota.
2. Penduduk desa yang bersekolah di kota lazimnya enggan kembali ke desa.
3. Tenaga yang tertinggal di desa, biasanya orang-orang renta yang sudah tidak terampil dan produktif lagi.
Untuk menanggulangi atau bahkan menghalangi hadirnya efek-imbas negatif urbanisasi tersebut, perlu diupayakan untuk menekan dan memperkecil laju urbanisasi. Upaya tersebut dapat dikerjakan dengan:
1. Pemerataan pembangunan industri hingga ke desa-desa.
2. Pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga memperlancar korelasi desa dengan kota.
3. Mengoptimalkan perjuangan pertanian, sehingga tingkat pendapatan masyarakat desa.
4. Pembangunan fasilitas umum di desa, mirip listrik, puskesmas, sekolah, pasar, dan lain-lain.