Perkembangan Pada Masa Islam Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Pada tangal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, Muhammad memperoleh wahyu yg pertama kalinya di Goa Hira lewat Malaikat Jibril. Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 20 April 571 M. Ayahnya berjulukan Abdullah bin Abdul Muthalib & ibunya berjulukan Aminah binti Wahab. Tepat di umur 40 tahun, Muhammad menerima wahyu yg pertama kalinya dikala melaukan semedi di Goa Hira. Semenjak dikala itu, Muhammad diangkat menjadi nabi, sekaligus sebagai menjadi rasul.
Dalam penyebaran agama islam banyak dikerjakan Suku Quraisy menentang terhadap fatwa Islam. Adapun faktor yg mendorong orang-orang Quraisy menentang Islam yakni:
- Jika tunduk terhadap Nabi Muhammad, bermakna sudah menyerahkan kekuasaan & kepemimpinan Mekkah pada nabi Muhammad;
- Kaum Quraisy tak suka terhadap fatwa islam karena terdapat ajaran persamaan hak & derajat yg dibawa oleh agama Islam;
- Adanya keingin untuk menjaga adat istiadat, kepercayaan, & pula upacara-upacara keagamaan yg telah dikerjakan oleh leluhurnya, yakni menyembah kepada berhala.
Pada ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim karena ayahnya sudah wafat saat beliau ada di dlm kandungan. Pada berumur 6 tahun, Muhammad sudah menjadi anak yatim & piatu. Masuknya agama islam ke Indonesia adalah tak lepas dr kegiatan perniagaan/ perdagangan. Selain adanya transaksi-transaksi jual beli pula terdapat kepentingan yg yang lain, tergolong penyebaran budaya & agama. Dengan berdirinya kerajaan yg bercorakkan Islam telah terjadi perubahan pada tata kehidupan penduduk , kebudayaan, & pula pemerintahan.
Perkembangan Pada Masa Islam Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
Awal Penyebaran Islam
Munculnya agama Islam di Saudi Arabia ialah terjadi pada zaman jahiliyah yakni jaman yg masih suasana kegelapan, ketidakteraturan, kesemrawutan, & pula suasana. Pada jaman tersebut berbagai ditemukan kekerasan & kekejaman lantaran tak ada kepastian aturan yg dipakai selaku pedoman. Kemudian agama Islam muncul yg dibawa/ disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Penyebaran agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dikerjakan umur ia 40 tahun sampai dia wafat umur 63 tahun. Pengaruh fatwa Islam pada waktu beliau wafat wilayahnya mencakup nyaris di seluruh suku bangsa di wilayah Arab. Kemudian sepeninggal Nabi Muhammad SAW, kedudukan Nabi Muhammad SAW selaku kepala pemerintahan digantikan oleh seorang yg bergelar khalifah (pengganti). Kita mengenal yg namanya Khulafa’ur Rasyidin yakni empat khalifah yg pertama selaku pengganti dr Nabi Muhammad SAW, dgn pertimbangan dapat dipandang selaku seorang pemimpin yg memperoleh isyarat & layak untuk dicontoh. Mereka semua, Khulafa’ur Rasyidin merupakan teman dekat dr Nabi Muhammad SAW. Penerus dr kepemimpinan Khulafa’ur Rasyidin bukan lantaran didasarkan oleh keturunan, ini yg merupakan ciri-ciri kekhalifahan. Khulafa’ur Rasyidin meliputi Khalifah Abubakar, Khalifah Umar, Khalifah Usman, & pula Khalifah Ali. Di bawah Khulafa’ur Rasyidin inilah, masyarakat muslim kemudian menyebarluaskan agama islam ke seluruh penjuru dunia.
Proses Masuk & Berkembangnya Pengaruh Islam di Indonesia
Perdagangan & pelayaran internasional ialah merupakan hal yg sungguh berperan dlm masuknya Isalam di Indonesia. Waktu itu, jalur pelayaran & jual beli internasional Timur Tengah-India-Malaka-Cina yaitu satu-satunya jalur perdagangan wilayah Asia yg sungguh ramai. Karena jalur perdagangan tersebut melewati Indonesia itulah agama islam masuk ke Indonesia.
Masuknya agama Islam ke Indonesia di saat
penduduknya sudah memeluk agama Hindu atau Buddha, atau masyarakatnya masih memeluk kepercayaan orisinil, atau bahkan saat Hindu-Buddha, & keyakinan orisinil bercampur saling menghipnotis.
Dengan adanya penyebaran Islam ke Asia & benua yang lain dr wilayah arab, memunculkan pusat-sentra dr agama Islam di wilayah tersebut, yg mempunyai kiprah selaku pusat pemerintahan & sentra peradaban, pula memiliki kiprah dlm hal penyebaran agama Islam ke wilayah yg ada di sekitarnya. Di kehidupan masyarakat indonesia pada masa islam sudah melakukan hubungan ekonomi, korelasi sosial, & pula hubungan politik dgn sentra-sentra Islam di Asia Selatan maupun sentra-pusat Islam di tempat yang lain.
Hubungan dlm bidang ekonomi telah dikerjakan sudah sejak lama. Terutama pada abad ketujuh, jalur perdagangan sangat ramai, khususnya untuk Selat Malaka. Untuk bandar-bandar Indonesia berada di sekeliling Selat Malaka, yg pastilah sungguh ramai dikunjungi oleh para pedagang luar negeri. Hasil rempah-rempah & hasil hutan yg berasal dr Indonesia pula ikut diperdagangkan, & bahkan merupakan komoditi yg sangat laris & disukai.
Hubungan di dlm bidang sosial yakni ditandai dgn interaksi sosial antara para pedagang muslim yg banyak berdomisili di Indonesia dgn masyarakat setempat. Dengan adanya interaksi sosial tersebut, maka memberikan imbas masuknya nilai & fatwa Islam, dgn demikian bertambah banyak penduduk yg memeluk agama Islam.
Hubungan di dlm bidang politik terjadi sesudah berdirinya kerajaan Islam di Indonesia yakni disekitar masa ke-13 Masehi, yg ditandai berdirinya Kerajaan Samudra Pasai yg berlokasi di Aceh.
Sejak sebelum periode ke-15 sudah terjadi relasi antara Indonesia dgn pusat-pusat pertumbuhan Islam yg ada di Kairo, Bagdad & Kordoba meskipun kekerabatan tersebut tak dengan-cara langsung, namun melewati jalur-jalur perdagangan yg masih meningkat .
Peranan Pedagang & Ulama dlm Perkembangan Islam di Indonesia
Para pedagang & para ulama utamanya wali songo sangat berperan masuknya imbas Islam ke Indonesia.
Peranan Pedagang
Para pedagang Indonesia tak hanya berafiliasi dgn pedagang Cina saja, tetapi pula kepada para dr pedagang India, Arab, Mesir, Persia, & pula pedagang Turki. Selain melakukan kegiatan jualan , mereka pula mengembangkan & mengajarkan ihwal agama Islam di Indonesia. Menurut keterangan Snouck Hurgronje, orang-orang Islam yg datang pertama & berbagi agama Islam di Indonesia ialah melalui orang-orang Islam dr Gujarat (India), bukan pribadi dr Negeri Arab. Sifat yg terbuka dr para penguasa kerajaan saat itu adalah merupakan peluang yg sangat baik untuk berkembangnya Agama Islam di Indonesia. Selain itu karena kuatnya pengaruh anutan Islam, raja-raja kecil yg ada di pesisir yg telah masuk Islam, berusaha untuk melepaskan diri dr kerajaan yg masih menganut agama Hindu atau Buddha. Bahkan mereka tak sedikit yg malah menjadi penyebar dr agama Islam di wilayah Indonesia. Gambaran biasa mengenai penyebaran agama Islam di Indonesia melaui para pedagang ialah selaku berikut :
- Pertama, para pedagang tiba ke sentra-sentra jual beli.
- Lalu, mereka mulai ada yg berdomisili, baik yg bersifat sementara atau ada yg sudah menetap.
- Seiring waktu tempat tinggal mereka mulai bermetamorfosis perkampungan muslim dr negeri gila dinamakan pekojan.
- Status sosial yg tinggi, maka membuat lebih mudah bagi mereka untuk mengawini pribumi, baik rakyat kelompok biasa maupun anak kaum ningrat.
- Sebelum melaksanakan akad nikah, calon isterinya di-Islam-kan terlebih dahulu dgn mengucapkan 2 kalimat syahadat.
- Kemudian dengan-cara perlahan-lahan bermetamorfosis perkampungan, penduduk , & kerajaan Islam.
Fungsi kota pelabuhan ialah sebagai berikut:
- Untuk tempat untuk berlabuh dr kapal-kapal dagang, baik yg menampung dan/atau membongkar barang-barang dagangannya.
- Untuk tempat melaksanakan traksaksi jual beli (jual beli barang-barang).
- Untuk tempat persinggahan dan/atau istirahat bagi para pedagang.
- Untuk tempat tinggal bagi para pebisnis kapal & pula para pedagang.
Peranan Ulama
Salah satu cara yg dipakai supaya pengertian mengenai agama Islam mampu diterima dgn gampang oleh masyarakat dgn lewat gambaran-gambaran, & tak dengan-cara pribadi di inti pembahasan yg mungkin sukar untuk diterima, misalnya dgn gending-gending Jawa, wayang kulit, gending-gending dolanan & lewat hikayat. Pondok pesantren yaitu merupakan lembaga yg berperan penting dlm penyebaran agama Islam, karena para santri yg telah keluar dr pesantren, kemudian akan menjadi tokoh agama/ kyai & akan mendirikan pondok pesantren yg gres lagi. Sehingga lambat laun Agama Islam mampu berkembang dgn luas.
Proses permulaan pertama sejarah kemajuan agama islam di indonesia & penyebaran agama Islam ke penjuru wilayah, sebenarnya tak lepas dr perjuangan dr para ulama yg terkenal, dlm hal ini ialah Wali Songo (forum musyawarah dr para wali yg mempunyai jumlah sembilan). Penyebaran/ dakwah ajaran Islam yg dilaksanakan khususnya di Pulau Jawa oleh Wali Songo, dilaksanakan dgn pendekatan yg hening, halus, & pula akan diubahsuaikan dgn kondisi dr masyarakat setempat. Nama Wali Songo & Gambar wali songo adalah sebagai berikut:
1). Maulana Malik Ibrahim/ Sunan Gresik
Beliau adalah merupakan keturunan Arab yg berasal dr Turki. Penyebaran agama Islam dijalankan dengan-cara halus, tak menentang terhadap adat istiadat yg ada yaitu adat dr penduduk orisinil yg pada saat itu masih memeluk agama Hindu ataupun agama Buddha. Beliau datang ke Jawa Timur pada tahun 1379, da wafat pada tahun 1419, & dimakamkan di Gresik. Selain ilmu agama yg dikuasainya, dia pula merupakan ahli pada bidang tata negara.
2). Sunan Ampel
Nama kecil dr Sunan Ampel adalah Raden Ahmad Ali Rahmatullah (dikenal sebagai Raden Rahmat) & berasal dr Jeumpa.tahun 1421 M, dia datang ke pulau Jawa, mengambil alih Maulana Malik Ibrahim yg sudah wafat. Sunan Ampel turut serta membangun Masjid Agung Demak di tahun 1479 & merupakan salah satu perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak. Sunan ampel mendirikan pesantren di Ampel Denta, Surabaya. Kemudian ia wafat & dimakamkan di Ampel Surabaya.
3). Sunan Drajad
Nama kecil dr Sunan Drajad ialah Raden Qosim yg lahir di Surabaya yg merupakan putra dr Sunan Ampel. Beliau merupakan pencipta dr Gending Pangkur, & seorang penyebar agama Islam yg memiliki jiwa sosial & gemar memberi. Beliau wafat & dimakamkan di kawasan Lamongan.
4). Sunan Bonang
Adalah merupakan putra dr Sunan Ampel yg lahir pada tahun 1465 di Surabaya. Adapun nama kecil dr sunan bonang yakni Raden Makdum. Beliau merupakan pencipta dr Gending Durma. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 & dimakamkan di Tuban.
5). Sunan Giri
Syekh Maulana Ainul Yakin, yg mempunyai nama kecil Raden Paku yakni merupakan putra Syekh Maulana Ishak yg mendirikan pesantren di Giri, sehingga lebih terkenal dgn istilah Sunan Giri. Penyebaran agama islam yg dilkukan oleh sunan giri tak hanya di Jawa, tetapi pula di pulau-pulau di sekitar Jawa Timur, bahkan hingga hingga di Maluku. Sunan Giri merupakan pencipta dr Gending Asmaradana & pula Gending Pucung.
6). Sunan Kalijaga
Nama kecil dr sunan kalijaga yaitu Raden Mas Syahid yg lahir di Tuban, Jawa Timur, & merupakan putra Tumenggung Sahur Wilatikta, Adipati Tuban. Sunan kalijaga ialah seorang wali, mubalig, pejuang, pujangga, & pula seorang filsuf yg memiliki jiwa besar. Syiar agama Islam yg dikerjakan dia yakni dgn lewat dongeng wayang. Kemudian ia wafat & dimakamkan di Kadilangu, dekat Demak.
7). Sunan Kudus
Nama kecil dr Sunan Kudus yaitu Sayyid Ja’far Shodiq yg berasal dr Palestina. Pada tahun 1436 M ia datang ke Jawa. Adapun penyebaran Islam yg dikerjakan adalah di pesisir Jawa Tengah. Beliau merupakan seorang pujangga, pandai mengarang, pencipta dr Gending Mas Kumambang & pula Gending Mijil. Beliau pula pernah menjadi Senapati pada Kerajaan Demak.
8). Sunan Muria
Nama kecil dr Sunan Muria adalah Raden Umar Said & merupakan putra dr Sunan Kalijaga. Beliau pula ikut mendirikan Masjid Demak & pula ikut membantu berdirinya Kerajaan Islam Demak. Sunan muria merupakan pencipta Gending Sinom & pula pencipta Gending Kinanti untuk kepentingan dakwah. Sunan Muria wafat & dimakamkan di puncak Gunung Muria.
9). Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah atau diketahui selaku Sunan Gunung Jati berasal dr Palestina. Pada tahun 1436 M beliau datang ke Pulau Jawa. Nama lain dr ia antara lain Fatahilah, Muhammad Nurudin, Faletehan, Makhdum Jati, Syah Nurullah & Makhdum Rakhmatullah. Beliau diangkat selaku Panglima Perang pada Kerajaan Demak & ditugaskan di wilayah Jawa Barat. Kemudian ia mendirikan Kesultanan Banten & pula Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat & dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.
Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan & Pemerintahan Masa Islam di Indonesia
Penyebaran agama islam yg ada di Indonesia, baik itu pada golongan aristokrat atau pada masyarakat biasa , dapat dilaksanakan dgn cara yg hening & mampu diterima dgn cepat, hal ini karena aspek-faktor berikut:
1. Syarat-syarat untuk masuk agama Islam sangat mudah.
2. Upacara-upacara di dlm agama Islam sangat sederhana.
3. Ajaran Islam sesuai dgn fitrah dr insan.
4. Di dlm Islam tak mengenal adanya kasta, siapa saja mempunyai kedudukan yg sama.
5. Islam merupakan agama untuk seluruh umat manusia, lantaran tak ada satu pun ayat yg menyatakan bahwa agama Islam ialah agama untuk bangsa Arab saja.
6. Penyebaran agama Islam disesuaikan dgn
kondisi sosial budaya penduduk .
7. Islam merupakan agama pembawa rahmat semua alam semesta.
8. Konsep Ketuhanan dlm Islam yg sungguh-sungguh sublim & sempurna.
9. Agama Islam mengontrol di seluruh kehidupan insan untuk meraih kebahagiaan dunia & akherat.
10. Dengan jatuhnya kerajaan Sriwijaya & Majapahit memperlancar kepada penyebaran Islam.
Penyebaran agama Islam di Indonesia untuk setiap wilayah lamanya berlainan-beda. Masing-masing wilayah yg mendapatkan dampak dr agama Islam, mempunyai situasi & keadaan politik & pemerintahan serta pertumbuhan situasi dr penduduk & sosial budaya yg berbeda-beda.
Kondisi Politik & Pemerintahan
1). Di Sumatera
Kehadiran dr orang-orang Islam ke wilayah Asia Tenggara & Asia Timur, pada mulanya belum terasa pengaruhnya, alasannya masih dlm taraf penjajakan di bidang pelayaran & pula pada bidang jual beli. Tetapi di kala ke-9 M, di dikala para petani Cina Selatan melaksanakan pemberontakan terhadap kekuasaan pemerintahan Hi Tsung (878-778 M), yg mana orang-orang muslim terlibat di dalamnya, & minta proteksi ke Kedah, & ternyata Kedah melindungi orang-orang muslim tersebut. Padahal saat itu Kedah merupakan dlm wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Di awal masa ke-16, kawasan-wilayah yg berada di pesisir Sumatera Utara & Timur Selat Malaka, yaitu dr wilayah Aceh hingga Palembang, telah banyak terdapat masyarakat & kerajaan-kerajaan yg bernafaskan Islam.
2). Di Pulau Jawa
Masuknya efek dr Islam untuk pertama kalinya ke Pulau Jawa, belum bisa diketahui dgn pasti. Tetapi Batu Nisan Kubur Fatimah binti Maimun yg ada di Leran Gresik yg mempunyai angka tahun 475 H (1082 M), mungkin merupakan bukti konkret dr kedatangan Islam di wilayah Jawa Timur. Tetapi tak mempunyai arti telah terjadi proses masuknya dampak Islam yg luas di Pulau Jawa.
Proses Islamisasi yg ada di Jawa Timur telah terjadi semenjak kejayaan Majapahit. Hal ini mampu diterangkan dr adanya penemuan puluhan nisan kubur yg berada di Troloyo, Trowulan, & pula Gresik, serta gosip Ma-huan di tahun 1416 yg menjelaskan bahwa orang-orang muslim yg bertempat tinggal di wilayah Gresik. Hal tersebut mengambarkan bahwa di sentra Kerajaan Majapahit taupun di pesisir, utamanya di kota-kota pelabuhan, sudah terjadi adanya proses Islamisasi & terbentuknya penduduk muslim.
Pada saat Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk & Gajah Mada, keadaan politik condong tenang & semua raja bawahan patuh & taat serta mengakui kepada kedaulatan dr kerajaan Majapahit. Tetapi saat kedua tokoh itu wafat, suasana politik mulai berubah total. Hal ini lantaran majapahit kian menjadi lemah, & raja-raja bawahan mulai melepaskan diri dr kekuasaan majapahit. Hal ini yaitu merupakan peluang untuk penyebaran agama Islam.
Walaupun Kerajaan Hindu yg besar di Kediri sudah mengalami keruntuhan di tahun 1526, tetapi kerajaan-kerajaan kecil di Pasuruan & Panarukan yg berpusat di wilayah Blambangan belum Islam. Pasuruan baru tunduk pada Islam di tahun 1546, pada dikala diserang oleh Demak yg dipimpinan oleh Trenggana. Pajajaran baru jatuh ke tangan islam di tahun 1579 lantaran serangan dr Kerajaan Banten.
3). Di Sulawesi
Raja Islam di Sulawesi antara lain:
- Raja Gowa & Tallo. Masuk Islam pada tanggal 22 September 1605.
- Raja Wajo. Masuk Islam pada tanggal 10 Mei 1610.
- Raja Bone. Masuk Islam pada tanggal 23 Nopember 1611.
4). Di Maluku
Masuknya Islam ke Indonesia di wilayah Maluku, tak mampu terlepaskan dr jalur perdagangan yg membentang antara sentra lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, & Maluku. Faktor inilah yg mengakibatkan di Banda, Makyan, Hitu, Haruku & Bacan, sudah terdapat penduduk muslim. Akibat adanya kompetisi di dlm perdagangan, kemudian alhasil Maluku jatuh di bawah kekuasaan politik & ekonomi Belanda.
5). Di Kalimantan
Di wilayah Kalimantan Selatan, imbas dr Islam mulai masuk di saat adanya perebutan kekuasaan antarkeluarga kerajaan, kemudian meminta pinjaman pada kerajaan Demak untuk menyelesaikannya. Untuk proses Islamisasi di Banjarmasin terjadi di tahun 1550, sedangkan untuk wilayah Kalimantan Timur kurang lebih sekitar tahun 1575.
Situasi & Kondisi Sosial Budaya
Pada ketika kehadiran agama Islam, bangsa Indonesia telah mempunyai bermacam-macam suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi & pula
sosial budaya. Suku bangsa yg terdapat di pedalaman, belum banyak mengalami percampuran jenis bangsa & budaya dr luar. Untuk struktur ekonomi & sosial budaya lebih cenderung besifat statis jika dibandingkan dgn penduduk yg berdiam di wilayah pesisir.
Pada permulaan mulanya penyebaran agama Islam di Indonesia masih teradapat banyak kerajaan Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Sriwijaya & Melayu di Sumatera, kerajaan Majapahit & kerajaan Pajajaran di Jawa, Nagara-Daha & Kutai terletak di Kalimantan. Selain kerajaan-kerajaan tersebut, di Sulawesi jga terdapat kerajaan-kerajaan yg tak tersentuh pengaruh pedoman Hindu-Buddha, contohnya Gowa, Wajo, Bone, & puluhan kerajaan yg masih menyembah berhala.
Di wilayah Maluku terdapat kelompok penduduk yg belum beragama Islam, namun pula tak tersentuh dr Hindu-Buddha. Di pedalaman Banda masyarakatnya masih menganut berhala. Di Pedalaman Kalimantan budaya masyarkatnya masih menunjukkan pra Hindu & pra Islam. Terdapat dibeberapa derah yg walaupun budaya ajaib & agama sudah masuk di Indonesia, tetapi sejatinya hal tersebut cuma lapisan tipis di luarnya saja, sedangkan yg terdapat di dalamnya adalah merupakan seluruh bentuk asli & kuno yg masih tetap ada & masih terus berjalan.
Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
Dilihat dr sejarah masuknya agama islam di Indonesia dimengerti bahwa dgn masuknya islam timbul beberapa kerajaan Islam di nusantara. Dari beberapa kerajaan yg ada, kita bisa menggambarkan pertumbuhan masyarakat, pemerintahan, kehidupan sosial & budaya pada masa kerajaan islam tersebut.
Kerajaan Samudra Pasai
Letak dr kerajaan Samudra Pasai ialah di dekat Muara Sungai Peusangan di pesisir timur laut Aceh, ialah merupakan kerajaan Islam yg pertama di Indonesia, rajanya yakni Sultan Malik Al Saleh. Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemajuan yg sungguh cepat, hal ini dikarenakan letak dr kerajaan Samudera Pasai yg sungguh strategis sehingga terjalin korelasi jualan yg baik dgn India, Gujarat, Arab, Benggala, & pula bangsa Cina. Di tahun 1350, kerajaan Samudra Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit yg iri alasannya kedekatan kerajaan Samudra Pasai dgn Kesultanan Delhi. Kemudian penyerangan tersebut mengakibatkan kemunduran bagi Kerajaan Samudra Pasai yg kian lama menjadi kian lemah & kemudian karenanya bisa dikuasai oleh Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh
Letak dr Kerajaan Aceh yakni di ujung utara Pulau Sumatera. Pada awalnya Aceh yakni merupakan wilayah taklukan dr Kerajaan Pedir. Kemudian jatuhnya Malaka & Pasai ke bangsa Portugis, menyebabkan para pedagang yg ada di Selat Malaka kemudian mengalihkan kegiatannya ke Pelabuhan Aceh. Sehingga dgn demikian Aceh kemudian karenanya mengalami pertumbuhan yg sungguh pesat, & setelah kokoh lalu melepaskan diri kekuasaan Kerajaan Pediri sebagai wilayah yg merdeka. Sultan pertama Kerajaan Aceh yaitu Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh mengalami masa keemasan pada saat dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Kemudian kerajaan Aceh berusaha untuk menguasai kembali wilayah-daerah yg dulunya merupakan daerahnya bmun sudah direbut oleh Portugis. Bahkan kerajaan Aceh mampu menaklukkan Deli, Johor, Kedah, Perak, Bontan, Pahang, Nias. Daerah yg ada di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera bisa ditaklukannya, contohnya Indrapura, Salida, Silebar, Tiku, & Pariaman. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, maka kerajaan Aceh mengalami kemunduran yg kemudian kesudahannya menyebabkan keruntuhan Aceh. Tetapi Aceh masih memiliki peranan penting di dlm penyebaran agama Islam.
Kerajaan Demak
Raden Patah yg merupakan keturunan dr Raja Brawijaya V merupakan seorang Adipati Demak yg memeluk agama Islam, & telah melepaskan diri dr kekuasaan kerajaan Majapahit. Lalu dgn pinjaman dr para wali, Raden Patah membangun Kerajaan Demak, & dinobatkan selaku Sultan Demak pertama. Raden Patah membuat Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim, & sukses menciptakan Jepara & Semarang menjadi pelabuhan transit yaitu pelabuhan yg menghubungkan antara Indonesia belahan timur selaku penghasil rempah-rempah, dgn Malaka yg merupakan kawasan pemasaran Indonesia belahan barat. Keruntuhan dr Kerajaan Demak dimulai dgn wafatnya Sultan Trenggana, dikarenakan adanya perebutan tahta kekuasaan kerajaan. Aria Penangsang, sukses membunuh Prawata yg merupakan putra dr Sultan Trenggana. Kemudian Aria Penangsang sendiri dibunuh oleh Hadiwijaya, yg merupakaan Adipati Pajang & sekaligus menantu Sultan Trenggana. Lalu pusat dr pemerintahan Demak dipindahkan ke Pajang pada tahun 1568. Mak dr dikala itulah Kerajaan Demak runtuh yg kemudian berdirilah Kerajaan Pajang.
Kerajaan Pajang
Sesudah Hadiwijaya menduduki tahta Kerajaan Pajang, maka beliau menghadiahkan Ki Ageng Pemanahan daerah Kotagede Yogyakarta & mengangkatnya menjadi adipati. Karena Ki Ageng Pemanahan wafat, maka jabatan Adipati digantikan oleh puteranya yg bernama Sutawijaya. Sementara itu Adipati Demak diserahkan pada Pangeran Aria Pangiri. Sultan Hadiwijaya wafat di tahun 1582, kemudian kedudukan digantikan putranya yg bernama Pangeran Benowo. Pada saat Pangeran Benowo memerintah, Aria Pangiri berupaya merebut kekuasaan di Pajang, tetapi mampu digagalkan atas sumbangan dr Sutawijaya. Pangeran Benowo menyerahkan tahta kerajaan pada Sutawijaya karena tak sanggup lagi mengambil alih kedudukan ayahnya sebagai Sultan Pajang. Kemudian Sutawijaya memindahkan Kerajaan Pajang ke Mataram di tahun tahun 1586. Maka berakhirlah riwayat dr Pajang, & berdirilah Kerajaan Mataram yg mempunyai corak Islam di Yogyakarta
Kerajaan Mataram Islam
Sutawijaya memilki gelar Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Kerajaan Mataram yg diresmikan oleh Sutawijaya ialah Kerajaan Mataram kedua yg mempunyai corak Islam, sementara untuk kerajaan Mataram yg pertama yaitu bercorak Hindu. Tetapi letak Mataram yg di pimpin oleh Sutawijaya berada di bekas wilayah Kerajaan Mataram Hindu. Pajang yg dulunya merupakan sentra dr kerajaan, masuk menjadi wilayah kekuasaan Mataram Islam dgn adipatnya Pangeran Benowo. Setelah Panembahan Senapati, kemudian dengan-cara berturut-turut yg mengambil alih kedudukannya ialah Mas Jolang atau Pangeran Seda Krapyak (1601-1613), Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati ingAlaga Ngabdurrahman Kalifatullah (1613-1645). Sultan Agung yg wafat di tahun 1645 dimakamkan di kawasan Imogiri. Semua raja keturunan dr Sultan Agung, baik dr Yogyakarta atau dr Surakarta dimakamkan di Imogiri. Kemudian setelah Sultan Agung wafat, Mataram Islam mulai mengalami kemunduran.
Dalam bidang tata cara susunan pemerintahan, Mataram di bagi dlm :
- Kutanegara, adalah merupakan wilayah sentra keraton. Pelaksanaan dr pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet (Patih Dalam) yg dibantu oleh yg namanya Wedana Lebet (Wedana dalam).
- Negara Agung, yakni merupakan wilayah yg berada di sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan di pegang oleh Patih Jawi (Patih Luar) yg dibantu oleh Wedana Jawi (Wedana Luar).
- Mancanegara, ialah merupakan daerah di luar negara Agung. Pelaksnaan pemerintah dipimpin oleh para Bupati.
- Pesisir, merupakan daerah yg dipimpin oleh para Bupati atau Syah Bandar.
Kerajaan Cirebon
Pendiri dr Kerajaan Cirebon ialah bernama Faletehan atau Fatahilah. Beliau yakni merupakan seorang penyebar agama Islam, politikus, ahli perang, sekaligus negarawan yg sebelumnya mengabdi di Kerajaan Demak. Masa pemerintahan dr Fatahilah tak berlangsung lama, hal ini disebabkan oleh lantaran ia lebih menggeluti di bidang agama. Kemudian tahta diserahkan pada cucunya yg bernama Panembahan Ratu. Fatahilah wafat di tahun 1570 yg dimakamkan di Desa Gunung Jati, Cirebon. Oleh lantaran itu, Faletehan lebih terkenal selaku Sunan Gunung Jati.
Kerajaan Banten
Letak dr Kerajaan Banten adalah di ujung barat Pulau Jawa yaitu di serpihan selatan wilayah Banten sekarang. Pada mulanya Banten merupakan wilayah kekuasaan dr Kerajaan Pajajaran, tetapi pada kesudahannya berhasil direbut oleh Fatahilah atas perintah dr Sultan Trenggana dr Demak. Banten telah melepaskan diri dr Demak & sudah menjadi negara yg merdeka. Raja yg pertamanya yakni Sultan Hasanuddin (1551-1570), dia merupakan putra tertua dr Fatahilah. Raja-raja Banten sesudah Sultan Hasanuddin ialah Sultan Yusuf (1570-1580), diteruskan Maulana Muhammad (1580-1596), & Abdulmufakir (1596-1640). Banten mencapai puncak kejayaan pada waktu dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
Kerajaan Makassar
Pada permulaan periode ke-16, di wilayah Sulawesi Selatan terdapat banyak kerajaan yaitu jumlahnya sekitar 50 yg masih menganut berhala. Beberapa kerajaan tersebut yg terkenal contohnya Kerajaan Gowa, Wajo, Soppeng, Tallo, Bone & Kerajaan Luwu. Para pedagang muslim dr Minangkabau, Johor, & Melayu merupakan perintis penyebaran agama Islam. Dengan adanya keterbukaan dr Raja Gowa & Tallo membuat proses penyebaran Islam di Makassar menjadi lebih cepat. Di tahun 1605 Raja Gowa & Raja Tallo sudah masuk Islam, yg kemudian diikuti oleh kerajaan-kerajaan lain, yakni Wajo pada 1610, & Bone pada tahun 1611. Kerajaan Gowa & pula Kerajaan Tallo lazim disebut selaku Kerajaan Makassar. Untuk Raja Makassar yg pertama yakni Sultan Alaudin (1591-1639), yg memiliki efek hingga Manado, Gorontalo, Sumbawa, Bima, & Tomini, kemudian Muhammad Said (1639-1653), & dilanjutkan Sultan Hasanuddin (1654-1660).
Kerajaan Ternate
Letak dr Kerajaan Ternate adalah di Maluku Utara yg berdiri pada era ke-13 & Sampalu ialah Ibukotanya. Perkembangan dr agama Islam yg ada di Ternate sangatlah pesat setelah raja Ternate Zainal Abidin belajar Islam di wilayah Gresik. Bahkan ternate mendatangkan para ulama di Gresik untuk menjadi guru ngaji. Selain itu untuk mencar ilmu mengenai agama islam. Kerajaan ternate yakni kerajaan yg menciptakan rempah-rempah Ternate menjadi kerajaan Islam yg penting di wilayah Maluku. Masa kejayaan dr Kerajaan Ternate ialah pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, yg wilayah kekuasaannya hingga mencapai Filipina.
Kerajaan Tidore
Letak dr Kerajaan Tidore yaitu di sebelah selatan dr Kerajaan Ternate, yakni terletak di Pulau Tidore. Pada awalnya kerajaan ternate & tidore bersatu, tetapi sesudah masuknya bangsa ajaib, yakni Portugis & Spanyol, kedua kerajaan menjadi tak bersatu lagi. Ternate erat dgn bangsa Portugis, sedangkan untuk Tidore dekat dgn bangsa Spanyol. Untuk berikutnya, Kerajaan Ternate & Kerajaan Tidore kembali bersatu & berhasil mengusir bangsa Portugis dr Maluku. Masa kejayaan dr Kerajaan Tidore adalah pada masa pemerintahan Sultan Nuku yg daerahnya nyaris mencakup Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Kai, & pula Papua.
Peninggalan-Peninggalan Bercorak Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yg bercorakkan agama Islam di Indonesia nyaris tak ada perbedaan & justru yg ada yakni persamaan-persamaan. Sejarah masuknya islam di nusantara, terjadi setelah penduduk Indonesia memeluk agama Hindu & agama Buddha. Dengan penyebaran Islam tak memusuhi agama yg sudah ada, tetapi masuk Islamnya dgn kesadaran, maka terjadi integrasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dgn kebudayaan Islam. Sehingga hal tersebut mengakibatkan peninggalan Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh adanya kebudayaan Hindu & Buddha, baik yg berbentuk bangunannya, seni arsitekturnya, maupun dekorasi-hiasan dr bangunan tersebut. Contoh wujud peninggalan sejarah yg bercorak Islam antara lain :
Masjid
Semua
bangunan masjid peninggalan Islam di Indonesia banyak terpengaruh dr kebudayaan Hindu & Buddha. Masjid peninggalan sejarah yg memiliki corak Islam contohnya : Masjid Demak, Masjid & Menara Kudus, Masjid Baiturrahman (Aceh), Masjid Sendang Duwur (Tuban), Masjid Kasepuhan (Cirebon), Masjid Sunan Ampel (Surabaya).
Berikut ialah ciri yg menarik untuk dicermati dr bangunan masjid antara lain:
- Masjid mempunyai sketsa bujur sangakar.
- Pada cuilan Barat terdapat suatu bangunan yg menjorok sebagai ’mihrab’.
- Pada potongan depan dr masjid, terdapat adanya serambi.
- Masjid-masjid yg besar, di samping mempunyai serambi depan pula mempunyai serambi samping (pada kepingan kanan & cuilan kiri masjid).
- Sebagian besar dr masjid mempunyai atap tumpang, semakin ke atas kian kecil & potongan yg paling atas biasanya mempunyai bentuk limas.
- Pada dlm masjid terdapat barisan yg mengelilingi empat tiang induk.
- Pada potongan depan kiri atau kanan terdapat adanya menara yg berfungsi selaku tempat untuk menyerukan adzan.
- Masjid lazimnya terletak di tengah-tengah kota atau terletak di dekat dgn istana.
- Di depan masjid umumnya terdapat adanya alun-alun.
Keraton
Keraton merupakan tempat tinggal dr sultan & keluarganya. Selain itu dipakai untuk pertemuan kenegaraan antara sultan dgn para pejabat kesultanan dlm rangka membicarakan persoalan-duduk perkara mengenai kenegaraan. Bangunan keraton yg ada di Indonesia condong mempunyai corak Hindu-Buddha, alasannya imbas dr Hindu-Buddha yg terlebih dahulu masuk sebelum islam masuk. Contoh keraton peninggalan Islam : Keraton Kesultanan Aceh, Keraton Kasepuhan & Kanoman di Cirebon, Keraton Yogyakarta & Keraton Surakarta, & Istana Raja Gowa yg terletak di Sulawesi Selatan.
Batu Nisan
Nisan ialah yang dibuat dr batu yg didirikan di atas makam. Adapun fungsi dr nisan adalah sebagai tanda makam seseorang yg sudah meninggal dunia yg menampung keterangan-keterangan/ identitas dr orang yg meninggal tersebut. Bentuk dr nisan peninggalan Islam sungguh bermacam-macam, tetapi yg terkenal yaitu Nisan dr Makam Sultan Malik Al Saleh yg tertulis angka tahun 1297 dr Kerajaan Samudra Pasai, Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 yg terletak di Aceh Utara (Samudra Pasai), & Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yg berangka tahun 1082.
Kaligrafi
Kaligrafi adalah merupakan seni tulisan Arab yg memiliki fungsi untuk dekorasi. Adapun peninggalan Islam berupa kaligrafi banyak ditemukan di dinding masjid, menara, & pada nisan kubur yg bercorak Islam.
Seni Sastra
Perkembangan dr agama Islam di Indonesia besar lengan berkuasa kepada hasil karya sastra yg bernafaskan Islam oleh para mahir tasawuf & ulama Islam. Adapaun karya sastra yg dihasilkan di masa Islam yaitu Sejarah Melayu, Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon & pula Gurindam dua belas. Secara garis besar, peninggalan seni sastra bisa dikelompok menjadi 4 jenis, yakni hikayat, syair, babad, & pula suluk.
- Hikayat yakni merupakan karya sastra yg berisi mengenai ceritera kehidupan insan. Pada hakekatnya, hikayat memiliki nilai untuk menghidupkan semangat hidup manusia, meskipun terdapat beberapa hikayat yg menceriterakan mengenai kesedihan. Contoh hikayat yaitu Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah.
- Babad yaitu merupakan karya sastra yg ceriteranya berlatar belakang sejarah. Babad hanyalah ceritera semata alasannya adalah kurang disokong oleh adanya bukti-bukti. Contoh babad ialah Babad Tanah Jawi, Babad Caruban, Babad Kadhiri, Babad Giyanti.
- Syair yakni merupakan puisi lama. Dalam syair tiap-tiap bait terdiri atas 4 baris & diakhiri dgn bunyi yg sama. Sebagai contoh syair yakni Syair Abdul Muluk, Gurimdam Dua Belas.
- Suluk adalah merupakan kitab-kitab peninggalan isam yg tertua di nusantara yg menceriterakan mengenai tasawuf. Contoh suluk yakni Suluk Sukarsa, Malang Sumirang, Suluk Wujil.
Seni Pertunjukan
Untuk seni pentaspeninggalan Islam umpamanya Grebek Besar & Grebek Maulud (perayaan Sekaten, yg dilaksanakan di daerah Surakarta, Yogyakarta, Demak, Banten, Cirebon, & Aceh). Debus ialah merupakan seni pentasyg bercorak Islam yang banyak dikerjakan di wilayah Banten, Minangkabau, & pula Aceh. Debus yakni merupakan tarian yg menyeramkan dgn memasukkan suatu benda tajam ke dlm badan penari, tetapi tak menimbulkan luka.
Baca pula : Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia & Gejala-Gejala di Atmosfer & Hidrosfer (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
*) Semua Materi IPS SMP mampu dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VII
Demikian postingan IPS di Aanwijzing.Com yg berjudul Perkembangan Pada Masa Islam Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII), terimakasih.