PERANAN, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
Laporan keuangan disusun untuk menawarkan info yang jago dan berkaitan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dikerjakan oleh sebuah entitas pelaporan selama satu abad pelaporan. Khususnya berhubungan dengan pengelolaan keuangan negara, Laporan keuangan pemerintah khususnya dipakai untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang sudah ditetapkan, menganggap kondisi keuangan, mengecek efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan menolong menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-seruan.
Dalam suatu pemerintahan, selain bertujuan melaporkan seluruh kegiatan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut secara sistematis dan terencana, peranan laporan keuangan pemerintah yang disuguhkan oleh setiap entitas pelaporan juga digunakan untuk kepentingan selaku berikut:
1. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengecek pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam kurun pelaporan sehingga membuat lebih mudah fungsi penyusunan rencana, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
2. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan terhadap entitas pelaporan dalam meraih tujuan yang sudah ditetapkan secara periodik.
3. Transparansi
Memberikan gosip keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan usulanbahwa masyarakat memiliki hak untuk mengenali secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-seruan.
4. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna dalam mengenali kecukupan penerimaan pemerintah pada kala pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang mau tiba diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
Atas peranan pembukuan keuangan pemerintah tersebut, pelaporan keuangan pemerintah semestinya ditujukan supaya dapat menyuguhkan informasi yang berfaedah bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan menciptakan keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan cara sebagai berikut:
- Menyediakan info mengenai kecukupan penerimaan kurun berlangsung untuk membiayai seluruh pengeluaran.
- Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara mendapatkan sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan budget yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
- Menyediakan info mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam aktivitas entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
- Menyediakan berita tentang bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan memadai keperluan kasnya.
- Menyediakan isu mengenai posisi keuangan dan keadaan entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman, dan
- Menyediakan gosip mengenai pergeseran posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami peningkatan atau penurunan, sebagai balasan kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Dengan ketersediaan gosip-berita tersebut, maka dibutuhkan Laporan keuangan pemerintah juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, artinya dapat menawarkan isu yang memiliki kegunaan untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan dan dihasilkan untuk operasi yang berkesinambungan, risiko dan ketidakpastian yang terkait, serta dapat menyuguhkan gosip bagi pengguna mengenai indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan budget. Selain itu juga untuk mengenali apakah apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sudah sesuai dengan ketentuan, tergolong kepatuhan terhadap batas penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN/APBD.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan ialah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam isu akuntansi sehingga mampu memenuhi tujuannya atau menghasilkan berita yang berkualitas. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 2 Tahun 1980 ihwal Qualitative Characteristics of Accounting Information mengisyaratkan bahwa isu akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyuguhkan isu tersebut, yang mana suatu isu akuntansi dapat dibilang berkualitas kalau para pengguna laporan keuangan menurut pemahaman dan pengetahuan mereka masing-masing dapat mengerti dan memakai informasi akuntansi yang disajikan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan laporan keuangan pemerintah, prasyarat normatif yang dibutuhkan semoga laporan keuangan pemerintah mampu memenuhi kualitas yang diinginkan jikalau informasi yang termuat didalamnya relevan, jago, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Baca Juga
A. Relevan
Laporan keuangan Pemerintah mampu dibilang berkaitan kalau gosip yang termuat di dalamnya sesuai keperluan pengguna, sehingga dapat menghipnotis keputusan pengguna, utamanya dalam memeriksa kejadian masa lalu atau masa sekarang, memprediksi periode depan, serta memastikan atau mengoreksi hasil penilaian mereka di kala lalu.
Informasi dapat dikatakan relevan kalau memenuhi syarat-syarat selaku berikut:
- Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), ialah gosip tersebut memungkinkan pengguna untuk memastikan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
- Memiliki manfaat prediktif (predictive value), adalah isu tersebut dapat membantu pengguna untuk memprediksi abad yang mau datang berdasarkan hasil masa lalu dan insiden masa kini.
- Tepat waktu, yakni kalau gosip yang disuguhkan tersebut bertepatan pada dikala info tersebut diharapkan, sehingga mampu besar lengan berkuasa dan berkhasiat dalam pengambilan keputusan.
- Lengkap, ialah info tersebut dihidangkan selengkap mungkin, sehingga meliputi semua info akuntansi yang mampu mensugesti pengambilan keputusan, termasuk mengungkapkan dengan jelas seluruh info yang melatarbelakangi setiap butir isu utama yang termuat dalam laporan keuangan, semoga kekeliruan dalam penggunaan info tersebut mampu dicegah.
Agar gosip yang disajikan mampu relevan maka informasi yang disuguhkan dalam pembukuan keuangan pemerintah mesti didasarkan pada keperluan info para pengguna pembukuan keuangan pemerintah.
B. Andal
Informasi yang ahli (sanggup menerima amanah) dalam pembukuan keuangan pemerintah bermakna bahwa bebas dari pemahaman yang menyesatkan dan kesalahan material, menyuguhkan setiap fakta secara jujur, serta mampu diverifikasi. Informasi yang disuguhkan dalam laporan keuangan pemerintah mungkin saja relevan, tetapi bila hakikat atau penyajiannya tidak sanggup menerima amanah maka penggunaan isu tersebut secara berpotensi dapat menyesatkan dan merugikan pengguna laporan keuangan.
Karakteristik info yang hebat antara lain selaku berikut:
- Penyajian Jujur, yakni jikalau info menggambarkan dengan jujur transaksi serta insiden yang lain yang sebaiknya dihidangkan atau yang secara masuk akal mampu diharapkan untuk disajikan.
- Dapat Diverifikasi (verifiability), yakni bila Informasi yang disajikan dalam pembukuan keuangan mampu diuji, dan bila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berlainan, karenanya tetap menunjukkan selesai yang tidak berlawanan jauh.
- Netralitas, yaitu info diarahkan pada kebutuhan lazim dan tidak berpihak pada keperluan pihak tertentu.
Agar gosip yang dihasilkan sanggup menerima amanah (jago) maka penghidangan berita dalam laporan keuangan pemerintah mesti didasarkan pada peraturan perundang-seruan yang berlaku, dan disuguhkan secara menyeluruh.
C. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berkhasiat bila mampu daripada laporan keuangan kurun sebelumnya atau pembukuan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal mampu dikerjakan jikalau suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang serupa dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal mampu dilaksanakan jika entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang serupa. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang dipraktekkan, pergeseran tersebut diungkapkan pada masa terjadinya pergeseran.
Agar berita yang disuguhkan dapat dibandingkan maka penghidangan laporan keuangan pemerintah minimal mesti disajikan dalam 2 (dua) era atau 2 (dua) tahun anggaran.
D. Dapat Dipahami
Informasi yang disuguhkan dalam pembukuan keuangan pemerintah dikatakan dapat dipahami jika pengguna mengetahui dengan berita-info yang disajikan dan mampu menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari faedah isu yang disajikan tersebut kepada pengambilan keputusan. Untuk itu, penyuguhan informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus menggunakan format/bentuk serta ungkapan yang diadaptasi dengan batas pemahaman para pengguna. Pengguna harus diasumsikan mempunyai wawasan yang mencukupi atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta mempunyai kemauan untuk mempelajari gosip yang disajikan dalam pembukuan keuangan pemerintah.
Dalam kenyataannya, pemerintah masih menghadapi beberapa hambatan hambatan dalam menyajikan informasi yang berhubungan dan hebat tersebut. Kendala tersebut ialah sebuah kondisi yang tidak memungkinkan terwujudnya keadaan yang ideal dalam mewujudkan pembukuan keuangan pemerintah yang relevan dan jago akibat kekurangan (limitations) atau alasannya argumentasi-argumentasi kemudahan. Tiga hal yang mengakibatkan kendala dalam penyajian laporan keuangan pemerintah tersebut, adalah:
a. Materialitas
Walaupun idealnya menampung segala isu, pembukuan keuangan pemerintah hanya diharuskan menampung gosip yang menyanggupi standar materialitas. Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat berita tersebut dapat menghipnotis keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar pembukuan keuangan.
Selama seluruh informasi yang material telah disajikan dalam pembukuan keuangan maka laporan keuangan pemerintah tersebut dapat dikatakan wajar. Hal inilah yang menyebabkan mungkin saja ada sebuah berita yang tidak disajikan dalam pembukuan keuangan pemerintah.
b. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan gosip akuntansi seharusnya melebihi ongkos penyusunannya. Dampak dari pertimbangan ongkos dan faedah tersebut, pembukuan keuangan pemerintah diperbolehkan untuk tidak menyuguhkan segala gosip, apalagi bila berita tersebut keuntungannya lebih kecil dibandingkan dengan ongkos penyusunannya.
Namun demikian, evaluasi atas ongkos dan faedah memerlukan proses pertimbangan yang masak. Biaya penyajian gosip tidak harus dipikul oleh pengguna gosip yang menikmati manfaat, alasannya faedah dari penyuguhan info tersebut mungkin saja dinikmati oleh pengguna lain di luar mereka yang menjadi tujuan berita.
c. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif yang diharapkan untuk meraih sebuah keseimbangan yang tepat di antara banyak sekali tujuan normatif yang diperlukan dipenuhi oleh pembukuan keuangan pemerintah. Bisa saja untuk mementingkan dipenuhinya keandalan sebuah isu, menimbulkan isu tersebut kurang relevan, begitupula sebaliknya jika hubungannya dipentingkan, menjadikan info tersebut kurang hebat.
Kepentingan relatif antar karakteristik dalam berbagai perkara mungkin akan berbeda, utamanya antara relevansi dan keandalan, adakalanya pengguna lebih membutuhkan informasi yang mahir dibandingkan info yang relevan, tetapi mampu saja pengguna lebih mementingkan kerelavansian dari pada keandalannya. Untuk itu, dibutuhkan sebuah pendapatprofesional dalam penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut semoga dapat menawarkan gosip sesuai dengan kebutuhan pengguna.