Daftar Isi
PERANAN TEKNOLOGI HIJAU DI BERBAGAI NEGARA
Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)
Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
Abstrak
Teknologi membawa dampak besar bagi kehidupan. Berkembangnya teknologi memperlihatkan banyak faedah yang memungkinkan manusia mampu mengerjakan pekerjaan dengan lebih praktis dan cepat. Saat ini, pertumbuhan teknologi sudah merambah ke berbagai bidang. Mulai dari bidang pertanian, industri besar, bahkan industri terkecil dalam lingkup rumah tangga juga membutuhkan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasinya, dibuatlah suatu teknologi yang disebut teknologi hijau. Teknologi hijau sudah dipraktekkan diberbagai negara sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat membantu menciptakan bumi lebih sehat dari sebelumnya.
Kata kunci : Teknologi-hijau, industri
Abstract
Technology has a big impact on life. The development of technology provides many benefits that allow humans to do work more practically and quickly. Currently, technological developments have penetrated into various fields. Starting from agriculture, large industries, even the smallest industries in the household sphere also require technology. However, the use of inappropriate technology can cause environmental damage. To overcome this, a technology called green technology was created. Green technology has been applied in various countries according to their needs. This can help make the earth healthier than ever.
Keywords: Green-technology, industry
Pendahuluan
Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau memakai sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau memakai teknik pembangkit energi gres dan kreatif. Nanoteknologi hijau yang memakai teknik hijau dan kimia hijau yakni salah satu teknologi hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki tanggapan untuk itu juga. Ini mampu secara efektif mengubah acuan dan produksi limbah dengan cara yang tidak membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).
Konsep proses dan teknologi hijau yakni proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak menghancurkan lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih. Harapan yang ada ialah bahwa bidang ini akan menenteng kebaruan dan perubahan penemuan dalam kehidupan diurnal yang sama besarnya dengan teknologi informasi. Selain itu, hari ini karena pentingnya ini teknologi, sebagian besar pemerintah mengambil inisiatif untuk mempromosikannya (Iravani dkk, 2017).
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?
2. Apa manfaat dari penggunaan teknologi hijau?
3. Apa peranan yang dikerjakan oleh negara di dunia dalam teknologi hijau?
Tujuan
1. Untuk mengenali apa yang dimaksud dengan teknologi hijau.
2. Untuk mengetahui apa manfaat dari penggunaan teknologi hijau.
3. Untuk mengenali apa peranan yang dilaksanakan oleh negara di dunia dalam teknologi hijau.
Pembahasan
Teknologi hijau adalah teknik untuk menciptakan energi dan produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi diketahui juga dengan istilah teknologi ramah lingkungan. Mengutip Buku Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam oleh Dewi Nur Halimah, teknologi hijau bertujuan menciptakan berbagai produk dan jasa dengan mempergunakan sumber daya alam yang mampu diperbarui dan tidak menciptakan limbah yang membahayakan lingkungan.
Sesuai dengan Namanya, teknologi hijau mempunyai banyak faedah untuk kelangsungan hidup manusia. Selain dalam bidang industri, Teknologi yang ramah terhadap lingkungan tentunya menunjukkan faedah yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Efektif dan Efisien
Teknologi ramah lingkungan sungguh efektif dan efisien dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, sehingga lingkungan pun dapat tetap tersadar dengan baik.
2. Mengurangi Limbah
Teknologi ramah lingkungan dapat meminimalkan jumlah limbah semoga tidak berlebihan, sehingga bisa menangkal pencemaran lingkungan. Limbah yang dimaksud disini bukan cuma dari pabrik, melainkan limbah rumahan hasil teknologi yang tidak ramah lingkungan.
3. Mengurangi Risiko Penurunan Kesehatan
Teknologi ramah lingkungan meminimalisir risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, utamanya manusia. Karena, tak sedikit teknologi kurang ramah lingkungan yang memperlihatkan imbas pada Kesehatan manusia yang memakainya.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Teknologi ramah lingkungan mampu menekan biaya buatan (irit) dengan mempergunakan sumber daya alam sebagai bab dari teknologi yang mampu meminimalisir biaya. Contohnya yaitu pemanfaatan listrik tenaga surya yang cuma mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.
Berdasarkan laporan perusahaan konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF), dimengerti bahwa 9 negara masuk dalam kelompok terkemuka dalam penerapan kreativitas dan inovasi dalam penerapan Teknologi Hijau. Berdasarkan catatan CG (2014), Smead (2014) dan LK (2010) negara-negara tersebut termasuk dalam golongan negara industri, namun ditandai dengan kecenderungan yang tinggi untuk menerapkan pola hidup. Pola konsumsi dan metode produksi yang ramah lingkungan. Proses industrialisasi yang sudah berlangsung sekitar 200 tahun menimbulkan bermacam-macam pengaruh negatif kepada lingkungan, memasuki era ke-21 kesadaran akan pemulihan kondisi lingkungan meningkat nyaris di semua negara, antara lain melaIui penerapan Teknologi Hijau.
1. Finlandia
Finlandia populer sebagai laboratorium untuk solusi lingkungan. Terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang telah menerapkan teknologi hijau. Dengan terjalannya teknologi hijau di Finlandia, negara itu bisa membuat lapangan pekerjaan lebih banyak hingga 50 ribu orang, bahkan akan berkembangseiring berjalannya waktu.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara yang tidak tanggung-tanggung dalam menginventasikan uangnya untuk teknologi hijau. Pengembangan teknologi hijau di AS sukses menawan investasi dalam dan mancanegara, tetapi kebijakan pemerintah federal tentang energi kala depan penu diperjelas. Sementara BLS (2013) melaporkan, bahwa sekitar lima puluh tujuh persen dan bisnis di Amerika Serikat menggunakan teknoiogi hijau sebagai upaya untuk memajukan efisiensi energi.
3. Swedia
Swedia mempunyai pusat keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai kemitraan strategis dengan industri ternama, sehingga lebih siap dalam menghadapi beragam dilema lingkungan. Swedia membuatkan solusi dan teknologi hijau untuk banyak sekali sektor, mulai dari green building sampai daur ulang limbah menjadi sumber energi, sehingga hampir 80 persen rumah di Swedia memanfaatkannya untuk aneka macam proses pemanasan.
4. Denmark
Walaupun Denmark ialah negara kecil, mereka memiliki kesanggupan dalam mendukung perusahaan gres untuk membuatkan teknologi higienis, sehingga menerima keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia. sehingga menciptakan ambisi pemerintah untuk menurunkan emisi hingga 40 persen pada tahun 2010. Energi angina akan menyanggupi setengah dari kebutuhan energi Denmark. Hal lain yang mencolokdi Denmark adalah meluasnya penggunaan moda kendaraan bebas energi, adalah speda. Pemerintah Kota Kopenhagen menyediakan sepeda tunjangan untuk warga dan pendatang
5. Inggris
Inggris ialah negara yang memiliki perhatian yang besar terhadap pengembangan Teknologi Hijau. Inggris antara lain mengembangkan proyek-proyek dekontaminasi tanah, daur ulang limbah, dan metode listrik terbaru untuk transportasi di sekitar Bandara London. inggris mempakan negara yang meneman peringkat keenam paling menarik untuk investasi energi terbarukan.
6. Kanada
Kanada berhasil berbagi Teknologi Hijau paling mutakhir. Kanada tems mengembangkan insentif dan investasi teknologi bersih untuk meminimalkan pelepasan karbon ke atmosfer. Kanada menduduki peringkat kesembilan dalam kepemilikan kapasitas daya terpasang energi angin, ialah meraih 5.200 MW atau sekitar 2,2 persen dan kapasitas daya terpasang energy angin yang ada di dunia.
7. Swiss
Swiss memiliki derma keuangan yang relatif rendah. Meskipun memiliki derma keuangan yang dikala ini relatif lemah, tetapi memiliki input penemuan yang sangat tinggi. Industri cleantech didorong oleh output yang tinggi melalui paten lingkungan dan kebijakan pemerintah yang sangatmendukung.
8. Jerman
Sebagai yang dimengerti, jerman merupakan negara yang maju akan teknologi. Jerman merupakan negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan. Jerman sudah berjanji untuk menyelesaikan penggunaan reaktor nuklir pada tahun 2022 dan menggantikannya dengan sumber energi seperti angina dan matahari. Jerman tercatat selaku negara terbesar ketiga di dunia dalam investasi untuk pengembangan energi angin, dengan kapasitas 29.000 MW atau 12,2 persen dari seluruh dunia. Konversi sumber energi fosil ke energi angin besar lengan berkuasa langsung kepada emisi gas yang membahayakan bagi Planet Bumi. Dalam satu dekade terakhir pengembangan Teknologi Hijau di Jerman memiliki pengaruh pada tersedianya 300 ribu lowongan kerja baru. Jerman tetap memimpin dalam pasar energi terbarukan, antara lain sukses mengoperasikan sepertiga dari kapasitas terpasang sel surya di dunia. Pemerintah Jerman memiliki ambisi yang besar untuk terus berbagi teknologi hijau
9. Irlandia
Irlandia membuatkan program investasi hijau dengan peningkatan dana meraih dua kali lipat. Irlandia merupakan negara pertama yang mendapatkan tata cara kredit karbon yang dihasilkan oleh proyek yang berhasil meminimalisir emisi dari deforestasi . Sebagai catatan negara-negara maju sudah diwajibkan oleh Protocol Kyoto untuk menurunkan emisi gas karbon, yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Negara maju dapat berbelanja poin atau kredit penumnan emisi karbon dari proyek ramah lingkungan di negara berkembang melalui clean development mechanism (CDM).
Berdasarkan laporan CG (2014), peringkat ke 11-20 berturut-turut Belanda, Jepang, Korea Selatan, Nomegia, Perancis, Austria, Belgia. Selandia Baru. China dan Singapura. Sedangkan Indonesia berada pada peringkat 34 berada di bawah Saudi Arabia dan di atas Rumania.
Kesimpulan
Teknologi hijau yakni teknik untuk menghasilkan energi dan produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi hijau bertujuan menghasilkan aneka macam produk dan jasa dengan mempergunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak menciptakan limbah yang membahayakan lingkungan. Teknologi hijau memiliki banyak manfaat untuk kelangsungan hidup insan. Teknologi hijau sudah dipraktekkan diberbagai negara penggalan dunia, dan manfaatnya telah terjamin positif dari aneka macam aspek.
Daftar Pustaka
Atep dan Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.
Halimah, Dewi Nur. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam. Magelang : Pustaka Rumah C1nta.
Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Teknologi Hijau.
Iravani, A., Akbari, M. H., & Zohoori, M. (2017). Advantages and disadvantages of green technology; goals, challenges and strengths. Int J Sci Eng Appl, 6(9), 272-284. Dalam https://www.ijsea.com/archive/volume6/issue9/IJSEA06091005.pdf
(Diakses pada 25 November 2021).
Piras, C. C., Fernández-Prieto, S., & De Borggraeve, W. M. 2019. Ball milling: a green technology for the preparation and functionalisation of nanocellulose derivatives. Nanoscale Advances, 1(3), 937-947. Dalam https://pubs.rsc.org/en/content/articlehtml/2019/na/c8na00238j
(Diakses pada 25 November 2021).
Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International Journal Of Research-Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJRG15_S09_32
(Diakses pada 25 November 2021).