Peranan Ekonom (Ahli Ekonomi) Dalam Pembangunan Ekonomi

Peranan Ekonom (Ahli Ekonomi) Dalam Pembangunan Ekonomi
Ahli ekonomi adalah orang-orang yang memahami dengan benar wacana ilmu ekonomi, baik dari sisi teori, aplikasi maupun deskripsinya. Secara khusus ekonom lahir dari mempelajari ilmu ekonomi, namun secara umum banyak pengamat ekonomi yang terlatih dan menguasai data serta dapat menawarkan sumbangan fatwa serta analisanya wacana kondisi ekonomi suatu negara. 
Di Indonesia Ekonom murni terkemuka dan diberi gelar begawan ekonomi ialah Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo. Pengamat eknomi yang analisanya tajam dan kritis adalah Drs. Kwik Kwian Gie dan Christianto Wibisono. Ketiga anutan-anutan para Ekonom tersebut mempunyai tugas penting kepada penentu kebijakan dan pengambil keputusan maupun sebagai penasehat ekonomi terhadap pemerintahan Indonesia. 
Seorang andal ekonomi dalam bekerja terkadang tidak bersifat konkrtit (walaupun dalam beberapa hal tidak seluruhnya absurd) sebagaimana layaknya seorang insinyur teknik, dokter atau pertanian. Oleh sebab itu, ekonom yakni orang yang mesti bekerja secara team baik eksklusif maupun tidak langsung. 
Teori Permintaan 
Para ekonom membagi dua kalangan ajakan pelanggan sehubungan dengan perilaku konsumsinya ialah :
  • Kelompok permintaan fungsional, yakni kalangan yang meminta barang alasannya adalah fungsinya ( barang memiliki daya guna).
  • Kelompok permintaan non fungsional (seruan ini sering disebut usul tak rasional) adalah seruan yang bersifat tak direncanakan (spontan), spekulatif, dan permintaan yang mensugesti imbas daya guna barang (normatif) dipengaruhi oleh mode, gengsi, dan pamer. 
Permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk merealisasikan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya mampu dipenuhi kalau para penjual mampu menyediakan barang-barang yang dibutuhkan tersebut. Teori undangan menerangkan sifat seruan para pembeli kepada suatu barang. 
Terdapat beberapa aspek yang dapat menghipnotis permintaan dari seorang individu atau masyarakat kepada sebuah barang diantaranya :
  1. Harga barang yang dimaksud.
  2. Tingkat pemasukan/pemasukan rata-rata.
  3. Jumlah penduduk/jumlah populasi.
  4. Selera atau gengsi.
  5. Ramalan/estimasi di era yang mau tiba.
  6. Harga barang lain/substitusi. 
  7. Distribusi.
  Negara Berkembang: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Hukum Permintaan

Dalam hukum ajakan diterangkan sifat korelasi antara seruan suatu barang dengan tingkat harga. Hukum ajakan pada hakikatnya merupakan sebuah hipotesis yang menyatakan makin rendah harga sebuah barang, maka kian banyak ajakan kepada barang tersebut. Sebaliknya, kian tinggi harga sebuah barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Daftar Permintaan

Pada dasarnya, daftar ajakan ialah suatu tabel yang memberi citra dalam angka-angka perihal kekerabatan antara harga dengan jumlah barang yang diminta penduduk .

Kurva Permintaan

Kurva permintaan didefinisikan selaku sebuah kurva yang menggambarkan sifat korelasi antara harga sebuah barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.

Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar

Permintaan terhadap suatu barang mampu dilihat dari dua sudut, yakni seruan yang dikerjakan seseorang dan undangan yang dilakukan oleh siapa pun dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva usul perseorangan dan kurva usul pasar. Untuk menemukan kurva usul pasar, kurva usul berbagai individu dalam pasar mesti dijumlahkan.

Efek Faktor Bukan Harga Terhadap Permintaan

Hukum undangan khususnya memperhatikan sifat kekerabatan antara harga sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataannya, banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak aspek lain.

Beberapa Faktor Lain

Beberapa faktor lain yg cukup penting peranannya dalam menghipnotis permintaan terhadap suatu barang adalah distribusi pemasukan, cita rasa, jumlah masyarakatdan ekspektasi mengenai kondisi masa depan.

Distribusi pendapatan mensugesti corak usul kepada banyak sekali jenis barang. Contoh : Barang-barang yang digunakan orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi sebaliknya barang-barang yang dipakai orang-orang yang pemasukan rendah mengalami kenaikan pendapatan akan bertambahnya usul. usul mobil mewah akan menyusut tetapi seruan rumah tangga murah akan bertambah.

Cita Rasa Masyarakat memiliki dampak yang cukup besar kepada harapan penduduk untuk membeli barang-barang.

Jumlah Penduduk. Bertambahnya jumlah masyarakattidak dengan sendirinya menyebabkan  pertambahan usul. Biasanya pertambahan masyarakatdibarengi oleh perkembangan dalam peluang kerja.

Ekspektasi Tentang Masa Depan. Ramalan para pelanggan bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada abad depan akan mendorong mereka untuk berbelanja lebih banyak era kini, untuk meminimalisir pengeluaran pada kurun yang mau datang.