A. Bakteri Fotosintetik
Sebagaimana tanaman hijau, basil fotosintetik memakai energi cahaya matahari untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat. Akan tetapi, bertentangan dgn fotosintetis pada flora hijau, sumber elektron bakteri bukan air. Bakteri welirang ungu & kuman belerang hijau memakai hidrogen sulfida (H2S) untuk menyediakan elektron yg diharapkan dlm mensistesis energi.
Dalam proses itu kuman tersebut menghasilkan unsur welirang. Bakteri fotosintetik mengandung bentuk klorofil khusus yg disebut bakteriklorofil yg tergabung di dlm membran mesosom. Dengan peralatan ini, kuman mampu menjalankan fotosistem I tetapi tak fotosistem II (yang mengambarkan ketidakmampuannya memakai H2O sebagai sumber elektron).
Kebanyakan bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka tak tahan kepada oksigen bebas. Kaprikornus terbatas pada habitat, seperti permukaan sedimen di dasar kolam. Di tempat-tempat seperti itu, mereka memanfaatkan energi cahaya apapun yg melalui ganggang hijau & tumbuhan air yg berkembang dlm air di atasnya.
Spektrum penyerapan pada kuman klorofil sebagian besar terletak di kawasan spektrum infra merah sehingga mereka mampu menangkap energi yg tak tertangkap oleh alga di atas mereka. Bakteri fotosintetis dapat mengikat N2 menjadi bentuk senyawa contohnya NH3 dan NO3.
B. Bakteri Kemoautotrop
Beberapa basil tak berwarna pula mempunyai kesanggupan mirip organisme berklorofil, yakni bisa membuat karbohidrat dr bahan mentah anorganik, tetapi mereka tak menggunakan energi cahaya untuk melakukan hal itu. Pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat dapat pula terjadi dlm sel-sel binatang mirip pada sel-sel tumbuhan.
Reaksi “gelap” yg menentukan pula dimengerti berlangsung dlm sel-sel bakteri kemoautotrop. Mereka memperoleh energi & elektron-elektron dgn melaksanakan oksidasi beberapa substansi tereduksi yg ada di alam sekitarnya. Energi bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat.
Bakteri sulfur yg kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air belerang) sehingga menciptakan energi. Reaksinya sebagai berikut.
2H2S + O2 → 2S + 2H2O ΔG = 100 kkal
Keterangan:
ΔG = pergantian energi
Kemudian energi ini mampu mereka pakai untuk mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat dgn cara yg sama seperti yg dijalankan bakteri sulfur fotosintetik.
2H2S + CO2 → (CH2O) + H2O + 2S
Kelompok bakteri kemoautotrop yang lain ialah bakteri besi. (mereka bertanggung jawab atas sisik kecoklat-coklatan yg terbentuk di dlm tangki air atau toilet kakus). Mereka menuntaskan oksidasi senyawa besi yg teroksidasi sebagian & mampu merangkaikan energi yg dihasilkan oksidasi ini untuk mensintesis karbohidrat.
Bakteri nitrifikasi pula kemoautotrof, mereka melaksanakan oksidasi NH3 yang dihasilkan dr protein oleh kuman heterotrof dr hasil perombakan menjadi nitrat. Oksidasi ini menciptakan energi untuk mendorong reaksi sintesis kuman tersebut. Nitrat yg dihasilkan menyediakan keperluan nitrogen bagi flora.
C. Bakteri Batang Gram Positif
Genus Clostridium merupakan contoh genus yg tergolong ke dlm batang gram nyata yg terdiri atas bakteri pembentukan spora yg bersifat anaerobik obligat yg tak tahan hidup bila terkena oksigen. Beberapa diantaranya mengeluarkan toksin yg berpengaruh. Spora Clostridium tetani tersebar luas di tanah & acapkali mampu memasuki badan kita.
Luka contohnya lantaran pecahan gelas, paku atau jarum kotor para pencandu narkotik mempunyai resiko besar terinfeksi basil ini lantaran luka tersebut dapat memunculkan kondisi anaerobik yg dibutuhkan untuk perkecambahan & pertumbuhan organisme tersebut.
Bila hal ini terjadi maka dilepaskan toksin protein, zat ini menghalangi sinapsis inhibitorin pada jaringan saraf tulang punggung (tali spinal) & otak. Akibatnya penghambatan yg timbal balik dr pasangan otot antagonis menjadi terhenti. Dan korbannya menderita kejang otot yg mahir.
Penyakit ini disebut tetanus, berkat imunisasi yg nyaris universal melawan toksin itu maka perubahan kimiawi toksin menciptakan toksoid tak berbahaya yg masih menjaga determinan antigen toksin tersebut. Bila digabungkan dgn suatu vaksin, maka toksoid memberikan imunisasi yg relatif berumur panjang untuk melawan efek toksinnya.
Bakteri batang gram nyata yang lain ialah Clostridium botulinum yang tak menginfeksi manusia namun kuman ini bisa menciptakan toksin yg dihasilkan pada ketika ia tumbuh perlahan dlm masakan yg sudah rusak (kadaluwarsa). Sebanyak 1 g saja dr toksin ini tergoda bersama buncis atau jamur yg mentah maka mampu menimbulkan kematian.
Toksin ini menghalangi pelepasan ACh dr ujung-ujung akson motor. Terlihat si korban menunjukkan bukti acara dr saraf simpatetik, yakni pembesaran pupil, sukar buang air seni & pula melemahkan otot kerangka. Apabila mengenai otot antar rusuk maka pernafasan terhenti. Toksin tersebut merupakan sebuah protein & dgn cepat sekitar 10 menit mengalami denaturasi sehingga sifat-sifatnya berganti pada suhu 1000oC.
Bacillus anthracis menyebabkan antraks, antraks khususnya merupakan suatu penyakit pada hewan ternak mirip sapi, biri-biri & kambing. Sebelum antibiotik diketemukan, angka ajal karena infeksi Bacillus anthracis pada manusia cukup tinggi. Karena kuman penyebab penyakit mempunyai pengaruh dramatis yg relatif kecil, maka akan mudah untuk memperhatikan seberapa banyak basil yg menguntungkan.
Bacillius subtilis merupakan basil tanah, yg berkhasiat selaku sumber basitrasin, yaitu suatu antibiotik. Batang gram-kasatmata dr genus Lactobacilius pula amat penting dlm proses pergantian susu menjadi keju & mentega atau yoghurt.
D. Bakteri Kokus Gram Positif
Banyak organisme dlm kalangan ini berkembang dlm koloni-koloni yg khas, Staphylococcus membentuk paket-paket sel yg pipih. Staphylococcus albus dapat tumbuh di kulit. Staphylococcus aureus juga sering menghuni kulit, akses pernafasan & saluran pencernaan.
Staphylococcus hidup dgn subur dlm makanan, utamanya produk krim. Bakteri mengeluarkan toksin & kalau kita menyantap makanan tersebut mampu menjadikan sakit perut. Cara terbaik mencegah keracunan ini ialah dgn menyimpan kuliner di lemari es & menegaskan penanganannya tak dilaksanakan oleh orang yg mempunyai luka terbuka di tangannya.
Streptokokus tumbuh membentuk rantai, mereka memunculkan gangguan yg biasa seperti sakit tenggorokan, impetigo sejenis penyakit kulit yg mudah menular, disertai bisul-bisul, & infeksi telinga tengah. Pengobatan dgn antibiotik dengan-cara cepat mampu menghalangi komplikasi yg gawat.
Pneumokokus, yaitu kuman yg biasanya menyebabkan pneumonia bakterial, pula merupakan anggota gugus streptokokus. Akan tetapi, badan mereka cenderung berkembang berpasangan, suatu ciri yg menyebabkan para peneliti mengklasifikasikannya dlm genus Diplococcus. Pneumonia bakterial biasanya bereaksi cepat terhadap pengobatan antibiotik, dinding sel pneumokokus yg virulen dikelilingi kapsul polisakarida.
E. Bakteri Batang Gram Negatif
Basil gram-negatif jumlahnya aneka macam, tetapi organisme yg paling banyak diteliti ialah Escherichia coli yg menghuni usus insan tetapi tak menimbulkan kerusakan pada inangnya. Sebenarnya organisme ini menolong kita dgn mensintesis vitamin K & sebagian dr vitamin B, supaya dapat diserap oleh akses pencernaan.
Beberapa di antara penghuni gram negatif yg ada dlm pencernaan manusia ada pula yg tak begitu menguntungkan. Salmonella typhi dapat menimbulkan deman tifoid, yakni sebuah penyakit lazim yg dapat menjadi epidemi serius di tempat yg sanitasinya kurang baik.
Individu yg telah sembuh mampu menjadi “pembawa” organisme itu, mereka tetap menyimpannya didalam tubuh, lazimnya didalam kandung empedu. Bakteri dr kandung empedu masuk ke jalan masuk pencernaan bareng sama dgn cairan empedu & keluar bareng tinja.
Vibrio cholerae yakni agen kolera yg sungguh berbahaya, & merupakan salah satu penyakit pencernaan yg paling merusak. Organisme ini mengeluarkan toksin yg menyebabken diare yg parah berkisar 10-15 liter/hari sehingga akan menetralisir garam-garam elektrolit di dlm butuh. Kalau air & garam tak diganti secepatnya, si penderita dapat meninggal setelah beberapa jam.
Sebagaimana penyakit usus yang lain, kolera timbul lantaran menelan masakan atau air minum yg dicemari organisme tersebut. Yersina pestis merupakan basil yg menyebabkan penyakit pes, organisme ini lazimnya ditularkan pada manusia melalui gigitan kutu tikus yg terinfeksi.
Sewaktu menyebar ke dlm nodus limpa, organ ini menjadi sungguh jerawat maka penyakit ini dinamakan pes bubonik (bubo = pembengkakan nodus limpa). Jika masuk ke dlm paru-paru, organisme itu dapat pribadi menyebar dr orang ke orang, sehingga menyebabkan pes “pneumonia” dgn ajal yg relatif cepat, yaitu 2-3 hari. Kalau tak dirawat maka 50-75 % dr kasus pes bubonik ini berakhir dengan-cara fatal.
Tidak mengherankan bahwa epidemi pes yg dulu timbul di eropa pada masa keempat belas, memunculkan kehancuran yg sungguh ahli. Hanya dlm tiga tahun (1348-1350), sekurang-kurangnya seperempat dr masyarakatEropa menyerah pada penyakit ini.
Diperkirakan bahwa “kematian hebat” dlm periode tersebut menurunkan jumlah masyarakatSiena dr 42.000 menjadi 15.000. Ancaman penyakit ini belum hilang sama sekali, Yersina pestis masih berkembang dgn subur pada beberapa populasi rodensia (pengerat), misalnya tupai tanah. Untunglah, perawatan yg secepatnya dgn antibiotik lazimnya mampu menyembuhkannya dgn cepat.
F. Bakteri Kokus Gram Negatif
Dua anggota kelompok ini yg perlu mendapat perhatian merupakan Neissiria meningitidis yang dapat menimbulkan meningitis meningokokal, yakni sebuah infeksi yg teramat parah di selaput otak (meninges) yg lazim pada anak kecil.Neissiria gonorrhoeae yang mengakibatkan salah satu penyakit insan yg paling tersebar luas yakni gonorhea.
Organisme itu menyebar dengan-cara pribadi dr seseorang yg satu ke seseorang yg lain melalui kontak seksual. Pada laki-laki, organisme ini menyerang uretra mengakibatkan keluarnya nanah & sering kali menetap di kelenjar prostat & epididimis.
Pada wanita organisme ini menyebar pada vagina ke serviks & tuba fallopi. Jika infeksi itu tak dirawat, kerusakan yg diakibatkan pada tuba fallopi itu dapat mengusik lewatnya sel telur sehingga memunculkan kemandulan.
G. Spirillum
Dinding sel yg kaku pada spirillium membuatnya berupa heliks. Mereka ini bersifat gram-negatif & motil. Kebanyakan terdapat di sekitar air, baik air tawar maupun air asin. Akan tetapi, ada pula satu spesies yg sering ditemui menghuni ekspresi manusia.
H. Aktinomisetes
Kebanyakan anggota dlm kelompok ini tumbuh seperti filamen-filamen yg tipis mirip kapang daripada sel-sel tunggal. Sehingga semenjak usang diduga sebagai fungi (cendawan). Meskipun ada persamaan dlm hal pola pertumbuhannya, tetapi mereka bukanlah fungi.
Fungi termasuk eukariota sedangkan Aktinomisetes yaitu prokariota, dgn adanya perbedaan yg mendasar itu menunjukkan struktur sel serta biokimianya. Aktinomisetes merupakan anggota yg lebih banyak didominasi dr populasi mikroba di tanah.
Di sini mereka berperan utama dlm penghancuran sampah organik. Banyak penghuni tanah merupakan sumber penting bagi antibiotik. Streptomisin, eritromisin kloramfenikol yg dijual sebagai “Chloromycetin”, & tetrasiklin dijual selaku “Aureomycin” & “tetramycin” ialah produk dr aktinomisetes.
Mycobacteria & Corynebacteria merupakan kerabat bersahabat Aktinomesetes. Dua species mikrobakteri ini menimbulkan penyakit pada manusia yg serius & kronis, yakni Tuberkolose & lepra.
Corynebacteria diphtheriae menyebabkan penyakit difteri, sebagaimana pada tetanus, bahaya pada difteri bukan karena penyebaran basil tersebut ke dlm jaringan di tenggorokan, melainkan lantaran toksin yg dihasilkan.
Toksin difteri mengeluarkan efek beracunnya dlm cara yg paling spesifik. Racun itu mengkatalisis inaktivasi suatu aspek yg penting bagi asam amino untuk ditambahkan pada rantai polipeptida yg disintesis pada ribosom.
Toksin difteri yaitu sebuah protein, gen struktural yg menyandikan untuk protein itu bukan merupakan milik kuman tersebut, tetapi suatu bakteriofaga yg mampu menginfeksi basil tersebut & bergabung dgn genomnya.
Toksin difteri mampu diperoleh dr biakan organisme, perlakuan dgn formaldehida menggantinya menjadi toksoid yg tak membahayakan. Imunisasi dgn toksoid difteri umumnya bergabung dgn toksoid tetanus & preparat kuman batuk rejan yg dilemahkan dlm vaksin “tripel” mengakibatkan penurunan besar dlm wabah penyakit.
I. Spirochaeta
Spirochaeta yaitu basil yg panjang & pula tipis, berbentuk pilinan yg panjangnya berkisar antara beberapa m hingga 500 m. Dinding selnya tak sekaku dinding sel spirilla sehingga mereka mampu melengkung dgn mudah sekali walau beberapa Spirochaeta ada yg tak berbahaya & hidup dlm air tawar, tanah, atau badan binatang, tetapi ada pula yg benalu, misalnya Spirochaeta yg menimbulkan penyakit sifilis, yaitu penyakit kelamin yg menular.
J. Mycoplasma
Mycoplasma yakni basil nonmotil yg kecil sekali tanpa dinding sel. Beberapa diantaranya hidup bebas, sedang yg lain hidup selaku benalu pada flora, serangga & binatang lain. Mycoplasma pertama yg didapatkan merupakan organisme yg menyebabkan sebuah tipe pneumonia yg disebut pleuropneumonia pada hewan ternak.
Anggota lain dr kalangan ini menyebabkan penyakit pada manusia yg dinamakan pneumonia atipikal primer. Mycoplasma termasuk organisme soliter yg paling kecil pada prokariotik meskipun banyak yg demikian kecil (0,1μm) untuk mampu dilihat di bawah mikroskop elektron, tetapi mereka mengandung segala sesuatu yg diperlukan untuk menjalankan semua aktifitas kehidupan.
K. Rickettsia & Chlamydiae
Rickettsia berlainan dgn Mycoplasma karena Rickettsia hampir seluruhnya ialah parasit intraseluler obligat. Hal ini memiliki arti bahwa mereka mampu tumbuh & meningkat biak cuma selama mereka ada di dlm sel inangnya, yaitu beberapa arthropoda tertentu seperti caplak, tungau, kutu rambut, & kutu anjing serta mamalia, mereka bergantung pada sel inangnya biar disediakan koenzim mirip ATP.
Demam tipus disebabkan Rickettsia yg ditularkan dr seseorang ke orang lain lantaran kebiasaan mengisap darah dr kutu badan. Demam bercak Rocky Mountain Spotted Fever disebabkan oleh Rickettsia yg ditularkan melalui gigitan caplak yg terinfeksi, untuk menanggulangi organisme ini dijalankan pengobatan dgn antibiotik.
Chlamydiae ibarat Rickettsia dlm banyak hal. Mereka pun parasit sungguh kecil, obligat intraseluler. Penyakit yg mampu ditimbulkan Rickettsia ini misalkan psittacosis atau “parrot fever” disebut pula demam burung abang bau tanah.
Sebenarnya, beragam burung bahkan adakala insan yg berfungsi sebagai inang organisme ini, sehingga nama omitosis sekarang lebih digemari. Chlamydiae pula mengakibatkan trakhoma, merupakan infeksi mata yg amat sering menjadikan kebutaan permanen. Diperkirakan kini 400 juta orang menderita trakhoma & 6 juta buta alhasil.
L. Bakteri Peluncur
Prokariota ini dinamakan basil peluncur lantaran caranya berpindah tempat, meluncur di atas substratnya. Banyak spesies basil peluncur ini uniseluler, sedangkan yg lain membentuk filamen sel yg panjang. Sel-sel dlm filamen itu mengembangkan dinding yg sama. Kebanyakan basil peluncur bersifat heterotrop, tetapi beberapa yaitu kemoautotrop, yg mampu mengoksidasi H2S untuk energi sebagaimana kuman welirang kemoautotrof.
Bakteri peluncur berfilamen, dengan-cara khusus sangat mirip dgn kalangan utama prokariota, yakni ganggang hijau-biru. Persamaan itu begitu dekatnya, sehingga bakteri peluncur berfilamen ini mampu mewakili ganggang hijau-biru yg sudah kehilangan kemampuannya untuk ber-fotosintesis.