Daftar Isi
A. Peran Serta Indonesia di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Peran serta Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan dunia diwujudkan melalui misi perdamaian. Misi perdamaian tersebut dilaksanakan dengan mengirimkan pasukan Perdamaian.
Pada tahun 1956 terjadi peperangan antara Mesir menghadapi Inggris, Prancis dan Israel, memperebutkan Terusan Suez. PBB turun tangan dan mendesak agar pihak yang bersengketa segera berdamai. Dalam sidang umum PBB diusulkan pembentukan Pasukan Darurat PBB untuk memelihara perdamaian di Timur Tengah.
Usul tersebut disetujui pada tanggal 5 November 1956 dan dibentuklah komando PBB yang diberi nama United Nations Emergency Forces (UNEFPada bertepatan pada 8 November 1956, Indonesia menerangkan bersedia menghibahkan rombongan sebagai bagian dari UNEF.
Pasukan Indonesia ini diberi nama Pasukan Garuda yang terdiri dari 550 orang yang dikomandani oleh Kolonel Hartoyo, kemudian diganti oleh Letnan Kolonel Saudi.
Pasukan Garuda yang dikirim ke Timur Tengah ini disebut Pasukan Garuda I. Sejak saat itu bangsa Indonesia selalu berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia dengan mengirimkan Pasukan Garuda pada negara-negara yang sedang bersengketa.
B. Peran Serta Indonesia di Bidang Ekonomi
Sebagai negara berkembang Indonesia memerlukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain. Kerja sama tersebut dilaksanakan untuk mengejar ketertinggalannya dan dapat membangun perekonomian Indonesia sendiri.
Kerja sama di bidang ekonomi dapat berupa pinjaman modal, pendidikan tenaga ahli,penerapan teknologi modern, peningkatan industri pariwisata, dan bentuk kerja samalainnya.Indonesia mendapat bantuan modal dari Bank Dunia (World Bank), Dana Bantuan Internasional (International Monetary Funds), Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association), serta bentuk bantuan dan kerja sama internasional lainnya.
Baca Juga:
- Peran Serta Indonesia di Bidang Politik
- Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif | Pengertian, Hukum, Tujuan
C. Peran Serta Indonesia di Bidang Sosial Budaya
1. Pariwisata
Di bidang pariwisata, pemerintah Indonesia telah mengusahakan agar arus wisatawan dari luar negeri dapat ditingkatkan. Tentu kalian tahu bahwa Pulau Bali merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia yang digemari turis. Tidak hanya turis domestik, turis mancanegara pun menyukai tempat ini. Untuk itu, pemerintah telah membangun berbagai fasilitas seperti hotel, jalan raya, dan membuka jaringan penerbangan internasional langsung ke Bali.
Begitupun dengan daerah wisata lainnya, semua ditingkatkan fasilitasnya. Meningkatkan pembangunan di bidang pariwisata dimaksudkan untuk mendapatkan devisa bagi negara.
Untuk mendukung bidang pariwisata, pemerintah mengadakan hubungan dan kerja sama dengan berbagai negara. Kerja sama pariwisata dimaksud adalah Pasific Area Travel Association (PATA).
Mari mencoba melakukan pengamatan terhadap objek wisata yang ada di daerahmu.
Ada berapa objek wisata di daerahmu?
Bagaimanakah keadaan fasilitas yang tersedia, apakah terpelihara dengan baik?
Apakah sering dikunjungi oleh turis asing? Jika belum, beri solusi/cara pemecahannya.
2. Pendidikan
Peran serta Indonesia dalam bidang pendidikan dilakukan melalui organisasi
UNESCO. UNESCO adalah singkatan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. UNESCO mengurus masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan komunikasi.
Aktivitas regional yang dilakukan UNESCO di Indonesia antara lain mendirikan pusat pendidikan masyarakat. Direktorat Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional menjalankan program sejak 1998. Kegiatan lainnya ialah Program Pendidikan Dasar bagi Perlindungan Sosial Anak-anak Luar Sekolah. Program ini antara lain dilakukan melalui pelatihan para pengajar anak-anak jalanan.
Dalam bidang profesi, Indonesia menjadi anggota persatuan guru sedunia, yaitu World Confederation of Organization of the Teaching Profession (WCOTP). Kegiatan yang dilakukannya adalah saling mengunjungi serta memberikan beasiswa kepada guru dan dosen untuk meningkatkan mutu atau kemampuan guru.
D. Peran Serta Indonesia di Bidang Kemanusiaan
Dalam usaha perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, telah banyak korban berjatuhan. Hal ini tentu tidak dibiarkan begitu saja, meskipun perang memang selalu meminta korban. Oleh karena itu, para pemimpin bangsa Indonesia pada waktu itu melakukan perubahan taktik perang.
Perjuangan kini dipadukan antara perjuangan bersenjata dengan diplomasi, mengingat dalam perang perlu juga diperhatikan segi-segi kemanusiaannya. Oleh karena itu, Presiden Soekarno pada tanggal 3 September 1945 memerintahkan pada Menteri Kesehatan Dr. Boentaran Martoatmojo untuk membentuk Palang Merah Indonesia.
Selanjutnya, menteri membentuk tim yang terdiri dari 5 orang untuk menyusun PMI yang diketuai oleh Prof.Mr. Mochtar. Pada tanggal 17 September 1945 PMI terbentuk.
Jasa PMI dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar. Untuk mendapat simpati dari masyarakat internasional terhadap perjuangan Indonesia, PMI mengadakan kerja sama dengan Palang Merah Internasional.
Tenaga-tenaga sukarelawan Palang Internasional selalu dikirim ke daerah-daerah konflikterta daerah-daerah yang terkena bencana. Misalnya, ke daerah konflikti Palestina. Palang Merah Internasional banyak memberi bantuan berupa obat-obatan, pakaian, makanan.
Indonesia melalui Palang Merah Indonesia juga banyak memberi bantuan kepada bangsa-bangsa ataupun negara yang membutuhkan seperti beberapa negara di Afrika, India, Pakistan, Laos, Filipina dan lain sebagainya.
Dasar dari perjuangan PMI adalah rasa kemanusiaan. Tolong menolong sesama manusia sangat diperlukan. Dalam melakukan pertolongan PMI tidak membeda-bedakan suku, bangsa, ataupun agama.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki peranan yang tidak kecil dalam upaya mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional. Seperti yang ditunjukkan oleh Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non Blok.
Pesan Moral
- Berperan akif dalam kegiatan masyarakat.
- Menghargai orang asing yang tinggal di Indonesia.
- Untuk dapat mendamaikan dua pihak yang sedang bertikai, kita harus bersikap netral
- Bersikap netral bukan berarti diam saja, tetapi harus ikut aktif melakukan upaya perdamaian.
- Ketika melakukan keria sama dengan orang atau bangsa lain, kita harus tetap memiliki prinsip.