-
Pengertian Manajemen Dakwah
Jika aktivitas dakwah dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi, maka “
gambaran profesional” dalam dakwah akan terwujud dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian dakwah tidak hanya dipakai dalam objek ubudiah saja, akan tetapi diinterpresikan dalam beberapa profesi. Inilah yang dijadikan inti dari pengaturan secara manajerial organisasi dakwah. Aktivitas dakwah dikatakan berlangsung secara efektif jika apa yang menjadi tujuannya benar-benar tercapai, dan dalam pencapaiannya memerlukan pengorbanan-pengorbanan yang masuk akal. Jika dilihat dari segi bahasa pengertian Manajemen Dakwah mempunyai dua pengertian. Pertama pengertian Manajemen dan kedua pengertian Dakwah.
Pertama pengertian manajemen, secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris, management, yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang dipraktekkan oeh individu atau kalangan dalam upaya-upaya koordinasi dalam meraih suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab perumpamaan manajemen diartikan selaku an-nizam atau at-tanzim, yang merupakan sebuah daerah untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.1
Pengertian tersebut dalam sekala acara juga mampu diartikan selaku acara mengontrol, mengontrol dan berpikir yang dikerjakan oleh seseorang, sehingga beliau bisa mengemukakan, menata, dan merapikan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, mengetahui prinsip-prinsipnya serta menimbulkan hidup selaras dan serasi dengan yang lainnya.
Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para andal, diantaranya adalah :
“The process of planing, organizing,leading,and controling the work of organization members and of using all availeabel organizational resources to reach stated organizatonal goals”.2
[Sebuah proses penyusunan rencana, pengorganisasian, pengaturan terhadap para anggota orgaisasi serta penggunaan seluruh sumber-sumber yang ada secara tepat untuk menjangkau tujuan organisasi yang sudah di memutuskan]
Pengertian manajemen menurut para ahli:
-
Menurut James A.F. Stoner: Manajemen yakni sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
-
Dr. Buchari Zainun: “Manajemen ialah penggunaan efektif daripada sumber-sumber tenaga insan serta bahan-bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan itu.”
-
Prof. Oey Liang Lee: “Manajemen adalah seni dan ilmu penyusunan rencana, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan mengontrolan dari human and natural resources.”3
-
Menurut James A.F. Stoner: Manajemen adalah proses penyusunan rencana, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi yang lain semoga meraih tujuan organisasi tang sudah ditetapkan.
Pengertian yang kedua yaitu pengertian dakwah, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, ialah da’a, yad’u’ da’wan, du’a,4 yang diartikan sebagai upaya mengajak, menyeru, mengundang, usul, permohonan, dan undangan. Istilah ini sering diberi arti yang serupa dengan perumpamaan tabligh, amr ma’ruf nahyi munkar, mau’idzah hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khatbah.
Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan makna dakwah islam yakni selaku kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain menurut bashirah untuk meniti jalan Allah dan Istiqomah dijaln-Nya serta berjuang bareng meninggikan agama Allah.
Dari definisi administrasi dan dakwah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengertian Manajemen dakwah ialah selaku pproses perencanaan tugas, mengelompokan peran, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam golongan-golongan peran dan kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.5[A.Rosyad Shaleh]
Inilah yangmerupakan inti dari administrasi dakwah, yakni sebuah pengaturan secara sistematik dan koordinatif dalam aktivitas atau aktifitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan hingga tamat dari acara dakwah.
2. Tujuan Manajemen Dakwah
Tujuan yakni sesuatu yang mau dicapai dan merupakan suatu pedoman badi manajemen puncak organisasi untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dikerjakan dalam dimensi waktu tertentu. Tujuan diasumsikan berlainan dengan sasaran. Dalam tujuan mempunyai target-terget tertentu untuk dicapai dalam waktu tertentu. Sedangkan target adalah yang telah ditetapkan oleh manajmen puncak untuk memilih arah organisasi dalam jangka panjang.
Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya mengemukakan tujuan dakwah bahwa pada utamanya tujuan dakwah itu ialah:
-
Mengajak umat manusia yang sudah memeluk islam untuk selalu meningkatkan taqwanya terhadap Allah swt.
-
Membina mental agama islam bagi kaum yang masih mualaf.
-
Mengajak umat insan yang belum beriman biar beriman kepada Allah (memeluk agama islam).
-
Mendidik dan mengajar belum dewasa supaya tidak menyimpang dari fithrahnya.6
Sementara itu M. Natsir, dalam serial dakwah Media Dakwah mengemukakan, bahwa tujuan dari dakwah itu adalah:
-
Memanggil kita pada syarita, untuk memecahkan dilema hidup, baik duduk perkara hidup perseorangan atau persolanan rumah tangga, berjamaah penduduk , berbangsa-bersuku bangsa, bernegara dan berantar-nergara.
-
Memanggil kita pada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia yang terbentang luas yang terdiri dari insan secara heterogen, bermacam karakter, pendirian dan iktikad, yaitu fungsi selaku syuhada’ala an-naas, menjadi pencetus dan pengawas manusia.
-
Memanggil kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah.
Tujuan dakwah secara lazim yakni mengganti perilaku target semoga mau menerima aliran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan duduk perkara pribadi, keluarga maupun sosial kemasyarakatnya, agar mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Sedangkan tujuan dakwah secara khusus dakwah merupakan perumusan tujuan biasa sebagai perincian daripada tujuan dakwah.7
-
Fungsi-fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dinagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi administrasi ini tujaunya ialah :8
a. biar sistematika urutan pembahasannya lebih teratur;
b. biar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam;
c. untuk menjadi ajaran pelaksanaan proses manajemen dari manajer.
Fungsi-fungsi administrasi yang dikemukakan para andal tidak sama. Hal ini disebabkan latar belakang penulis, jadi pendekatan yang dikerjakan tiadak sama. Adapun Fungsi administrasi yaitu elemen-komponen dasar yang mau senantiasa ada dan melekat di dalam proses administrasi yang akan dijadikan teladan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Pada biasanya ada empat (4) fungsi administrasi yang banyak dikenal penduduk ialah fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diperlukan mampu menguasai semua fungsi administrasi yang ada untuk mendapatkan hasil administrasi yang optimal.
adapun fungsi-fungsi administrasi ialah;
-
Planning
Fungsi penyusunan rencana yakni suatu aktivitas membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan menciptakan banyak sekali rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
-
Organizing
Fungsi perngorganisasian yakni sebuah kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk melakukan rencana yang sudah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
-
Directing
Fungsi pengarahan yaitu sebuah fungsi kepemimpinan manajer untuk mengembangkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta membuat lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
-
Controling
Fungsi pengendalian yakni sebuah aktivitas menilai kinerja menurut kriteria yang telah dibuat untuk kemudian dibuat pergantian atau perbaikan kalau dibutuhkan.
-
Fungsi-fungsi Manajemen Dakwah
Dalam kaitan ini Fungsi administrasi dakwah berjalan pada tataran dakwah itu sendiri. Dimana setiap aktivitas dakwah terutama dalam skala organisasi atau lembaga untuk mencapai sebuah tujuan dibutuhkan suatu pengaturan atau manajemerial yang baik, ruang lingkup kegiatan dakwah ialah fasilitas atau alat pembantu pada aktivitas dakwah itu sendiri.
Adapun komponen-bagian manajerial atau ‘amaliyyah al’idariyyah tersebut merupakan sebuah kesatuan yang utuh yang berisikan :9
-
Takhthith (Perencanaan Dakwah)
secara alami ialah bab dari sunatullah, adalah dengan melihat bagaimana Allah SWT. menciptakan alam semesta dengan hak dan penyusunan rencana yang matang serta disertai tujuan dakwah
Dalam aktivitas dakwah, penyusunan rencana dakwah bertugas menentukan langkah dan program dalam menentukan setiap target, menentukan fasilitas -prasarana atau media dakwah, serta personel da’i yang akan diterjunkan. Menentukan materi yang sesuai untuk sempurnanya pelaksanaan, menciptakan perkiraan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi yang kadang kala dapat memengaruhi cara pelaksanaan program dan cara menghadapinya serta memilih alternatif-alternatif, yang semua itu ialah tgas utama dari sebuah penyusunan rencana.10
-
Tanzhim (Pengorganisasian Dakwah)
Menjelaskan bagaimana pengelolaan rencana itu, yaitu dilakukannya pembagian aplikatif dakwah dengan lebih terperinciPengorganisasian yakni seluruh proses pengelompokkan orang-ornag, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai sebuah kesatuan dalam rangka meraih suatu tujuan yang sudah diputuskan.
Sementara itu, Rosyid Saleh mengemukakan bahwa rumusan pengorganisasian dakwah itu adalah “rangkaian aktivita menyusun sebuah kerangka yang menjadi wadah bagi setiap aktivitas perjuangan dakwah dengan jalan membagi dan menggolongkan pekerjaan yang mesti dilakukan serta menetapkan dan menyusun jalinan relasi kerja diantara satuan-satuan organisasi atau petugasnya.
-
Tawjih (Penggerakan Dakwah)
Merupakan inti dari dakwah itu sendiri ialah seluruh proses dukungan motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka bisa bekerja dengan lapang dada demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Motivasi diartikan sebagai kesanggupan seorang manajer atau pemimpin dakwah dalam menawarkan suatu kegairahan, kegiatan dan pemahaman, sehingga para anggotanya bisa untuk mendukung dan melakukan pekerjaan secara lapang dada untuk meraih tujuan organisasi sesuai peran yang dibebankan kepadanya.
-
Riqaabah (Pengendalian Dakwah)
Evaluasi dakwah dirancang untuk diberikan kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai berita mengenai hasil karya. Pengendalian manajemen dakwah mampu dikatakan sebagai sebuah pengetahuan teoritis praktis. Karena itu, para da;i akan lebih cepat untuk mencernanya kalau dikaitkan dengan prilaku dari da’i itu sendiri sesuai dengan organisasi. Dengan demikian, pengendalian administrasi dakwah dapat dikategorikan selaku bab dari prilaku terapan, yang berorientasi terhadap sebuah permintaan bagi para da’i wacana cara menjalankan dan mengatur organisasi dakwah yang dianggap baik. Tetapi yang paling utama adalah akad administrasi dengan satu tim dalam mengerjakan suatu organisasi dakwah secara efisien dan efektif, sehingga mampu menghayati penerapan sebuah pengendalian.
Tujuan diberlakukannya penilaian ini adalah agar mencapi konklusi dakwah yang evaluatif dan memberi pertimbangan tentang hasil karya serta berbagi karya dalam suatu acara. Sedangkan penilaian dakwah dinilai penting karena dapat menjamin keselamatan pelaksanaan dan perjalanan dakwah, mengetahu berbagau persoalan dan problematika yang dihadapi serta cara antisifasi dan penuntasan saat itu juga sehingga akan melahirkan kemantafan bagi para aktifis dakwah.