¡øÿtª!$#öNä3s9(#sÎ)urs@Ï%(#râà±S$#(#râà±S$$sùÆìsùötª!$#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäöNä3ZÏBtûïÏ%©!$#ur(#qè?ré&zOù=Ïèø9$#;M»y_uy4ª!$#ur$yJÎ/tbqè=yJ÷ès?×Î7yzÇÊÊÈ
Pengertian Versi Pembelajaran Team Quiz
Artinnya: Hai orang-orang beriman jika kau dibilang kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan jika dibilang: “Berdirilah kau”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kau kerjakan.
1. Pengertian Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:849) dinyatakan bahwa “Pengaruh adalah daya yang ada atau muncul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk moral,iman atau tindakan seseorang”.
Sementara Surakhmad (2002:7) menyatakan bahwa “Pengaruh adalah kekuatan yang timbul dari suatu benda atau orang dan gejala dalam yang dapat memberikn perubahan kepada apa-apa yang ada disekelilingnya”.
Jadi,mampu ditarik kesimpulan bahwa imbas ialah suatu daya atau kekuatan yang muncul dari sebuah yang ada di dalam sehingga mensugesti apa-apa yang ada disekitarnya dan dapat mengganti keadaan.
2. Pengertian Model pembelajaran Team Quiz
a. Pengertian Model Pembelajaran Team Quiz
Menurut Istarani (2011:211) Model Team Quiz atau Quiz kelompok yaitu model yang dilakukan guru untuk dapat memajukan tanggung jawab belajar akseptor ajar dalam situasi yang lebih menyenangkan.
Menurut Silberman (2007:49-50) Model Team Quiz dapat meningkatkan kesanggupan tanggung jawab akseptor asuh terhadap apa yang mereka pelajari lewat cara yang menggembirakan dan tidak menyeramkan. Proses belajar mengajar dengan versi team quiz mengajak siswa melakukan pekerjaan sama dengan teamnyadalam melakukan diskusi mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,memberi kode, mengemukakan pertimbangan , serta menyampaikan isu. Kegiatan tersebut akan melatih kemampuan siswa dan juga memperdalam pemahaman konsep siswa.
b. Kelebihan Model Pembelajaran Team Quiz yakni sebagai berikut:
- Adanya kuis akan menciptakan kepincut anak untuk mengikuti proses pembelajaran.
- Melatih siswa untuk dapat membuat kuis secara baik.
- Dapat mengembangkan kompetisi diantara siswa secara sportif.
- Setiap golongan memiliki peran masing-masing.
- Memacu siswa untuk menjawab pertanyaan secara baik dan benar.
- Memperjelas rangkaian bahan alasannya di selesai pelajaran guru memperjelas semua rangkaian pertanyaan yang di anggap perlu untuk dibahas kembali.
c. Kelemahan Model Pembelajaran Team Quiz yaitu sebagai berikut:
- Menyusun pertanyaan secara bermutu merupakan pekerjaan sulit bagi siswa.
- Siswa tidak tahu apa yang yang ingin ditanyakan terhadap gurunya.
- Pertanyaan yang dibentuk adakalanya cuma bersifat sekedar dibentuk-buat saja,yang penting ada pertanyaannya ketimbang tidak mengajukan pertanyaan.
- Adanya kelompok yang melakukan pekerjaan kurang profesional dalam mengerjakan peran yang diberikan kepadanya.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Team Quiz adalah selaku berikut:
- Pilihlah topik yang mampu disampaikan dalam tiga bab.
- Bagilah siswa dalam tiga kalangan,ialah A,B,dan C.
- Sampaikan kepda siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampian materi maksimal 10 menit.
- Setelah penyampaian,minta kelompok A mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan materi yang gres saja disampaikan. Kelompok B dan C memakai waktu ini untuk melihat kembali catatan mereka.
- Mintalah terhadap golongan A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan,lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
- Kelompok A memberi pertanyaan terhadap golongan C, jika kelompok C tidak mampu menjawab pertanyaan,lempar terhadap golongan B.
- Jika tanya jawab simpulan,lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk golongan B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk golongan A.
- Setelah golongan B simpulan dengan pertanyaannya,lanjutkan penyampaian materi pembelajaran ketiga dan tunjuk golongan C selaku kalangan penanya.
- Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
3. Model Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian Model Ceramah
Model ceramah yaitu Model yang boleh dikatakan Model tradisional, karena sejak dulu Model ini sudah dipergunakan selaku alat komunikasi mulut antara guru dan anak ajar dalam proses mencar ilmu mengajar. Meski Model ini lebih banyak menuntut keaktifan guru ketimbang anak bimbing, tetapi Model ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam acara pengajaran. Apalagi dalam pendidikan tradisional, mirip dipedesaan yag kelemahan akomodasi.
Djamarah (2006:97) “Model ceramah ialah cara penyuguhan pelajaran yang dilaksanakan guru dengan penuturan atau penjelasan mulut secara eksklusif terhadap siswa”. Model ceramah memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
b. Kelebihan dan Kelemahan Model Ceramah
Kelebihan Model ceramah adalah selaku berikut:
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Mudah mengorganisasikan kawasan duduk/kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak.
4. Mudah menyiapkan dan memjelaskannya.
5. Guru mudah pertanda dengan baik.
Kelemahan Model ceramah adalah selaku berikut:
1. Praktis menjadi verbalisme (penertian kata-kata).
2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengarkan) lebih besar menerimanya.
3. Bila selalu dipakai dan terlalu lama,membosankan.
4. Guru menyimpulkan bahwa siswa memahami dan tertarik pada ceramahnya, ini sulit sekali.
5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.
4. Pengertian Menyimak Berita
a. Pengertian Menyimak
Tarigan (2008:28) “Menyimak ialah suatu prosess acara menyimak lamabang-lambang verbal dengan penuh perhatian, pengertian, apresiasi, serta interpretasi untuk mendapatkan informasi, menangkap isi atau pesan serta mengetahui makna komunikasi yang telah disampaikaan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa ekspresi.
Silalahi (2007:221) “Menyimak ialah sebuah proses kegiatan mendengrkan suara bahsa dengan sarat pehatian, interpretasi, pengertian, apresiasi, evaluasi, dan respon”.
Berdasarkan pertimbangan para ahli diatas mampu ditarik kesimpulan bahwa menyimak adalah mendengarkan apa yang diucapkan orang dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi,interprestasi,reaksi dan penilaian untuk menemukan pesan,informasi,menangkap isi dan menanggapi makna yang terkandung didalamnya.
b. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak berdasarkan Sutari (2010:22-26)
- Mendapatkan fakta, ialah kegiatan mendengarkandengan tujuan mendapatkan fakta diantaranya lewat kegiatan membaca, baik melaui majalah, koran, maupun buku-buku. Selain itu, menerima fakta melalui radio, televisi, pertemuan, mendengarkanceramah-ceramah, dan sebagainya.
- Menganalisis fakta, yakni proses menaksir kata-kata atau info hingga pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab-akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu.
- Mengevaluasi fakta, yaitu penyimak yang kritis akan mempertanyakan hal-hal perihal nilai fakta-fakta itu, keakuratan fakta-fakta tersebut. Setelah itu, pada jadinya penyimak akan memutuskan untuk menerima atau menolak bahan simakan itu.
- Mendapatkan wangsit, yakni kita mendengarkanbukan untuk menerima fakta saja melainkan untuk memperoleh pandangan baru. Kita mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk mendapatkan wangsit atau inspirasi.
- Mendapatkan hiburan, adalah dalam kehidupan yang serba kompleks ini kita perlu melepaskan diri dari berbagai tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Kita sering mendengarkanradio, televisi, film layar lebar antara lain untuk mendapatkan hiburan dan mendapatkan kesenangan batin. Karena tujuan mendengarkandi sini untuk menghibur, maka pembicara mesti mampu membuat suasa gembira dan hening.
c. Proses Menyimak
Menyimak yakni sebuah acara yang ialah suatu proses. Sudah tentu dalam proses ini terdapat tahap-tahap,begitu juga dalam proses meyimak terdapat tahap-tahap antara lain:
- Tahap menyimak ; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih berada pada tahap hearing.
- Tahap memahami; sesudah kita memahami makna ada impian bagi kita untuk memahami atau memahami denga baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara, maka sampailah kita pada understanding.
- Tahap menginterprestasi; penyimak yang baik,yang cermat dan teliti,belum puas bila hanya mendengar dan mengerti isi ujaran sang pembicara;dia ingin menafsirkan atau menginterprestasikan pandangan baru dari setiap butir-butir usulan yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu;dengan demikian maka sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
- Tahap mengecek; sehabis mengerti serta mampu menafsir atau menginterprestasikan isi obrolan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengecek pendapat serta pemikiran sang pembicara. Dimana kelebihan dan kekurangan,dimana kebaikan dan kelemahan sang pembicara;maka dengan demikian sudah hingga pada tahap evaluating.
- Tahap menaggapai; merupakan tahap terakhir dalam kegiatan meyimak; sang penyimak menyambut,mencamkan,menyerap serta menerima ide atau wangsit yang dikemukakan oleh sang pembicaranya;sang penyimak pun samapailah pada tahap menyikapi (responding).
- Tahap-tahap mendengarkandiatas perlu diperhatikan sebelum pembelajaran menyimak dimulai alasannya tahap-tahap dalam proses menyimak ini mampu menunjang optimalnya pembelajaran menyimak informasi.
5. Pengertian Berita
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Depdikbud 2005:140) “Berita ialah cerita atau informasi perihal insiden atau insiden yang hangat, kabar, laporan, informasiatau pengumuman. Sedangkan menurut Djuroto (2003:1) “Berita bersal dari bahasa sansekeeta “Vrit” yang dalam bahasa inggrisnya “Write” yang arti bergotong-royong ialah “ada” atau “terjadi”. Ada juga yang menyebutkan “Vritta” artinya “Kejadian atau “yang telah terjadi”. Vrita dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi ‘Berita atau Warta’. Benar atau tidak, masuk logika atau tidak.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian gosip yaitu laporan yang berisi sebuah peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan isu itu berisi tentang fakta atau sesuatu yang gres mampu dipublikasikan lewat media cetak atau media elektro.
6. Aspek 5W+1H Dalam Berita
Menurut Barus (2010:36) dalam menulis isu digunakan rumus 5W+1 adalah selaku berikut:
- What (Apa): Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi dalam berita.
- Who (Siapa): Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam informasi.
- Where (Dimana): Artinya, dimana peristiwa atau insiden info yang sedang berlangsung.
- When ( Kapan: Artinya, kapan insiden atau peristiwa informasi itu terjadi.
- Why (Mengapa): Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu bisa terjadi.
- How (Bagaimana): Artinya, bagaimana insiden yang ada dalam informasi itu bisa terjadi.
B. Kerangka Konseptual
Dalam kerangka teoritis telah dipaparkan sejumlah pertimbangan hebat yang dijadikan sebagi dasar untuk pmbahasan penelitian. Uraian tersebut menerangkan hal yang akan menjadi variabel dalam observasi ini ialah Pengaruh Model Pembelajaran Team Quiz kepada kesanggupan menyimak isu.
Didalam pendidikan pastinya terdapat aktivitas proses berguru mengajar. Dalam melakukan aktivitas bellajar mengajar ini senantiasa tidak senantiasa sukses sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Tetapi sering kali mengalami hambatan- hambatan dan kendala yang sering mengganggu perkembangan belajar siswa. Kendala- hambatan yang mensugesti prestasi mencar ilmu siswa ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi berguru siswa.
Suatu keberhasilan sebuah proses pembelajaran ialah muara dari seluruh akativitas yang dijalankan oleh guru dan siswa, sehingga dapat diartikan, apapun bentuk acara-acara yang dilakukan oleh seorang guru, mulai dari mendesain pembelajaran, memilih dan menentukan materi ajar, berbagai pendekatan yang dilakukannya, taktik dan model pembelajaran, menentuan teknik evaluasi, semua diarahkan demi tercapainya keberhasilan belajar siswa. Meskipun guru secara betul-betul sudah berusaha mendesain sedemikian rupa dan melakukan aktivitas pembelajaran dengan baik, namun masalah-masalah mencar ilmu tetap saja akan ditemui oleh seorang guru. Hal ini ialah menunjukan bahwa mencar ilmu merupakan aktivitas yang dinamis sehingga guru perlu secara terus-menerus mencermati pergeseran-perubahan yang terjadi pada siswa dikelas.
Menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang dilakukan dengan sengaja dengan penuh perhatian dengan sarat pengertian, apresiasi, interprestasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, gosip, menangkap isi dan menanggapi makna yang terkandung di dalamnya.
Berita adalah laporan yang berisi sebuah kejadian atau insiden penting yang menarik minatorang banyak dan informasi itu berisi tentang fakta atau sesuatu yang gres yang dapat dipublikasikan lewat media cetak atau media elektronika.
Model pembelajaran Team Quiz atau kuis kalangan adalah versi dimana seorang guru dapat mengembangkan tanggung jawab mencar ilmu akseptor latih suasana yang menggembirakan.
C. Hipotesis Penelitian
Pada setiap observasi, terdapat hipotesis yang ialah tanggapan sementara sebelum penelitian ini dilakukan. Arikunto, (2006:71) “Hipotesis yaitu suatu tanggapan yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, hingga terbukti melalui data yang terkumpul”.
Berangkat dari pemahaman diatas, maka ditarik sebuah kesimpulan bahwa hipotesis adalah balasan sementara yang dijalankan oleh peneliti terhadap objek penelitiannya yang berangkat dari kerangka teoritis sebelum melaksanakan observasi ke lapangan. Dengan demikian, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Adanya dampak Model Time Quiz terhadap kemampuan menyimak info oleh siswa kelas VII MTs Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2013-2014”.