menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895) yaitu penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan lewat mata pelajaran, umumnyaditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Untuk memahami lebih luas ihwal prestasi mencar ilmu di bawah ini disajikan beberapa pertimbangan .
Sedangkan Suharsimi Arikunto (2003:269) berpendapat bahwa prestasi mencar ilmu ialah tingkat pencapaian yang sudah diraih oleh anak ajar atau siswa terhadap tujuan yang ditetapkan oleh masing-masing bidang studi sehabis mengikuti acara pengajaran dalam waktu tertentu.
Menurut Sumadi Suryabrata (2005 :175) prestasi mencar ilmu meliputi perubahan psikomotorik, sehingga prestasi berguru yaitu kesanggupan siswa yang berbentukpenguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diraih dalam belajar sehabis ia melaksanakan acara berguru.
Prestasi mencar ilmu geografi contohnya, ialah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan acara belajar Geografi yang berbentukpenguasaan, pengetahuan sikap dan keterampilan yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi berguru dalam sebuah penelitian untuk bidang studi geografi ini diperoleh dari rata-rata dari nilai ulangan dan nilai ujian mid semester pada mata pelajaran geografi.
Dari pendapat di atas, mampu disimpulkan bahwa pemahaman prestasi mencar ilmu ialah hasil yang diperoleh siswa sesudah melaksanakan kegiatan belajar yang meliputi pergeseran tingkah laris (psikomotorik), penguasaan pengetahuan, perilaku dan ketrampilan. Nilai yang dilaporkan dalam rapor ialah perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi mencar ilmu siswa selama kala tertentu.
Prestasi berguru atau hasil belajar siswa mampu di pahami dengan jalan diukur atau menilai. Menurut Suma di Suryabrata (2005:294), disebutkan bahwa hasil belajar siswa mampu diukur dengan cara:
- Memberikan peran-peran tertentu
- Menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelajaran tertentu
- Memberikan tes pada siswa setelah mengikuti pelajaran tertentu, dan
- Memberikan ulangan
Menurut Zaenal Arifin (1991:3-4) prestasi mencar ilmu mempunyai fungsi utama, antara lain:
- Prestasi berguru selaku indikator kualitas dan kuantitas wawasan yang telah dikuasai anak latih
- Prestasi berguru selaku lambang pemuas keinginan ingin tahu. hal ini didasarkan pada asumsi bahwa para mahir psikologi lazimnya menyebut hal ini selaku tendensi keingintahuan (curiocity) dan ialah keperluan biasa pada insan, tergolong kebutuhan pada anak asuh dalam suatu program pendidikan.
- Prestasi belajar sebagai bahan inform asi dalam penemuan pendidikan. Asumsinya ialah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak ajar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feadback) dalam mengembangkan mutu pendidikan
- Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi mencar ilmu dapat dijadikan aspek produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan berhubungan dengan keperluan penduduk dan anak latih. Indikator ekstern dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar mampu dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak bimbing di penduduk . Asumsinya ialah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan pembangunan penduduk .
- Prestasi mencar ilmu dapat dijadikan indikator kepada daya serap (kecerdasan) anak bimbing. Dalam proses berguru mengajar anak asuh ialah persoalan yang utama dan pertama dan sebab anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum .
Berdasarkan penjabaran di atas mampu disimpulkan bahwa sungguh penting untuk mengenali pemahaman prestasi belajar, karena prestasi berguru selain sebagai daya serap siswa, namun juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.